P.A.R.T 4☆

27 5 3
                                    

Sesampai dirumah, aku memilih untuk membuka handphone dan memainkannya sambil tetap memakai seragamku. Tiba tiba ada satu notif dari Risa yang membuat perasaan ku bercampur aduk karena Risa mengatakan bahwa.....

Risa mengatakan bahwa Nathaniel sudah menembak Lia didepan kelas kita. Aku pun terkejut dan bertanya kepada Ria bagaimana kejadian nya. Ria menjelaskan bahwa disaat Lia dan Nathaniel keluar, Nathaniel menembak Lia didepan kelas dan ditemani oleh beberapa temannya. Setelah Lia menerimanya, terdengar sorakan sampai ke lantai dasar, dimana teman teman lainnya Lia dan Nathaniel berada. Teman temannya Lia punya menanyakan apakah sudah terjadi dan teman sebelahnya mengangguk.

Aku yang telah membaca pesan dari Ria pun memandang kosong ke tembok rumah ku dan hanya bisa berdiam seperti patung. Tanpa disadari, air mataku mulai jatuh ke rok seragam yang masih ku pakai. Aku langsung menuju ke kamar mandi dan menguncinya, tanpa berkata lagi aku melanjutkan tangisanku dan berkata, "ternyata yang aku alami dimimpi ku bukan lah main main. " Dan tetap melanjutkan tangisanku. Ibuku tidak menyadari hal ini karena aku tidak bercerita kepadanya dan hanya bertanya mengapa hidungku sangat merah. Aku menjawab bahwa aku telah nonton video yang sedih dan membuat ku nangis, padahal.. Itulah yang terjadi.

Seharian itu aku tidak bisa fokus untuk melakukan apapun, aku tidak bisa fokus makan, menari ataupun belajar. Karena pikiran ku selalu teralih ke hari selasa, malamnya dan tadi siang. Pada malam itu juga, aku langsung tertidur pulas dan berpikir panjang lagi. Esoknya hari kamis dan dihari itu ada kegiatan berolahraga, aku merasa sangat bersemangat karena aku menyukai pelajaran tersebut. Sesampai disekolah, aku bertemu dengan wajah yang tidak aku ingin temui yaitu mantan doiku, Nathaniel.

Aku menutupi wajahku dan tetap berjalan ke arah kelas dan membuka loker untuk menaruh tasku. Hari berjalan dengan normal sampai pada istirahat ke-2. Aku saat turun melihat mereka yang sedang duduk bersebelahan dan melihat ku dengan tatapan terkejut. Aku hanya senyum kepada mereka dan pergi ke arah meja Risa, sesampai nya aku pun mulai makan dan mengetahui bahwa Lia dan teman temannya sedang melihat ke arah ku selalu. Aku pun merasa tidak nyaman dan memutuskan untuk pergi ke kelas saja.

Sebenarnya setelah kejadian itu aku mulai bisa merelakan mantan doiku dan mulai untuk bersabar lebih dalam menghadapi masalah. Pada tanggal 6 Maret 2020, Lia dan teman dekatnya ingin berbicara dengan ku dikelas kita. Aku merasa takut tapi mau gimana lagi agar kita bisa damai(sebenernya gk berantem tapi biar gk ada salah paham).

Tikungan yang HalusWhere stories live. Discover now