SEMBILAN

185 9 0
                                    

Vanya merebahkan tubuhnya dikasur tercintanya. Dia masih memikirkan perkataan sammy waktu mereka berada ada di cafe, sam menanyakan apakah vanya punya pacar? Vanya bingung memikirkannya. Tetapi pikiran itu langsung vanya hapus karena besok ia harus sekolah. Lalu vanya pun tertidur pulas.

Kring kring kring alarm vanya berbunyi, namun ia masih sembunyi didalam selimutnya.

"Vanya! Bangun dong jam berapa nih?" Mama menggoyangkan badanku.

"Emang jam berapa ma?" Kata vanya seraya mengambil jam weker nya.

"Hahh!!!!! Mama aku telat ma! Aduh gimana nih, mampus gue." Vanya panik. Dan ia langsung menuju kamar mandi karena dia udah kesiangan.

Mamanya hanya menggeleng kepalanya melihat kelakuan anaknya.

Vanya buru - buru keluar rumah karena waktu sudah menunjukkan pukul 6:32.

"Pak, buruan pak vanya telat nih!" Kata vanya kepada supir pribadinya.

Tanpa babibu lagi mobil vanya melaju. 15 menit kemudian akhirnya vanya sampai disekolah. Vanya berlari lari kecil agar tidak terlambat namun apa daya, ia sudah terlambat. Gerbang sekolah sudah ditutup, vanya tidak boleh ikut upacara bahkan ia disuruh menunggu di depan gerbang sampai upacara selesai. 15 menit kemudian vanya sudah diperbolehkan masuk. Dia langsung menuju ke kelasnya. Sesampainya dikelas vanya di marahi oleh gurunya karena terlambat masuk kelas. Dan akhirnya vanya dihukum hormat tiang bendera sampai pelajaran pertama selesai.

"Sial banget sih gue hari ini." Gerutu vanya. Tiba - tiba kepala vanya mulai pusing dan Brukk! Tubuh vanya tidak bisa menahan lagi. Ia terjatuh pingsan dibawah tiang bendera. Lalu ia merasakan tubuhnya diangkat entah sama siapa ia tidak tahu.

Mata vanya sedikit terbuka ia melihat disekelilingnya satu sosok tertangkap di matanya. Sam, iya dia berada di dalam UKS menemaninya.

"Sam? Gue kenapa?" Tanyanya.

"Lo pingsan." Jawabnya singkat.

"Oh." Balasku.

"Lagian lo kenapa sih? Sampe pingsan gini? Lo belum sarapan ya?" Sammy.

"Iya gimana gue mau sarapan? Gue udah telat banget, nggak sempet gue." Balasku sambil memegang kepalaku.

"Ya ampun vanya, pantesan aja lo pingsan. Ya seenggaknya lo nyempetin sarapan dulu lah walaupun sedikit atau enggak lo bawa kek sarapan lo." Balas sammy.

Lalu keheningan di antara mereka.

"Van, gue suka sama lo. Lo mau nggak jadi pacar gue?" Sammy memecahkan keheningan di antara mereka. Sammy langsung mengutarakan perasaannya pada gadis yang kini tengah berbaring di kasur.

"Hah? Lo gila ya sam! Lo aja belum tahu semua tentang gue." Balasku.

"Emangnya penting ya van kalo kita suka sama seseorang kita mesti tahu semua tentangnya? Ini massalah hati van, hati gue udah milih lo. Gue enggak pernah main main sama perasaan gue, ok sekarang gini deh gue kasih lo waktu untuk mikirin semuanya dan kalo lo udah siap lo langsung kasih tahu gue." Lalu sammy pergi meninggalkan vanya sendiri di dalam UKS.

Vanya memikirkan kata - kata sammy tadi. Sejujurnya vanya pun menyukai sam. Why not? Sammy ganteng, populer, baik, jujur dan vanya nyaman bila di dekat sammy. Namun vanya masih belum yakin dengan perasaannya. 

Aduh pegel banget nih tangan gue, tapi enggak papa deh demi kalian gue bakalan tetep ngelanjutin ceritanya. Santai my bro HAHA. Oh iya follow twitter gue dong hihiw follow ya follow nih @yutiaihza sama @_Yutia. Tunggu lanjutannya ya papayy 

VANYA IS MY LOVETahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon