20. The Pillar Gang (2)

22 3 0
                                    

"Namaku Whamu, untuk membalaskan kematian Santana dan mendapatkan red stone of Aja aku akan menghabisi mu disini"

"Aku juga ingin membalas kematian pelatih Messina. Kita lihat siapa yang akan menang nanti! TERIMALAH WHAMU! BUBBLE CUTTER!" Caesar mengeluarkan gelembung berbentuk piringan ke arah Whamu dan berhasil mengenainya.

"Bubble cutter milikku ini berbentuk piringan yang berputar dengan kecepatan tinggi dan kekuatan sentrifugal serta diperkuat dengan hamon! Kau tidak akan selamat!"

"Hooo... Kau menyerang menggunakan gelembung khusus dan teknik pernapasan... Gaya bertarung yang sangat unik. TETAPI ITU SAJA TIDAK CUKUP UNTUK MENGALAHKAN WHAMU INI!"

Caesar kembali mengeluarkan gelembungnya, namun ditangkis dengan mudah dengan tangan Whamu yang mendorong angin.

"Mode ku adalah angin, aku bisa menggerakkan angin dengan tanganku. Kecepatan dan kekuatannya juga kulipat gandakan"

"Hmmm kau lawan yang tangguh rupanya, meski begitu... Kekalahan mu akan terasa dingin dan kejam. Rasakan serangan ku! BUBBLE CUTTER GLIDING!" Caesar meluncurkan piringan gelembungnya ke arah Whamu. Berhasil ditangkis sebagian, sisanya melukainya cukup dalam.

"Akhh ini saja tidak akan cukup!" Whamu kembali menyerang dengan dorongan angin dari tangannya, Caesar menghindarinya dengan mudah.

"BUBBLE CUTTER!"

"BUBBLE CUTTER GLIDING!"

"BUBBLE LAUNCHER!"

Caesar terus menyerang tanpa henti. Begitu juga dengan Whamu yang terus menghindar dan menangkis gelembung Caesar sambil terus menahan sakit.

"Sudah cukup main-mainnya! Bersiaplah... Jurus pamungkas ku!" Whamu mengepalkan kedua tinjunya dan mengumpulkan pusaran angin berukuran besar.

"Astaga apa itu! Tangan kirinya mengumpulkan angin dan memutarnya begitu juga tangan kanannya! Ukuran angin itu semakin lama semakin besar... Menjauh pun tidak akan sempat!"

"Kau sudah terjebak dalam area serangku! Kau tak akan bisa lolos! JURUS RAHASIA BADAI PASIR SURGAWI!" Whamu meluncurkan 2 pusaran angin besar itu ke arah Caesar. Gadis itu tidak bisa berbuat apa-apa.

.

.

.

"Tidak Caesar! JANGAN! Tidak akan sampai! TIDAK SEMPAT!"

"AAAAGHHHHHH...!! HERMIT PURPLE!" Joseph datang dan langsung mengeluarkan standnya dan mengikat Caesar. Walau sudah ditarik Joseph sekuat tenaga, Caesar tetap terkena serangan dahsyat itu.

"UAAAAGHHHHHHHH AAAHHHHHGGGG" Teriak Caesar kesakitan. Joseph terus menarik standnya melawan pusaran angin kuat itu dan akhirnya berhasil. Gadis itu keluar dari area pusaran dan ditangkap Joseph. Darah mengucur deras dari tubuhnya.

"Cae-Caesar? Caesar??? CAESAR?? KAMU MASIH DISANA??? JAWAB AKU CAESAR!! A-aku... Sejak tadi aku... Sangat takut memanggil namamu... Aku takut tidak mendapat suara balasan darimu... Dan kini, jika kamu masih disana... T-tolong jawab perkataanku Caesar!"

"Sayangnya wanita itu tidak akan selamat setelah terkena badai pasir surgawi. Sangat disayangkan dia cantik dan bertalenta namun rapuh dan singkat seperti gelembung"

"K-KEPARAT KAUUUUU!!!!" Joseph menggerakkan giginya. Berusaha menahan tangis, rasanya ia ingin sekali meraung berteriak.

"Kumohon Caesar... Sadarlah... Aku bukan Jojo egois yang dulu menyulut kemarahanmu... Aku bukan Jojo egois yang menghina keluargamu... Aku... Aku bukan Jojo yang dulu... Lalu sekarang, kenapa kau tetap pergi? Kali ini apa dosaku? M-maafkan aku..." Joseph meracau asal sampai akhirnya menangis. Tetesan air matanya jatuh ke pipi putih mulus Caesar.

Dio dan Tiga Pangeran |Jojo's Bizzare Adventure Genderbent Fanfic|Where stories live. Discover now