09. Ancaman

248 19 11
                                    

"Haahhh... Adik-adikku Joseph dan Jotaro, kalian tumbuh cepat sekali. Rasaya baru kemarin kita bertiga bermain lempar bola bersama, ahahaha disini kamu pendek sekali ya Jotaro. Joseph rambutnya juga masih berantakan hihihihi. Dan Dio....."

*BRAK*

"SIAPA DISANA!"

"Ini aku, minggir!"

"J-JOTARO SIAPA GADIS ITU? KENAPA DIA TERLUKA PARAH? APA JANGAN-JANGAN..."

"Nanti kuceritakan saat Joseph dan Avdol kemari"

**********

Joseph akhirnya datang beserta Avdol, mereka semua berkumpul di ruang tengah. Sedangkan Kakyoin masih terbaring lemah tak sadarkan diri. Jotaro telah menceritakan semuanya kepada mereka.

"Jadi kemungkinan besar, gadis ini adalah bawahan dari orang yang kita cari?" Jonathan bertanya.

"Ya, tapi yang membuatku bingung adalah. Kenapa?"

"Jojo, selama kau bertarung apa kau melihat matanya?" Tanya Avdol

"Tidak, aku tidak melihatnya dengan jelas"

"Jika dia dihipnotis, maka pupilnya akan membesar dan pandangannya terlihat kosong. Di beberapa kasus, warnanya juga akan berubah menjadi merah atau semacamnya" jelas Avdol.

"Kita periksa saja sekarang" Jotaro mengeluarkan Star platinum

"Aku akan membuka matanya secara hati-hati"

"Berhati-hatilah Jotaro" Jonathan memperingatkan.

Jotaro mendekat, mendekap wajah Kakyoin dengan tangannya. Star platinum membuka kelopak mata gadis bersurai merah itu. Ternyata benar, mata violetnya seperti dilapisi tabir tipis berwarna merah.

"Jangan macam-macam denganku!" Kakyoin bangun. Tangannya mencengkram tangan Jotaro, memaksa lelaki itu untuk melepaskan wajahnya.

"Lepaskan aku!" Kakyoin mengamuk.

"Sayangnya tidak, Kakyoin"

"Jojo menjauh!" Avdol sedikit panik.

"Lepaskan! LEPASKAN! ₳ԞɄ ɃƗⱠ₳₦₲ ⱠɆ₱₳$Ԟ₳₦ ₳ԞɄ ɈØ₮₳ɌØ!" Tiba-tiba suara Kakyoin berubah seperti suara orang lain. Jotaro kemudian mencekik gadis itu.

"Hei, siapa kau sebenarnya!"

"J-Jotaro, jangan berlebihan" Joseph angkat bicara.

"Kemungkinan besar suara itu berasal dari pengendalinya Jojo. Dialah yang menghipnotis gadis ini" Jawab Avdol.

"Huh kalau begitu dengar, siapapun kau dan dimanapun kau, aku akan menemukanmu kemudian kupatahkan seluruh tulangmu!" Star platinum melayangkan tinjunya tepat ke muka Kakyoin.

"JOJO TUNGGU!"

Namun ternyata itu cuma akting, dia membelokkan tinjunya. Kakyoin kemudian kembali pingsan.

"Tenang, aku hanya berpura-pura untuk melepas kendali hipnotisnya. Dan berhasil"

"Wah aku kaget sekali loh. Kau ternyata cerdik juga ya Jotaro" puji Joseph.

Tak lama kemudian gadis itu siuman. Dia bangkit perlahan dan membuka mata, kini mata violet yang senada dengan rambut merah bersurai itu terlihat jelas. Antingnya yang berbentuk buah cherry makin membuatnya terlihat menawan.

Sangat tidak asing bagi Jotaro.

"Eh, a-aku dimana...?? Umhhhhh... Oh sekarang aku ingat semuanya..."

"Hmmpp" Jotaro bergerak keluar.

Dio dan Tiga Pangeran |Jojo's Bizzare Adventure Genderbent Fanfic|Onde histórias criam vida. Descubra agora