Acc : 02

105 54 119
                                    

2. [Cemburu?]
.
.
.
"Aku berada di antara beribu upik abu yang mengharapkan satu pangeran."

A©© ismus

Pagi menjelang siang ini, semua siswa dan siswi sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Namun, hari ini berbeda bagi kelas 12. Ipa7. Karena hari ini sedang jamkos.

Adrea dan ketiga temannya kini berada didalam kelas. Seperti biasa, mereka tak akan pergi kekantin dan lebih berghibah didalam kelas. Seperti sekarang, mereka sedang membicarakan para most wanted di SmaBag. Tentu topik pembicaraan yang selalu dibicarakan kaum hawa bukan?

Ketika semua sedang beghibah ria, Adrea kini tengah melamun. Banyak pertanyaan dibenaknnya sejak kemarin. Tentu penyebabnya adalah Aciel. Cowok yang ia sukai tapi tak berani mengungkapkannya.

Sebenarnya, apa hubungan Aciel dan Sisca? Kenapa mereka begitu dekat?~batin Adrea.

Kemarin saat sedang asik menstalk Aciel, Adrea dikejutkan oleh suatu kejadian yang menimbulkan beribu pertanyaan dibenaknya.

Flashback on😺

Kini Adrea sudah berdiri dipinggir lapangan basket. Lebih tepatnya diatas pohon pinggiran lapangan basket. Adrea selalu melakukan hal nekad, semua ia lakukan demi bisa menguntit Aciel.

Saat sedang melihat Aciel yang sibuk bermain basket. Nampak seorang cewek yang menghampiri Aciel dan memberikan minum kepada Aciel. Bahkan Adrea terkejut saat melihat gadis itu dengan lancang mengelap keringat Aciel.

Sepertinya Adrea mengenali gadis tersebut. Dan benar dugaannya, gadis tersebut adalah Sisca Reitanasifa. Cewek yang dikagum-kagumi seantero SmaBag karena kecantikan dan keanggunannya. Adrea akui bahwa Sisca itu cantik, banget malahan. Sangat berbeda dengan Adrea yang selalu tampil seadanya karena Adrea tak pernah memikirkan penampilannya.

Sudah beberapa menit Adrea memperhatikan Sisca yang sedang mengobrol dengan Aciel. Mereka nampak dekat sekali sampai Adrea iri melihatnya. Lagi-lagi, Adrea cemberut dengan menurunkan bahunya kecewa. Adrea pun memotret Aciel yang sedang tertawa lepas bersama Sisca.

Bahkan Aciel nampak bahagia saat bersama Sisca. Adrea sempat berfikir apakah Aciel akan bahagia dan bisa tertawa lepas saat bersamanya? Bahkan Adrea selalu berbuat usil untuk bisa mendapatkan sedikit perhatian dari Aciel.

Apakah aku tak bisa berada diposisi Sisca? Posisi yang sangat kuinginkan dan itu hanya sebatas mimpi. Karena, pada akhirnya aku berada dintara beribu upik abu yang mengharapkan seorang pangeran~gumam Adrea.

Setelah satu setengah jam lamanya, Aciel dan Sisca pun pulang meninggalkan lapangan basket tersebut. Setelah keadaan sudah sepi, Adrea pun turun dan pulang kerumahnya.

Flashback off😺

"Woii Adrea!! Lo denger gak sih?!" pekik Suci kesal karena Adrea dari tadi melamun.

Adrea yang tersentak kaget pun berusaha mengontrol detak jantungnya yang tak beraturan.
"Hah apa?" tanya Adrea karena tak mendengarkan dari tadi.

"Ck, lo tuh yah. Selalu gak paham sama apa yang kita omongin. Dasar telmi," ucap Finkan yang sangat ngejleb guys.

Adrea menghembuskan nafas jengah. Kenapa mereka selalu berfikir kalo dia telmi? Padahal ia hanya tak pernah memikirkan apa yang mereka bicarakan karena fokusnya sedang berada di tempat lain.

Pernah sekali Adrea memprotes ucapan temannya itu. Namun akhirnya mereka akan lebih gencar lagi untuk menggoda Adrea sehingga dirinya semakin naik pitam.

Accismus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang