12 ||HUKUMAN||

Mulai dari awal
                                    

10menit sudah pertandingan berlangsung, tapi sampai sekarang salah satu dari mereka pun belum bisa mencetak 1 point pun. Karena suara para penonton semakin riuh dan kecang tiba tiba Pak Sugeng beserta guru yang lain pun datang kelapangan dan menatap histeris pada seluruh siswa yang ada disana.

"KAL-,"baru saja Pak Sugeng ingin berteriak tiba tiba Pak Adit berusaha memenangkannya sejenak. Pak Adit melihat permainan yang dilakukan Elando tak kalah hebatnya dengam Darma. "Pak tunggu sebentar, coba kita lihat apa yang terjadi nanti"

"Sudah berapa lama pertandingan ini dimulai?"tanya Pak Adit selaku guru ekskul sepak bola di SMA Cahya Abadi. "Sudah hampir 15 menit pak, tapi mereka sama sekalo belum mencetak 1 point pun"jawab salah satu siswa.

"Maaf Pak Adit, ini sudah terlalu banyak menghabiskan waktu. Sekarang juga saya akan panggil mereka ke ruangan BP sekarang" kesal Pak Sugeng.

~•~

Kini di depan meja Pak Sugeng telah hadir dua siswa dan satu siswi. "Apa maksud kalian tadi? Mau bikin onar? Mau cari masalah sama bapak?"bentak Pak Sugeng.
"Elin, kamu itu ketua osis. Apa begini caranya memberi contoh pada teman temanmu yang lain? Apa ada ketua osis yang pernah masuk ruang BP karena masalah?" Elinna hanya bisa menunduk dan sama sekali tidak menatap mata guru itu. Guru itu benar, ketua osis apa yang masuk BP gara gara masalahnya sendiri? Elinna sangat malu, sangat malu.

"Maaf pak"balas Elinna dengan wajah yang masih menunduk. Pak Sugeng yang tadinya duduk pun berdiri dari bangkunya "Apa maksud kalian tadi?. Kalau kalian pintar dalam pertandingan harusnya ikuti ekstra kurikuller yang ada. Bukan belagak sombong dan mencari kehebohan"

Elando dan Darma hanya bisa diam, namun mata mereka sesekali bertemu dengan pandangan tak suka. "Maaf pak, tapi dia duluan yang mulai"ujar Elando.

"Sudah bapak tidak mau dengar. Darma, kamu itu mantan ketua osis, murid berprestasi dalam akademis maupun non akademis. Kenapa kamu jadi begini sekarang? Apapun itu bapak tidak mau dengar, sekarang kalian bapak hukum bersihkan toilet selama 3 hari" Elando, Darma dan Elinna pun kaget. "Pak, apa ga berlebihan nih?"tanya Elando.

~•~

"Kira kira Elinna diapain ya sama Pak Jarjit" Bianca, kini Bianca dan Aron sedang duduk di ditempat Elinna sambil menunggu kedatangan Elinna dan Elando. Cukup lama mereka menunggu, tapi mereka tak kunjung datang.

"Elinna belum cerita apa apa sama lo?" tanya Aron. "Cerita apa?"

"Ya gw mana tau. Kalo gw tau apa gw nanya sama lo?" sahut Aron. "Ya lagian kosa baku lo kaya gitu. Harusnya ya kek gini ehkem.. Bin, Elinna memang belum cerita apa gitu?" balas Bianca dengan menirukan nada para lelaki.

"Itu sama aja tolol" kesalnya. "Begini nih yang gw suka. Lo tau, kadang gw, Elin sama Amalia lebih suka maen bareng sama para cowo. Selain mereka yang gak baperan kalo di jailin, mereka juga seru, bisa jaga rahasia, ga lemes. Cuman ya gitu"

"Kenapa?" tanya Aron yang melihat Bianca berhenti. "Kalo soal perasaan pasti ada aja diantara mereka yang bakal tumbuh. Tumbuh dengan sendirinya tanpa kita duga"

Itu yang gw rasain sekarang' batin Bianca.

Itu yang gw rasakan' batin Aron.

"Eh Mal, lo masih marah?"tanya Bianca saat melihat Amalia melintas di depan bangkunya.

Bukannya menjawab Amalia hanya memandang Bianca dan Aron bergantian lalu pergi menuju bangkunya di belakang sana. Saat kejadian hari itu, Amalia hanya bisa duduk bersama Nila teman bangkunya di pojok belakang sana. Nila Andayani dikenal sebagai perempuan yang tidak terlalu suka bergaul dan mengumbarkan sifatnya. Lebih suka menyendiri. Namun tak sedikit yang mengenal Nila sebagai siswi yang cukup pintar di kelas.

MUTIARA🌀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang