LIMA

256 8 0
                                    

Sammy pov

Gue ngeliat mereka ya vian dan vanya. Mereka jalan berdua, tertawa, bercanda. Gue ngeliat ini. Entah kenapa perasaan gue jadi begini ngeliat mereka berdua. Sebenarnya gue kenapa sih? Kenapa perasaan gue jadi begini?

Sammy segera menuju ke kelasnya. Dia tidak ingin terlambat masuk kelas. Sesampainya di kelas sammy langsung di sapa oleh teman - temannya.

"Hi bro, napa lo? Kusut bener muka lo?" Tanya marcel.

"Enggak papa. Eh iya vian mana cel?" Balasnya. Pertanyaan itu muncul begitu saja. Sammy tidak melihat vian diantara mereka. Mungkin dia masih bersama vanya.

"Oh iya ya, gue baru sadar kalo enggak ada vian." Marcel hanya nyengir kuda.

"Dia nganterin cewek, gue nggak tau deh tuh namanya. Kelas sebelah. Aduh siapa sih ya?" Fero berpikir sejenak hendak mengingat ingat nama perempuan yang kin sedang mereka bicarakan.

"Ah elah lo mah suka begitu fer. Enggak heran dia sih." Marcel mencibir fero.

"Apaan sih lo dasar kamfret sialan!!" Balas fero sambil mencubit lengan marcel dengan keras. Mereka udah kayak anak cewek lagi berantem aja maen cubit cubitan.

Tiba - tiba vian datang di antara mereka dengan cengiran khasnya.

"Woy bro! Lagi pada ngapain?" Tanya vian.

"Kemana aja lo ian? Noh temen lo lagi gaber." Balas marcel terkekeh.

"Lah? Sam lo kenapa? Suntuk gitu sih, ngantuk ya?" Tanya vian pada sammy. Namun sammy tidak menjawab. Pikirannya kacau. Dia sendiri pun bingung dengan dirinya saat ini. Tetapi karena dia tidak ingin teman - temannya curiga terutama vian, jadi akhirnya sammy membuka mulutnya dan membalas pertanyaan mereka.

"Sorry. Gue nggak papa kok." Jawabnya masih dengan raut wajah semula.

"Nggak papa sih iya. Muka lo tuh sam, nggak ngenakin banget." Kali ini vian yang membalas.

"Oh iya, ian lo tadi jalan sama siapa?" Fero bertanya pada vian.

"Sama vanya. Emang kenapa?" Balasnya.

"Lo tau rumahnya?" Akhirnya sam memberanikan diri untuk menanyakan ini pada vian.

"Oh enggak . Jadi tuh tadi pagi gue ketemu dia di jalan gitu, ya katanya sih dia nunggu kendaraan umum. Tapi ya karena gue rasa udah telat jadi gue ngajakin dia naik motor gue aja. Gitu aja sih, gue nggak salah kan?" Jelas vian.

"Oh." Sam hanya menjawab seadanya.

Ana pov

Tadi pagi gue liat vanya jalan berdua sama sama vian. Entah kenapa gue kesel ngeliat mereka berdua. Bikin panas aja.

VANYA IS MY LOVEDonde viven las historias. Descúbrelo ahora