여섯

891 189 4
                                    

✍️ My Hater Next Door ✍️

Wanita yang biasanya menguncir rambut hitam legamnya menjadi ekor kuda itu sibuk menghitung beberapa barang yang telah tersusun di atas gondola. Dirinya kelihatan teliti dengan pekerjaannya hari ini. Melirik ke arah samping, Jennie tiba-tiba menemukan seorang pria yang tampak sudah berkepala tiga tengah melihat-lihat produk.

Wanita itu tak ingin menghiraukan. Dirinya mulai menunduk untuk kembali mengambil keranjang tempat produk makanan tadi. Namun rasanya dadanya berhenti berdetak sejenak ketika bokongnya terasa menyentuh sesuatu. Sepersekian detik kemudian, rasanya ada sesuatu yang kini meremas bokongnya.

Jennie mendengus sambil mengerjapkan mata. Dirinya kini mulai memperbaiki posisinya untuk berdiri secara sempurna. Badannya Ia putar balik, menemukan pria yang kelihatan berkepala tiga itu terlihat seperti baru saja terangsang.


Tak ingin mempertanyakan atau basa-basi apapun, wanita itu langsung memainkan telapak tangannya dengan menampar kuat pria yang baru saja berbuat mesum padanya itu. Beberapa karyawan yang ada di sevel saat ini bahkan langsung menghampiri lokasi Jennie dan si pria mesum.

Wanita itu tak memberi ampun ketika sang pria kini sudah merintih kesakitan. Belum puas dengan tamparannya, Jennie dengan segala macam keberaniannya itu menendang alat vital sang pria tak kalah kuatnya, membuat pria itu akhirnya terpental ke atas lantai.

Dengan tangan mengepal dan nafas yang sedikit sesak, Jennie mulai menampilkan senyum puasnya. Rasanya lega bisa melawan dan mengalahkan orang yang baru saja melecehkan dirinya.

"Itu yang lo dapet kalo main-main sama gue”.

"JENNIE KIM!".

Wanita berkuncir kuda itu langsung menoleh, menemukan sang atasan pemilik sevel tengah berdiri dengan ekspresi tidak bersahabat.




























Sudah sekitar 15 menit yang lalu Soobin sudah berdiri di pekarangan rumah tetangga barunya itu. Atas perbuatan gila yang dilakukan sang kakak membuat Soobin merasa sangat bersalah terhadap Song Kang saat ini. Namun Ia benar-benar gak punya keberanian untuk bisa meminta maaf saat ini karena terlampau terlalu bersalah. Song Kang pasti akan memandang buruk dirinya dan sang kakak saat ini.

Pria muda yang baru menginjak usia 20 tahun itu terlihat kikuk ketika Song Kang tiba-tiba muncul dari balik pintu dengan pakaian rapi dan serba tertutup itu. Soobin kini terlihat salah tingkah ketika Song Kang mulai datang mendekat ke arahnya.

"Nyari seseorang?" suara berat pria itu membuat Soobin terlihat semakin kikuk.

"H--yung... Gue mau--- minta maaf soal semalem. Gue gak tau kalo Jennie bakal bertingkah segitu gobloknya," Soobin tampak menunduk. Memang terlihat dirinya sangat merasakan bersalah atas apa yang terjadi semalam itu.

"I--ini, hyung. Uang buat ganti rugi pizza tadi malam," Soobin mulai menyodorkan satu buah amplop berisi uang kepada Song Kang.

Pria dengan pakaian serba tertutup itu nampak mendegus sambil sedikit tertawa hambar, "Uang buat apa? Ambil balik".

Soobin semakin merasa bersalah dengan pria yang baru saja mengakhiri statusnya sebagai seorang selebrita itu, "H--yung, gimana caranya supaya lo maafin gue sama kakak gue? At least, maafin gue aja," Soobin kini malah terlihat memohon.

Gak lama Song Kang mulai meraih bahu pria muda itu sambil menepuk-nepuknya pelan, "Santai. Anggap kejadian semalem gak pernah terjadi," Song Kang merespon.

"Hyung, sekali lagi maafin gue, ya. Lo gak usah ladenin ucapan Jennie semalem. Itu orang emang rada sinting. Kelamaan ngehalu sama Minhyun, makanya jadi kayak orang gila yang minta dikasihani," Soobin malah tiba-tiba membuka aib Jennie.

"Kakak lo fansnya Minhyun?".

Soobin mengangguk, "Udah kayak obsesi malah. Gue kasihan kadang-kadang. Dia juga tahun ini gagal lagi mau ke konser Minhyun. Padahal itu manusia udah kerja mati-matian buat ngumpulin duit. Ya, abis gimana, gara-gara kasusnya Song Kang yang make itu, bikin Dia jadi gak---" Soobin nampak membulatkan mata ketika tersadar dengan ucapan dirinya barusan. Seperti orang bodoh, pria muda yang merupakan adik dari Jennie itu hanya bisa kembali salah tingkah sambil menepuk-nepuk mulutnya.

"Goblok! Goblok!" Soobin kini mencaci dirinya sendiri dalam bisikan. Matanya kembali melirik Song Kang. Ia tak tahu apa ekspresi yang Song Kang berikan dari balik maskernya itu. Tapi Soobin yakin, itu bukanlah ekspresi yang baik.

"Oke. Gak ada lagi, kan?" Song Kang mulai membalikkan badan menuju mobilnya.

"Hyung, mau kemana?"

Pertanyaan Soobin sama sekali gak digubris oleh Song Kang yang kini telah memasuki mobil. Rasa bersalahnya kembali muncul setelah mobil pria itu mulai keluar dari pekarangan rumah.

"Ih, ini mulut kenapa goblok banget, sih?!" Lagi-lagi, Soobin kembali menepuk-nepuk mulutnya yang tak bisa Ia kontrol itu.




















Jennie menarik tas sandangnya dengan perasaan amarah yang menggebu-gebu. Bagaimana pembelaan dirinya yang baru dilecehkan itu malah berbuah dirinya yang dipecat. Jennie keluar dari sevel dengan langkah cepat dan gusar.

"Kak, Kak, Kak!"

Wanita itu kini merasai tangannya yang digenggam seseorang. Jennie menoleh ketika menemukan Jaehyun, si pria muda bertubuh raksasa itu menahan kepergiannya, "Kak, please jangan pergi. Gue yang bakal ganti rugi semuanya. Gue udah bilang ke bos kalo ini cuman salah paham dan lo baru dilecehkan. Dia bakal lapor ke polisi," Jaehyun memohon sambil terus menggenggam tangan wanita itu.

"Apa, sih?" wanita itu berusaha melepaskan tangannya dari Jaehyun. Namun sekali lagi, pria itu tetap menahan Jennie agar tidak pergi kemanapun,

"Percaya sama gue. Lo bakal baik-baik aja, kak. Jangan pergi," Jaehyun lagi-lagi memohon, mencoba meyakinkan Jennie dengan segala macam perkataannya itu.

Wanita berusia 4 tahun lebih tua darinya itu mulai menatap Jaehyun tanpa ekspresi, mengamati Jaehyun dan menemukan sesuatu yang aneh di wajahnya, "Lo berantem lagi?" wanita itu mulai menarik wajah Jaehyun agar dirinya bisa memandang lebih jelas.

Kelihatan ada lebam yang terlihat masih baru di pipi kiri pria yang baru menginjak usia 22 tahun itu. Kembali lagi, jantung Jaehyun berdetak tidak karuan ketika Jennie masih sibuk mengamati wajah pria tampan itu. Tak lama dirinya mulai merogoh sesuatu di dalam tasnya, menemukan benda berupa salep dan langsung mengoleskannya ke wajah pria itu.

"Aw!"

"Diem!"

Jennie kembali menepuk wajah Jaehyun yang lebam itu, membuatnya kembali meringis. Tak lama, Jennie mulai meraih tangan pria itu, memberikan salep yang Ia pakai tadi kepada Jaehyun. Jennie mulai berbalik untuk pergi. Namun lagi-lagi, Jaehyun menahan tangannya.

"Kak"

Pria itu kembali terlihat kikuk, "Be--besok, tetep dateng kesini, ya?" pintanya dengan suara yang mulai memelan.

Jennie hanya bisa menghela nafas, kembali berbalik sambil mengancam pria itu dengan sedikit pukulan kecil di pipi kanannya yang kini masih ditutupi plester itu, "nahan gue lagi gue cabut kepala lo dari leher, ya. Gue mau istirahat," ujarnya.

Jaehyun terdiam, mulai melepaskan pegangan tangannya dari Jennie dengan wajah pasrah.

✍️ My Hater Next Door ✍️

✍️ My Hater Next Door ✍️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


happy malam senin!! ;)

My Hater Next DoorWhere stories live. Discover now