12. Jejak-Jejak Ingatan

209 17 5
                                    

Hari telah berganti, Jonathan bersiap-siap pergi menuju lokasi kejadian ditemani Erina.

"Ah maaf membuatmu menunggu Erina"

"Tidak apa-apa, kamu sudah siap Jojo"

"Sudah, ayo kita pergi"

Keadaan Jonathan saat ini sudah membaik, tinggal lengan kirinya yang saat ini masih diperban. Setelah mempersilahkan Erina masuk ke mobil terlebih dahulu, Jonatahan kemudian masuk dan mereka pergi.

Hari ini Jonathan tidak hadir ke kampus karena sakit begitu juga dengan Joseph dan Jotaro yang bolos sekolah, padahal mereka berdua sudah pulih sepenuhnya.

Entah kenapa Jonathan merasa janggal dengan reaksi Joseph kemarin, seperti ada sesuatu yang sedang disembunyikan.

"Jojo ada yang sedang kamu pikirkan??" Tanya Erina meleburkan lamunannya.

"Tidak, aku hanya berpikir cuaca hari ini sangat bagus"

"Ya, cerah tapi tidak terlalu panas"

Dilihatnya Erina, gadis berambut pirang cerah dengan mata biru. Sejak kecil hingga sekarang sifatnya yang baik, ramah dan murah hati membuatnya disayang setiap orang. Tapi dari sekian banyak orang yang menyayanginya, Erina rela mengorbankan waktu dan tenaganya hanya demi kesembuhan Jonathan.

Entah kenapa Jonathan teringat akan Dio, dia juga memiliki rambut pirang yang indah cenderung keemasan. Warna matanya yang oranye tajam selalu terbayang olehnya. Meski sifatnya agak kasar dan cuek sangat berbeda dengan Erina, namun Jonathan bisa melihat cinta dan kebaikan tersembunyi di hati gadis itu.

Ya Jonathan rindu dengan gadis itu, Dio.

"Jojo??"

"Eh... M-maaf aku ngelamun" Jonathan buru-buru membuang muka.

"Ngomong-ngomong bagaimana keadaan Dio?? Sudah lama aku tidak berjumpa dengannya. Apa dia masih sibuk studi di luar??"

"Ya begitulah, dia jarang memberi kabar"

"Ohhh... Begitu"

Akhirnya mereka diam selama perjalanan, beberapa menit setelahnya akhirnya mereka sampai.

**********

Mereka turun dan melihat ke sekeliling, dilihatnya seliruh puing-puing yang hangus terbakar. Di sekeliling bangkai bangunan itu terdapat semacam garis pengaman milik yayasan Speedwagon.

"Selamat pagi Tuan Joestar" sambut salah satu penjaga.

"Selamat pagi, bolehkah aku memeriksa tempat ini sebentar?"

"Tentu Tuan, silahkan"

"Baik terimakasih, Erina tolong tunggu disini sebentar ya"

Jonathan melewati garis pengaman, memasuki lokasi kejadian. Dilihatnya sekeliling dengan cermat, hanya fondasi bangunan, perabot dan dinding yang rusak parah. Hampir tidak ada petunjuk sama sekali. Jonathan sedikit kecewa.

Namun ada sesuatu yang menarik perhatiannya, dibalik puing-puing yang hangus terbakar ada sebuah kain yang bersih seperti tak tersentuh api. Dibongkarnya puing yang menghimpit kain itu. Ternyata sebuah gaun tua berwarna putih pudar, Jonathan sangat tidak asing dengan baju ini.

"Ini?? Ini kan??"

.

.

.

.

*7 years ago*

"Apa yang sedang kamu lakukan Dio??"

Dio dan Tiga Pangeran |Jojo's Bizzare Adventure Genderbent Fanfic|Onde histórias criam vida. Descubra agora