TUJUH BELAS

188 9 3
                                    

Hi guys! Balik lagi sama gue disini haha. Oh iya gue mau bilang terima kasih buat"amanda numa" kalau ga salah sih namanya itu. Sorry ya kalau salah. Terima kasih lo udah ngevote cerita gue dari part 1 sampai part sebelumnya. Sorry ya kalau ceritanya kurang bagus atau apalah, soalnya ini baru pertama kalinya gue bikin cerita. Ok deh kita back to the story ya.

Back to the story~

"Ma, baju aku semuanya ada di koper kan?" Kata vanya.

"Iya van, udah mama beresin sekalian sama yang itu tuh." Kata mama seraya menunjuk koper vanya yang satu lagi.

"Thank you mom" kata vanya berbisik ke telinga mama nya.

Hari ini vanya akan ke london, ia akan melanjutkan sekolahnya disana bersama kakaknya dimas.
Flashback
Prom night...
"Syifa, gue ucapin makasih sama lo. Karena lo udah mau jadi teman terbaik gue akhir - akhir ini. Dan gue juga pengen ngucapin selamat buat adam yang udah berhasil mengambil dan mendapatkan hati teman terbaik gue syifa. Asal lo tau dam, kata syifa lo adalah setengah jiwa raganya. Kalau lo ga percaya, lo tanya sama cewek di samping lo itu." Kata vanya sambil terkekeh. Lalu vanya menjauh dari mikrofon dan turun dari panggung. Ia langsung memeluk syifa dan adam.
"Lo akan selalu jadi sahabat gue van." syifa membalas pelukan vanya dan memeluknya lebih erat. Begitupun dengan adam.
"Fa, setelah ini lo jangan lupain gue ya. Kalau perlu lo sama adam nyusul gue ke sana." vanya pun melepas pelukannya dan tersenyum sambil mengusap air mata syifa.
Akhirnya acara prom night pun selesai. Ia pun sudah sampai dirumah dan segera menaiki tangga untuk ke kamarnya.
Vanya terus memikirkan hal ini. Apakah dia harus tetap disini atau pergi. Sebenarnya vanya masih ingin disini, menunggu cintanya kembali lagi kepadanya. Namun itu tidak mungkin.
Tok tok tok "Vanya?" mama vanya mengetuk pintu vanya dari luar.
Vanya pun membuka pintunya. Ia mengajak mamanya untuk duduk di ranjangnya.
"Ada apa ma??" Tanyanya.
"Harusnya mama yang tanya begitu van. Kamu kenapa? Pulang dari prom night bukannya happy malah ngurungin diri dikamar. Kenapa? Sebenarnya dari kemarin kemarin juga kamu udah begini van. Ada apa sayang?" mama vanya membelai rambut vanya.
"Ma, vanya pengen ke london ma sama kak dimas. Dan vanya pengen melanjutkan kuliah di sana ma. Please ma, mama ngizinin kan?" Kata vanya sambil memohon ke mama nya.
"Tapi van..."
"Please mom, please. Don't you believe me? I can, i can mom. I just want you to agree my decision. Please mom" vanya terus memohon kepada ibunya, agar ibunya mengizinkannya.
"Ok, mama izinkan. Asalkan kamu janji tidak akan menyusahkan siapapun disana. Mengerti??"
"Yes mom i promise and i understand." kata vanya seraya tersenyum ke mamanya dan memeluknya.
Flashback end~

"Ma, pa cepatan dong. Vanya enggak mau sampai ketinggalan pesawat." vanya berteriak dari luar.

"Iya vanya, sabar dikit dong nak. Papa kan juga perlu dandan." kata papanya.

Vanya hanya terkekeh mendengar ucapan papanya yang terdengar samar samar di telinganya.

Akhirnya mama dan papa vanya pun keluar dari rumah dan segera menaiki mobilnya untuk menuju ke bandara.

Sesampainya di bandara, pesawat yang akan di naiki vanya akan segera berangkat. Jadi, segera berpamitan dengan kedua orang tuanya dan memeluk mereka. Lalu vanya pergi dan masuk ke dalam pesawat. Orang tua vanya melambaikan tangannya ke arah pesawat yang akan terbang.

Guys, berarti endingnya di pary selanjutnya ya haha

VANYA IS MY LOVEWhere stories live. Discover now