perasaan gaenak

1.3K 138 1
                                    

Assalamu'alaikum cuma mau ingetin jangan lupa vote yah di setiap partnya, dan makasih sama yang udah baca dan kasih vote

Sekarang mereka sudah duduk di taman baca, tempat seperti perpustakaan, banyak buku cerita anak, ada juga buku belajar semuah buku ini adalah buku sumbangan, yang di kumpulkan oleh Sinta

dafa, azzam, serta anak-anak panti sedang duduk melingkar di sana, sementara Aira duduk di tengah-tengah lingkaran, Aira duduk di sana karena Aira bertugas untuk bercerita, sebenarnya Aira terus menolak namun dafa dan anak-anak  terus memaksanya dan akhirnya Aira mau bercerita

"Ehem" Aira berdehem untuk menghilangkan rasa gugup nya

"Oh adek-adek, dan kakak mari kita mulai bercerita"

"Pada suatu hari.... "

Aira bercerita dengan suara yang di ubah-ubah sesuai karakter yang di cerita kan itu membuat semuah anak-anak tertawa, kadang mereka di buat takut mendengar cerita dari Aira, sementara azzam dan dafa  tertawa melihat aira

mereka menghabiskan waktu di taman baca,mereka terus tertawa mendengar candaan dari Aira, dafa, maupun azzam, mereka bernyanyi berasama, ada juga anak-anak yang bernyanyi sendiri atau bersama teman-teman nya

"Asalamualaikum" Mereka melihat ke arah suara itu berasal, mereka  tersenyum saat tau siapa itu

"Walaikumsalam" Jawab mereka

"Bundaaa" Sapa mereka, sementara Aira langsung menghampiri santi, perempuan yang di panggil bunda itu adalah santi pemilik panti asuhan, Aira mencium punggung tangan santi

"Maaf yah bu santi, aku tadi belum sempet nyapa ibu, gara-gara keasikan main sama mereka" Ucap Aira

"Jadi ini adiknya dafa, waah cantik sekali kamu" Ucap santi seraya mengelus puncak kepala Aira yang terbalut hijab, Aira hanya tersenyum malu

"Oh Iyah bunda sampai lupa, bunda kesini tuh mau ngajak kalian semuah makan"

"Anak-anak ayo waktunya makan, nanti setelah makan baru deh main lagi" Ucap santi, setelah itu mereka  pergi ke rumah untuk makan

Santi sudah menyiapkan semuah makan nya, mereka semuah duduk lesehan dengan ber alasakan karpet, santi menyidukan  makanan untuk anak-anak  satu persatu Aira yang melihat itu ikut membantu

"anak-anak sebelum makan kita apah dulu" Tanya santi pada anak-anak

"Baca doa dulu" Jawab mereka secara bersamaan, setalah itu mereka membaca do'a sebelum makan secara bersama-sama

Meskipun dengan menu yang sederhana mereka terlihat lahap, begitu juga dengan Aira, Aira sangat lahap

"Maaf yah, ibu cuman bisa nyiapin makanan segini doang" Ucap santi pada dafa, azzam dan Aira

"Gausah kaya gitu bu, ini enak ko, liat Aira makanya sampai lahap kaya gitu" Ucap dafa sambil melihat ke arah Aira yang fokus pada makanannya, santi yang melihat itu iku tertawa

Kemudahan dia beralih melihat ke arah zahra yang berada di sebelahnya

"Zahra mau bunda bantu?" Tanya santi

"Gapapa ko bun, zahra bisa sendiri" Jawab zahra dengan senyum nya, santi ikut bahagia Melihat zahra tersenyum, biasanya dia hanya memasang wajah datar namun sekarang dia tersenyum mebuat bu santi ikut bahagia

Setelah semuah nya selesai, dafa membawa beberapa kardus yang berisi mainan dan barang-barang yang di rasa beguna untuk kebutuhan panti

sementara azzam dia sudah menyumbangkan uangnya untuk kebutuhan panti

Kalau Aira dia hanya menyumbangkan buku cerita, buku belaja, dan alat tulis, untuk anak-anak,mainan milik Aira,tidak lupa Aira menyumbang makanan yang berada di kulakasnya

"Kaka makasih yah" Ucap mereka, azzam dan dafa langsung  tersenyum, sementara Aira dia menghampiri anak-anak dan berjongkok agar menyesuaikan tingginya,Aira memeluk mereka satu-satu, mengelus puncak kepala mereka

"Kalian harus saling melindungi satu sama lain yah, jangan ada yang berantem, jaga diri kalian baik-baik yah nanti kalau ada waktu lagi kaka kesini lagi " Ucap Aira

"Iyah kakkk" Jawab mereka

"Bagus anak pinter" Ucap Aira

"Zahra kaka pamit yah, kamu jangan pernah sedih lagi,kamu harus selalu bersyukur yah sayang" Ucap Aira pada zahra yang sedari tadi menunduk

"Ka, lebih bagus lagi kalau aku bisa ngeliat wajah cantik kaka" Ucap zahra dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya, Aira memegang tangan zahra kemudahan dia meletakan tangan zahra di mata nya

"Ini mata kaka" Ucap Aira saat tangan zahra berada di matanya

"Mata kaka pasti indah" Ucap zahra dengan senyuman nya

"Ini pipi kaka" Ucap aira

"Pipi kaka alus"

"Ini hidung kaka"

"Hidung kaka pasti mancung" Ucap zahra, Aira tersenyum mendengar itu

"Ini bibir kaka" Zahra merapat bibir indah Aira

"Pasti kalau kaka senyum cantik"

Dafa dan azzam melihat itu tersenyum bgitu juga dengan anak-anak

"Jadi kamu udah ingat yah wajahh kaka itu kaya gimana" Ucap Aira, zahra pun tersenyum kemudain mengangguk

"Yaudah kaka pamit dulu yahh, dadahhh"
Aira melambaikan tangannya pada mereka, setelah itu Aira langsung masuk kedalam mobil, begitu juga dengan azzam dan dafa

****

Di dalam perjalanan pulang tidak seribet saat mereka datang, Aira tidak lagi merengek minta di belikan makanan, atau hanya sekedar menanya-nanya yang Aira lakukan hanya tertidur

"Kayanya batrenya abis deh" Ucap dafa sambil melihat kearah Aira sebentar

"Siapah?" Tanya azzm bingung

"Ade gue, biasanya dia yang paling ribet" Jawab dafa, azzam pun ikut tertawa

Setelah itu mereka kmbali fokus pada aktivitas nya, setelah beberapa menit kemudian suara telpon berbunyi seperti nya suaranya berasal dari tas aira

Aira yang menyadari itu langsung mengambil handphone nnya yang berada di tas dengan mata yang masih terpejam

"Assalamualaikum,halo ini siapah yah" Ucap Aira dengan suara khas baru bangun tidur

"Halo... "

"Ck.kebiasaan suka nelpon tapi langsung di matiin"
Aira langsung melemparkan handphone nya ke sembarang tempat

"Siapah de" Tanya dafa

"Gatau ka akhir-akhir ini banyak banget yang suka nelpon terus langsung di matiin"jawab Aira yang masih memejamkan matanya

"De gimana kalau itu orang jahat"

"Ish kaka gaboleh suudzon gitu, mungkin salah sambung kali, udah ah jangan nanya-nanya lagi ade ngatuk" Setelah itu Aira kembali tertidur

'Ko perasaan gue ga enak yah'batin azzam

"Kamu ini ga pernah ada curiga-curiganya sama orang" Gerutu dafa

INEFFABLE  (selesai) Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin