06.Tawaran Untuk Nikah 18+

8.7K 207 9
                                    

WARNING⚠️
Bijaklah saat membaca!!

***

"Aaahhh!"

Kepala Yoona mendongak ke atas, tangannya mencengkram seprei dengan kuat ketika hujaman kekasihnya semakin cepat.

Sehun, Pria itu semakin cepat memompa miliknya sembari menahan sisi pinggang kekasihnya dari belakang.

Pilu keringat sudah membasahi keduanya, tetapi sama sekali tidak membuat keduanya memberhentikan kegiatan panas tersebut.

Sebelah tangan Sehun berpindah dari pinggang Yoona menuju wajah kekasihnya itu, memutar wajah Yoona guna menatapnya. Bibir Sehun mengulum, mengecapi setiap rasa yang sudah sering ia rasakan itu dari bibir Yoona berulang kali sambil menghentak makin cepat miliknya.

Seperti yang dikatakannya semalam, ia akan menghukum Yoona lagi, dan sekarang adalah hukuman kedua yang sedang berlangsung.

"Sayang aku..."

"Aaahhh!"

Sehun menekan dalam miliknya sembari mengeluarkan cairannya dalam-dalam. Syukurlah, saat pertama kali mereka melakukannya, Yoona meminta agar dirinya meminum pil demi statusnya sebagai seorang mahasiswa.

Karena tidak mungkin sekali Yoona menampakan dirinya dalam keadaan yang membawa kandungan kemana-mana. Sebenarnya, ia sempat memprotes, tetapi jika di pikir dua kali lagi, Yoona memang benar saat itu. Dan pada akhirnya, ia pun menerima permainan tersebut.

Tubuh keduanya ambruk di atas ranjang dengan tubuh Sehun yang menindih tubuh Yoona di belakang. Bibir pria itu terus mengecupi punggung kekasihnya dengan lembut lalu naik ke tengkuk.

"Aku belum puas sayang." bisik Sehun.

"Aku lelah."

Sehun menulihkan pendengarannya, ia memaju mundurkan miliknya yang belum di lepaskan dengan perlahan.

"Hhhh, aku mencintaimu." bisik Sehun.

"Aku juga mencintaimu. Ohh lebih cepat Sehun!"

Sehun tersenyum dalam hati mendengar itu, padahal tadi Yoona menolak namun sekarang lihatlah, wanitanya malah keenakan. Damnit!!

*****

08:00

"Sayang?!"

Yoona memutar mata. "Aku di dapur Sehun!"

"Kau sedang membuat apa?" Tanya Sehun sembari memeluk tubuh Yoona dari belakang. Kedua tangannya ia lingkarkan pada pinggang Yoona dengan dagunya yang ia letakankan pada pundak Yoona.

Sejujurnya ia tidak ingin membiarkan Yoona berkutat di dapur rumahnya lagi karena tidak ingin kejadian beberapa tahun silam terulang kembali. Tetapi mengingat hanya mereka berdua, akhirnya dengan rayuan Yoona ia pun menurut dengan berat hati.

"Makan malam untuk kita." Jawab Yoona. Mereka tidak jadi makan siang tadi karena seharian tadi mereka menghabiskan waktu di atas ranjang dengan jutaan gaya, mengakibatkan waktu makan mereka terbuang sia-sia.

"Kenapa kau sering memakai kemejaku ketika selesai membersihkan diri?" Tanya Sehun sembari mengeratkan pelukan.

"Kau tidak suka?" Tanya Yoona balik, "jika kau tidak suka maka aku akan berhenti memakainya mulai hari ini." Sambung Yoona.

Sehun terkekeh kecil, ia mengecup pipi Yoona dari samping.

Tentu saja ia tidak marah, dan lagipula ia suka melihat tubuh Yoona yang terbungkus penuh oleh kemejanya, jadi dari mana pikiran kekasihnya itu mengenai dirinya yang tidak mengizinkan hal tersebut?

"Kau jadi menginap selama seminggu, kan?" Tanya Sehun mengganti topik.

"Hm."

"Jadi, nanti malam kita akan melanjutkan yang tadi?"

"Tidak."

"Ayolah," Rengek Sehun, "tadi itu aku belum puas." Sambung Sehun berbisik.

Yoona memutar bola mata malas mendengar itu. "Tidak." Tolak Yoona sekali lagi.

Sehun merenggut. "Sayang, bagaimana kalau besok kita menikah?"

"Besok?" Tanya Yoona menelan saliva gugup.

Sehun mengangguk semangat. Tidak salah bukan?

"Aku tidak mau."

Sehun membalikkan tubuh Yoona agar mereka bisa saling berhadapan. "Why?"

"Aku-" Yoona menjeda dengan menatap Sehun gugup. "Harus meminta izin pada pria tua itu dulu." Sambung Yoona yang membuat Sehun memutar bola mata malas.

Mengapa harus kakek Yoona? Ia sangat tidak suka pria tua itu. Alasannya, pria itu tidak merestui hubungan mereka sejak dulu sampai sekarang.

My Ex-Boyfriend Is My Daddy! Where stories live. Discover now