P.A.R.T 3☆

31 5 7
                                    

Setelah mandi, aku bersiap siap untuk les ballet karena akan dimulai beberapa menit lagi. Aku bergegas dan menuju ke les aku yang tempatnya tidak jauh dari rumah ku. Setelah les, aku mengecek handphone ku dan menemukan bahwa Risa mengirimkan pesan sebanyak 3 pesan. Aku membukanya dan mataku kembali berkaca-kaca karena.....

Risa mengirimkan pesan kepadaku menanyakan bagaimana keadaanku, apakah aku baik baik saja. Aku terharu karena Lia tidak pernah menanyakan hal tersebut walaupun dia menemaniku lebih lama daripada Risa. Aku menjawab bahwa aku baik baik saja dan ingin bersendirian dulu saja. Aku pun menutup handphone ku dan pergi ke kamar mandi untuk ganti baju. Seketika ibuku memanggil ku untuk makan, aku teriak dan berkata, "aku tidak ingin makan, aku tidak lapar." Kata ku. Ibuku tidak terkejut karena memang itu sudah menjadi hal yang biasa untuk ku.

Aku pun membaca buku sebentar dan tertidur secara tiba tiba karena aku sangat lelah seharian. Didalam mimpi ku, aku melihat Lia dan Nathaniel bersebelahan membelakangi ku disebuah taman. Aku terkejut dan bersembunyi didalam semak-semak dibelakang bangku yang sedang mereka duduki. Aku mendengar percakapan mereka, dan aku sangat terkejut karena Nathaniel menembak Lia. Aku pun menangis dan berlari menjauhi mereka, Lia dan Nathaniel melihat kearah ku. Lia meminta maaf dan Nathaniel hanya berdiam diri seolah olah ialah patung. Aku tetap menangis dan aku tiba tiba mendengar panggilan ibuku untuk bangun. Aku pun terbangun dan tidak membayangkan apa yang terjadi barusan. Aku cepat cepat ke kamar mandi karena jam sudah pukul 05:50. Setelah mandi aku pun cepat cepat turun untuk memakai Sepatuku dan berangkat ke sekolah.

Sesampai di sekolah, seperti biasa aku selagi lagi sendirian dikelas. Aku pun terdiam melamun sambil memikirkan apa yang terjadi dalam mimpi ku. Tanpa disadari, Risa Menyambutku dengan suara teriakan yg keras seperti biasanya dan aku tetap terkejut. Seperti biasa kita menjalankan hari hari disekolah seperti biasa nya, sampai pada pukul 13:20. Teman teman Lia dan Nathaniel terlihat lebih gembira dan semangat dari biasanya, aku terheran heran apa yang terjadi. Tapi aku menghiraukannya dan tetap pulang seperti biasanya. Sesampai dirumah, aku memilih untuk membuka handphone dan memainkannya sambil tetap memakai seragamku. Tiba tiba ada satu notif dari Risa yang membuat perasaan ku bercampur aduk karena Risa mengatakan bahwa.....

Tikungan yang HalusWhere stories live. Discover now