Pertanyaan ini membuat ku bingung, sedih, dan senang:"), bingung untuk menjawab nya.-Putri
•••
ᴥ FakBoY ᴥ
彡Happy Reading!!!彡
AUTHOR POV
"Putri bangun nak uda siang," ujar Ana membangun kan sang putri kesayangan nya sambil ngeguyur air ke mukanya sang anak.
"Huah banjirr, tolong banjirr, selametin diri, selametin hati sebelum tenggelam di hati dia, tapi hanya di mainkan," kata Putri dengan sepontan lalu membuka matanya.
"Gigi kamu tuh Put yang banjir," kata Ana yang ngegetok kepala Putri pake gayung.
"Aw sakit mah," ringis Putri, "Ga banjir mah? kok ini genteng ada tetesan air sih mah? kok muka putri basah sih mah?" Lanjut Putri dengan bertubi-tubi.
"Udah kamu gausah banyak tanya Put, mending kamu mandi sekarang keburu telat," Kata Ana. "Nih gayung nya mandi sana," Lanjut Ana sambil menyodorkan gayung ke Putri.
"Mamah, tadi nyiram Putri ya? dan itu bukan air hujan bukan?" Tanya Putri.
"Uda gausah banyak tanya kamu,mending sekarang kamu mandi, terus berangkat sekolah, kasian itu sih Cia nungguin di bawah Put," Kata Ana, lalu pergi meninggalkan Putri.
"Ck, bisa aja lo mah, ngalihin topiknya," Gerutuk Putri.
Setelah itu Putri langsung melenggangkan kaki kearah kamar mandi, ia tidak lupa membawa gayung yang di beri oleh Ana. Setelah kelar acara bersih-bersih Putri langsung kecermin menatap dirinya dari pantulan cermin. Lalu mencepol asal rambutnya, mengoleskan sedikit bedak baby dan lipgols.
"Pefect," gumam Putri sendiri.
Lalu Putri menurunin anak tangga, bergabung di meja makan.
"Put, kamu tar siang sama Cia aja dulu ya. Mama mau nganterin Ilham dulu," ucap Ana di tengah-tengah sarapan.
"Iya mah,"
Setelah selesai makan Putri dan Cia langsung berpamitan untuk pergi ke sekolah.
Di perjalanan sangat hening, benar - benar hening.
•••••
Sesampainya di sekolah Putri dan Cia langsung menuju keabsensi Siwa/i.
"Eh tunggu deh Put. Dompet gue kayaknya ketinggalan deh," ucap Cia, "gue ngambil dulu ya bentar," lanjutnya.
"Yaudah, Jagan lama-lama."
"Cia, Cia. Dasar pikun dompet aja ketinggalan." Gumam Putri pada diri sendiri.
"Put," tegor seseorang di belakang Putri.
"Eh Dion, kenapa Di?" tanya Putri.
"Ngapain Lo disini? Kok ga langsung kekelas aja?"
"Ini gue lagi nunggu sih Cia, dompetnya ketinggalan soalnya."
"Put emang bener si Arya nembak lo?terima aja bege, soal Dilah ma belakangan. Lo juga suka sama Arya kan?" kata Dion.
Seketika mendengar perkataan dari Dion, Putri pun langsung diam. Mulut nya tak tau ingin berbicara apa.
"Hm iya si Di, tapi gimna ya," jawab gue.
"Uda gini ya Put menurut gue, Lo sama Arya jadian aja. Kalo soal Dilah mah gampang, dari pada Lo sama Arya ga jadian ke3 nya akan sama-sama sakit."
Lagi-lagi kata Dion membuat Putri membeku.
"Hmm, iya deh tar gue pikirin lagi deh. Di," jawaban dengan sedikit ragu.
"Jangan kelamaan, cowok juga butuh kepastian. Tar di tinggal nikah aja kayak Lesti di tinggal rizky."
YOU ARE READING
•Fakboy•
Romance"Sikapmu yang membuat cinta tulus ku menjadi permainan busukumu." -Putri Anatasya. ••••• "Cukup sudah Arya Zahiro, gue gamau lagi terjebak dalam permainan lo," kata Putri di depan muka Arya. "Tapi gue masih sayang lo Put," ujar Arya meyakinkan Putr...
