Cinta dan Benci

410 3 0
                                    

Setelah acara makan malam itu. Adirata dan Antarlina tak pernah lagi bertemu, bukan karena mereka saling menghindar. Tetapi karena kesibukan masing-masing. Meski sebenarnya, dekat dari tempat mereka berada, mereka saling mengawasi dan saling menikmati pemandangan yang diam-diam ini. Mereka begitu dekat dan juga begitu jauh saat yang bersamaan, sangat sulit membedakan posisi tubuh dan hati mereka saat ini.

Kehidupan berputar begitu cepatnya, saat-saat mereka saling memandang dalam kebisuan harus segera terhenti karena perpisahan di depan mata. Minggu depan ada ujian akhir nasional, dan artinya Adira lulus dari sekolah ini dan meninggalkan Antarlina dengan segala pertanyaan seputar cinta di hatinya.

Adirata mengerti setelah kelulusannya, ia harus pergi bersama Ayahnya. Ayah dan Ibunya berjanji akan mengurus dia bergantian, tidak ada yang bisa dipertahankan antara Ayah dan Ibunya. Sampai saat ini Adirata tidak tahu dengan apa yang menyebabkan Ayanya pergi begitu saja meningalkan Ibunya. Bukan. Bukan karena wanita lain, bahkan Ayahnya mencintai Ibunya melebihi apapun.

"Ann, bolehkan kalo aku pinjem tugas kamu? Aku belum ngerjain tugas itu" ucap Rika pada Antarlina.

"Oh iya rik, ini" Ann memberinya dengan sukarela.

"Ann, aku dengar Kak Wira suka sama kamu dan dia mau ngasih kejutan pulang sekolah gitu" Ucap Rika antusias

"Oh.. pantesan tadi dia sms ngajak pulang bareng dan aku ngga boleh nolak ajakannya yang sekarang" dengan lesu Ann menjawab.

"Hey, Ann Kak Wira itu seorang gitaris terkenal dan juga ketua club seni dan basket sekolah kita loh. Dia sangat populer, bahkan dia menolak semua siswi sekolah ini dan mengejar cinta kamu. Udah satu tahun loh, kamu nyuekin dia"

"Hati itu gak bisa dipaksa Rika sayang, kamu tau terkadang hati itu begitu sulit terbuka untuk menerima orang lain, padahal logika begitu meyakinkan kamu untuk membuka hati pada orang yang mungkin bisa mencintaimu lebih baik dari diri kamu sendiri"

"Iissh kamu ini, sepertinya kamu sedang galau yah Ann?" Tanya Rika curiga.

"Ahh, tidak"

"Ooh.. mungkin kamu gagak move on, memang kamu pernah pacaran sebelumnya?"

"Tidak, bahkan aku tidak tahu seperti apa itu jatuh cinta" lirih Ann

"Kamu harus mencoba menerima dia dan belajar mengetahui seperti apa cinta dan pacaran. Hanya untuk pengalaman, masa muda itu tidaj datang dua kali nona Antarlina sang ratu idaman sekolah"

Wajah Antarlina memerah malu dengan ucapan Rika. Benar-benar gadis ini seperti bunga yang tersimpan rapi dalam sebuah hutan belantara yang begitu terlindungi.

~

Bel pulang sekolah berbunyi, Adirata bergegas pulang bersama Adrian dan Ryan. Saat berjalan, langkahnya terhenti saat melihat lapangan basket yang ramai di kelilingi siswa-siswa.

Ia dapat melihat semuanya dari sini, lantai 3 sekolahnya yang langsung memandang lapangan basket itu. Melihat pemandangan yang menyakitkan, beruntung dia tidak berada di sana dan mendengarkan apa yang sedang terjadi di sana.

Sebuah baliho besar terbentang ke langit dengan puluhan balon di atasnya yang siap membawa baliho itu melayang, namun di tahan oleh sang empunya.

Baliho itu bertuliskan "Antarlina Nitimanta maukah kamu menjadi pacar Wirasana Reswara? " . Adirata tidak heran melihat ini, karena memang adik kelasnya itu sudah menyukai Ann sejak mereka SMP dulu. Namun, Ann selalu menghindar dan menolaknya. Tapi, kali ini beda, Wira selalu ada di dekat Ann kapanpun Ann butuh. Meski kadang dia tidak tahu apa yang di hadapi Ann. Wira selalu setia, dan itu membuat rasa nyeri di dalam hatinya terasa sampai ke ulu hati.

Di sana, Antarlina sedang bingung harus bagaimana. Hati dan logikanya berperang dalam perdebatan hebat. Ia tidak mungkin terus melukai orang yang selalu mencintainya dan menolaknya lagi.

Saat ini, dia benar-benar pusing dan tidak tahu harus bagaimana. Hatinya berkata untuk menolak, tapi logikanya berkata untuk mencoba menerima dengan embel-embel segala pengorbanan lelaki itu. Dia benar-benar pusing, hingga terjatuh pingsan ditengah-tengah riuh piuh orang-orang yang menyaksikan pernyataan cinta dari seorang Wirasana Reswara kepada Antarlina Nitimanta. Keduanya adalah idola sekolah, jelas ini membuat orang-orang penasaran, ditambah saat ini Antarlina justru jatuh pingsan.

~

Antarlina Nitimanta

"Bunda.. Bund.. Ann kangen Bunda"

Tangisanku tiada henti, saat ini aku sedang berada di rumah. Setelah adegan pingsan tadi, aku diantar Kak Wira pulang, dan kini Mas Reno menatapku iba.

"Sudah Ann.. ada Mas di sini, kamu jangan bersedih lagi sayang" hibur Mas Reno.

Semua orang pasti akan berkata seperti itu, tapi takan mengurangi rasa membutuhka dan rinduku pada Bunda.

"Mas.. kapan Bunda ke sini lagi? Ann kangen bunda hiks"

"Sebentar lagi, kamu sehat dulu. Biar Bunda kamu dateng gak khawatir dan gak marahin Mas karna gak bisa jaga putri cantiknya."

"Hiks.. Mas.. Hiks.."

"Sudah sabar sayang, Mas bakal selalu ada di sini buat kamu"

Tak ada yang tahu, betapa sakitnya hati ini. Kamu pernah merasakan sakit ditinggal oleh orang yang begitu berarti. Dia ada di dunia ini tapi tidak sanggup untuk menatapmu. Kalian tau betapa sakit hati ini? Dan betapa sulit menutupinya, lagi dan lagi.

Semua ini karena wanita itu, Ibu dari orang begitu aku cintai dan begitu aku benci. Dia malaikat berhati iblis.

I'll be Waiting for YouWhere stories live. Discover now