"Tidak papa hyung. Terima kasih sudah mau menemaniku." Beomgyu tersenyum manis.
Yeonjun mau tak mau membalas dengan senyuman juga. Walaupun hatinya masih merasa sakit.
"Kau bisa menolak ajakan Soobin kesini kalau keadaanmu begitu. Dia pasti mau mengerti." ucap Yeonjun.
Beomgyu menggeleng pelan. Ia masih mencoba menyamankan posisi duduknya.
"Tidur saja. Aku duduk tidak papa." saran Yeonjun.
Padahal di ruangan itu tidak ada kursi. Hanya ada kasur yang ditaruh di lantai dan sebuah meja kecil tempat mencharge ponsel dan laptop.
"Aku takut hyung..." tiba-tiba saja Beomgyu mencengkeram tangan Yeonjun.
"Kenapa?" tanya Yeonjun.
"Aku takut jika aku menolak 'melakukannya', Soobin hyung akan marah dan kembali menjauhiku."
"Gyu, kalau kau tidak mau kau bisa bilang. Dia pasti mengerti. Kalau dia tidak mau mengertimu lagi, itu artinya dia egois dan tak mau mendengarkan perkataan orang yang mencintainya."
Beomgyu berpikir sejenak. Yeonjun benar. Sejak kematian kedua orang tuanya, Soobin berubah drastis.
Rasa sayang Soobin yang dulu lebih hangat dibandingkan sekarang. Sekarang Soobin terlalu posesif dan memaksakan kehendak.
Saat 'melakukannya' tadi siang pun Soobin terlalu kasar. Kekasihnya tidak mau mendengarkan ucapan Beomgyu yang sesekali merasa kesakitan.
"Kalau aku tidak mendengarkan perkataannya, dia akan marah hyung. Aku tidak mau Soobin hyung marah. Aku mencintainya." Beomgyu mulai berkaca-kaca.
Yeonjun tidak tega. Pemuda bermata kucing itu langsung memeluk Beomgyu dan melupakan jika di dalam sana ada cctv. Jungkook dan Soobin bisa dengan jelas melihat apa yang mereka berdua lakukan di dalam kamar.
"Soobin memang berubah tapi aku yakin dia masih sayang padamu." ucap Yeonjun.
"Hyung, jangan tinggalkan aku ya. Aku tidak tau lagi harus berbuat apa jika tidak ada Yeonjun hyung. Kau yang menguatkan aku selama ini hyung. Jika tidak ada kau, aku pasti sudah menyerah pada Soobin hyung."
Yeonjun tersenyum walau hatinya sakit. Beomgyu begitu mencintai Soobin meskipun pemuda tiang itu berubah menjadi pribadi yang lebih kasar dan egois.
"Besok temani kami pulang ke Jeju ya hyung." pinta Beomgyu.
Yeonjun mengernyit. "Soobin mau pulang? Kok dia tidak memberi tahuku?"
"Mungkin belum hyung. Katanya mau mengurus berkas kuliah sebelum terbang ke Jepang."
"Oh begitu... Apa tidak papa kalau aku ikut?" tanya Yeonjun memastikan.
"Tidak papa kan hyung? Biasanya kan kita kemana-mana juga bertiga dan Soobin hyung tidak terlalu keberatan dengan itu kok."
Yeonjun tersenyum tak enak. 'Ternyata Beomgyu sama polosnya dengan Jungkook hyung.' batinnya dalam hati.
Beomgyu merasa bagian bawahnya masih perih. Pemuda manis itu lalu membaringkan dirinya sendiri di atas kasur.
Yeonjun sebenarnya sudah merasa pegal-pegal juga. Dia ingin berbaring tapi tak tega membuat Beomgyu harus mengalah padanya.
YOU ARE READING
Happily Ever After • SooGyu-YeonGyu
FanfictionSoobin berubah. Beomgyu terluka karena perubahan Soobin. Yeonjun tetap disana, berusaha mempertahankan persahabatan mereka. 🌻🌻🌻 🐇Choi Soobin - Top 🐈Choi Yeonjun - Top 🐩Choi Beomgyu - Bottom 🐇🐩🐈 HOMOPHOBIC GO AWAY!! -screams in Felix's vo...
8 - YeonGyu
Start from the beginning
