VELLICYA

99 58 30
                                    


"Kalau kamu percaya takdir usai berusaha aminkan saja dalam doa kita akan bersama selamanya"
Kayra Rachell Hudie.

••••••••

Pagi ini seluruh siswa kini telah memakai seragam olahraganya satu persatu siswa keluar dari kelas yang terakhir Duta dan Sonya.

"Nih air mineral buat nanti kalo Lo haus abis olahraga" Duta memberikan botol mineral itu pada Sonya.

"Buat apa gue ga butuh.."

"Terima aja dulu ntar Lo haus pasti abis olahraga"

"Yaudah gue terima tapi jangan minta imbalan Lo "

Duta hanya tersenyum sebelah bibinya terangkat ke atas ia sangat senang Sonya mau menerima pemberian nya itu meski perasaanya pada Sonya tak terbalaskan. Ia tau Sonya tidak pernah mencintainya selama ini hubungan mereka tidak lebih dari sekedar teman.

Dari kejauhan kayra memperhatikan Bastian yang duduk dilapangkan bersama ori.Kayra melangkah sambil
tersenyum mendekat ke arah Bastian dalam pikirannya ia seharusnya bersikap biasa saja tidak perlu marah apalagi cemburu melihat Bastian dekat dengan velly karena Kay bukan siapa siapa bagi Bastian jadi ia tidak perlu berfikir berlebihan tentang apa sebenarnya hubungan velly dan Bastian.

"hai bas.."
Kayra menyapa Bastian dan duduk disebelah bastian.tapi sepertinya Bastian pura pura tidak menyadari kehadiran kayra.

"Ehh hai kayra cantik.."ini ori.
"Adedehhh imut banget kalo liat Lo dikuncir gitu lucu.. rambut Lo ke ekor kuda aja.."lanjut ori sambil tertawa membuat kayra ikut tertawa tapi tidak dengan Bastian.

"ngapain Lo ke sini"
"Akhirnya Bastian mau ngomong juga udah ga marah kan...?"tanya kayra sambil tersenyum sangat manis meski hatinya sekarang masih terluka gara gara Bastian.

"Gue tanya Lo ngapin ke sini sana pergi"

sialan Lo bas untung aja gue sayang kalo ga udah gue apain ya lo dari dulu....udah sering buat gue sakit hati tapi gue parah banget masih aja sayang bego atau gimana sih gue ini haaisshhh...

"marah itu ga boleh lebih dari 3 hari Lo bas"kayra tak menggubris pertanyaan Bastian.
"Terserah gue lah inikan belom ada 3 hari jadi gue berhak marah sama Lo"
"yaudah deh gapapa kalo masih marah tapi batesnya tiga hari yah..."
"Bastian bawa minum nya banyak banget Kay boleh minta satu...?" tanya kayra melihat ada 4 botol minum didepan Bastian.

Bastian tidak menjawab pertanyaan kayra malah ori yang mengambil satu botol mineral itu dan memberikannya pada kayra.
"Nih ambil aja punya gue ini tadi velly yang beliin buat gue pingki Duta sama Bastian."ucap ori.

" ga jadi deh minumnya buat ori aja kayra bisa beli sendiri nanti di kantin.
Kayra ke tempat Mona dulu deh" Ia pun pergi meninggalkan ori dan Bastian.

Seluruh murid sekarang berlari mengelilingi lapangan sebanyak 4 kali putaran kecuali velly ia tidak bisa ikut dalam barisan itu karena fisiknya sangat lemah katanya.

"duhh perut gue kok keroncongan gini yahh.."ucap Pingki berhenti berlari.

"WOY LEMAH LOH" pekik duta.
"Masak kalah sama kayra sih ping..
Ayo semangat nanti kay beliin basonya Bu gelis kalo bisa ngejar bastian" ledek kayra yang berlari di belakang duta.

Mendengar perkataan kayra pingki menjadi semangat ia tiga kali mempercepat dan memperlebar langkahnya mengejar Bastian yang sudah hampir menyelesaikan 3 putaran sedangkan yang lainnya baru 2 putaran.

Bastian berlari melewati sisi kiri kayra membuat kayra menarik baju Bastian.

"Lo kenapa tarik tarik baju gue "ucap Bastian masih tetap berlari meski bajunya ditarik oleh kayra sehingga membuat kayra tertarik di sampingnya.

Dear DemoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang