DUA

463 11 0
                                    

Gue sekolah di SMAN TUNAS BANGSA. Kelas gue di 12 ipa 2. Sesampainya dikelas gue langsung duduk di bangku gue.
"Pagi van!" Ana mengagetkanku.
"Eh iya!! Ih apaan sih lo ngagetin aja an. Biasa aja bisa kan?" Jawabku sinis.
"Haha sorry deh lagian siapa suruh pagi pagi ngebengong dalem kelas? Guru kan masih lama masuknya santai aja lagi." Balas ana.
"Terserah lo deh gue males denger ocehan lo." Jawabku ketus.
Ana ini temanku satu satunya di kelas. Cuma dia yang paling dekat sama aku. Sifatnya dia emang begitu egois, tapi sebenarnya dia baik kok sama aku. Dia royal, ya maklum lah dia dari keluarga kaya juga enggak beda jauh sama aku. Tapi aku enggak royal, justru aku malah tampil biasa aja seperti orang orang pada umumnya.
Tet tet tet bel istirahat berbunyi, murid - murid berhamburan keluar untuk mengisi perut mereka dikantin.
"Van, lapangan rame tuh. Ke lapangan yuk! Gue kepo" Kata ana sambil menarik narik lenganku.
"Apaan sih enggak ah gue laper, gue mau ke kantin!" Bentak vanya.
"Ayo dong van please, mau ya mau ya mau ya?" Kata ana sambil memohon kepada vanya.
"Dasar bocah, kalo bukan temen gue aja, udah gue bunuh lo. Ganggu waktu istirahat gue aja!" Katanya dalam hati.
"Van, lo kok bengong sih! Mau nggak?" Ana.
"Iya iya gue mau." Akhirnya vanya pun menuruti kemauan ana untuk pergi ke lapangan.
Lapangan dikerumuni oleh semua murid. Ana dan vanya mencari celah agar bisa lewat dan bisa nonton pertandingan basket di depan.
"An, balik aja yuk! Rame banget nih." Elak vanya.
"Tanggung ah kita udah disini van, udah lo tenang aja deh." Kata ana meyakinkan vanya agar tidak pergi.
Cheers : let's go tunas bangsa tunas bangsa tunas bangsa wuhhhh!!!!!!
Lama kelamaan vanya merasa tidak nyaman berada di tengah tengah banyaknya orang. Akhirnya tanpa peduli omongan ana dia berbalik berniat pergi dari tempat itu. Tetapi seseorang menabraknya dan vanya terdorong mundur hingga ke lapangan dan brukk!!
Vanya terjatuh di tengah lapangan.
"Awww" Vanya meringis kesakitan.
"Hey lo enggak papa kan?" Cowok itu mengulurkan tangannya ke pada vanya.
"Thanks! Tapi gue enggak butuh bantuan lo!" Bentak vanya ke cowok itu.
Vanya langsung berdiri dan pergi dari lapangan. Entah kemana vanya pergi yang pasti saat ini ia pengen sendiri. Vanya salah, ya dia salah harusnya dia enggak bersikap ketus sama cowok tadi. Padahal kan cowok itu berniat membantu vanya tadi. Tapi vanya menjawab sangat ketus dan menolak bantuannya.
"Argghhhh!! Bego banget sih gue!" Gerutu vanya sambil meremas rambutnya. Vanya merutuki kebodohannya sendiri.

Hi, maaf ya baru dua bagia. Maaf juga kalau masih ada typo nya dan maaf juga agak sedikit enggak nyambung soalnya ini pertama kalinya aku bikin cerita. Maklumin ya. Oh iya jangan lupa follow twitter aku ya @yutiaihza dan @_Yutia. Hahaha

VANYA IS MY LOVEWhere stories live. Discover now