°7

250 31 0
                                    

Happy Monday Scoolish^^

Tetep stay at home yah, jan keluyuran dulu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tetep stay at home yah, jan keluyuran dulu

Jan lupa jg tekan bintang di pojok kiri bawah utk menghargai
author^_^

Happy Reading!

Angka putih pada jam digital yang menempel di dinding sebelah TV baru saja menunjukkan pukul delapan lebih lima belas menit pagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Angka putih pada jam digital yang menempel di dinding sebelah TV baru saja menunjukkan pukul delapan lebih lima belas menit pagi. Bersamaan dengan Jimin yang berjalan ke arah kulkas dengan wajah bantal pun surai acak guna mengambil minuman dingin. Lantas meloloskan air mineral dalam kemasan berembun itu menuruni tenggorokannya sebelum beralih mengamati sosok yang tengah duduk dengan anggun seraya menyesap teh hangatnya di kursi meja makan.

"Kau masak?" Cibir Jimin. Sedikit tidak percaya kala mendapati satu buah mangkuk berisikan ramyeon yang masih mengepul di atas meja makan.

"Kalau hanya ramyeon aku juga bisa," Jawab Yejin tanpa menilik sedikitpun pribadi yang berjarak satu meter di dekatnya.

Jimin akhirnya menghampiri. "Kenapa pakai turtle neck? Kurasa disini tidak terlalu dingin." Tanyanya seraya mendudukkan diri di hadapan Yejin. Baru menyadari istrinya itu mengenakan turtle neck berwarna hitam yang cukup tebal.

Sementara Yejin mendengus ringan. Jimin tidak tahu saja bahwa Yejin mengenakan ini demi menutupi puluhan kiss mark di leher serta dada akibat ulahnya semalam. Entah sampai kapan mahakarya itu akan menetap disana.

Yejin benar-benar tidak menyangka bahwa Jimin ternyata lebih mengerikan dari seekor harimau yang menerkam mangsanya. Lelaki itu jauh lebih liar, dan jauh lebih menyebalkan.

"Setelah ini aku mau pergi." Yejin berucap selepas menyesap kembali teh hangat miliknya. Sementara Jimin yang tengah menyeruput kuah ramyeonnya beralih mengangkat pandangan.

"Kemana?"

"Mengunjungi teman."

Meski sebenarnya, alasan utama Yejin melarikan diri adalah karena tidak ingin terlalu lama bersitatap apalagi berinteraksi dengan Jimin. Jujur, sejak kejadian semalam, setiap kali melihat Jimin Yejin rasanya ingin meninju wajah tampan itu keras-keras sampai puas, atau menjambak rambut pirangnya sampai rontok sekalian.

SCHEMEWhere stories live. Discover now