+
"jangan bilang lo mandi disekolah." kata Ryno tiba-tiba.
Aku tergedik, lalu membuang muka darinya. "gak, gua gak mandi."
"hah? Serius?"
Aku menyilangkan kedua tanganku, sedikit malu harus berkata jujur.
Ryno mendekatiku dan mengendus-endus. "ah, gak bau anjir. Gua kira lu mandi disekolah."
"ck, udah deh gausah bahas mandi gua nya! Lu gak liat apa kalo gua ketinggalan bis?"
"terus?"
"ya gua harus gimana dongg, barang-barang gua juga ada disitu semua." aku menggigit bibir.
"tau gak sih apa yang lebih ngagetin dari ulangan dadakan?" tanya Ryno random.
"udah deh, No... Mending pikirin cara nya kita berdua biar bisa ke museum. Lagian juga lu ketinggalan, kan?"
Ryno menghela nafas. "jawab dulu pertanyaan gua, kupret."
"gak guna gua jawab juga."
"yaudah gua kasih tau jawabannya. Yaitu... Ada bangku kosong di bis kelas gua buat satu pasangan!! Ayo ayo masukk~"
"h-hah?" kagetku.
Ryno mendorong bahuku menuju bis kelasnya.
Dan kita berdua duduk bersebelahan, ternyata supir nya lagi buang air besar daritadi jadi bis kelas Ryno belum berangkat-berangkat.
Syukurlah.
"lah, Yui?"
Tunggu, suara ini...
Aku menoleh ke samping bangku bis. "Zach?" kagetku.
Zach bahkan gak lebih kaget dariku.
"lo ngapain disini?"
"lu ngapain disini?"
Tanya kami berdua serempak.
Aku malah salfok sama Ryna yang duduk disebelah Zach.
Kenapa mereka duduk berdua di bis kelas Ryno?
Ryna kan beda kelas, Zach juga harusnya bukan di bis ini.
Kenapa...
Aku malah jadi cemburu gini, ya?
"gua tadi sama Ryna dipanggil guru buat ambil kertas soal, ini kertas ntar kita bagiin di museum dan jawaban di kertas ini cuman ada di museum nya. Tapi, ada salah ketikan di kertasnya, makanya bu guru nyuruh gua, Ryna, sama Wawan buat benerin yang salah."
Aku hanya mengangguk. Alasan seperti itu masih tetap membuatku cemburu.
"tapi, untungnya guru guru juga bantuin sih, kita cuman cek cek in aja." lanjut Zach.
"iya, gua disini lagi ngecas pake powerbank nya Ryno. E tapi ni abang gua juga lagi ngecas, jadi ya mau gak mau mending gua disini aja." jelas Ryna.
Aku hanya diam. Lalu sedikit tersadar. "kenapa kalian malah tiba-tiba ngejelasin se detail itu ke gua?" tanyaku.
Mereka berdua mendelik.
Mungkin sebenernya mereka juga tidak tahu mengapa mereka seperti itu.
"lagian juga, kenapa lo sama dia, sih, Yui?" tanya Zach menatap bengis ke Ryno.
DU LÄSER
• YUZANO-NA! •
Tonårsromaner[ O N • P R O G R E S S ] Φ Tinggalkan aku. Tinggalkan saja, seakan-akan aku tidak pernah ada dihidup kalian. Itu seribu kali lebih baik daripada kalian mengenalku. - Apa yang ada dipikiran kalian saat tau seorang anak miskin terkena HIV? Apa kalia...
