Akhir-akhir ini ada yang mengganggu pikiranku
Di usia yang mungkin sudah cukup, menurut ibuku, untuk menyudahi kesendiriankuTiba-tiba aku kembali teringat pada dia yang pernah menjadi bagian terpenting hidupku
Jika semesta mengijinkan aku bicara dengannya, banyak sekali yang ingin ku sampaikanDulu kita pernah sedekat tulang dan nadi
Namun kini kita seperti bulan dan matahari
Bagiku kamu bagaikan misteri
Tak ada kabar darimu yang bisa kuketahuiAku seperti hujan yang merindukan bumi
Membiarkan airku terjatuh bercampur tanah membentuk melodi
Walaupun kamu tak ada di sisi
Tapi kamu tetap ada di hatiAku mengerti apa yang pernah kita lakukan tak seharusnya dimaklumi
Tapi kenangam itu selalu terbayang di mimpi
Membuatku tak sabar menanti
Saat kamu ikrarkan janji suciAda tangis yang tak bersuara
Ada hati yang tersiksa
Jangan biarkan aku menunggu terlalu lama
Walaupun kamu tahu kita sama-sama sukaDulu kita sekedar teman satu sekolah yang memiliki cerita yang sama
Tapi sekarang aku ingin kamu menjadi teman hidup agar kita saling menyempurnakan separuh agamaAku tak berbohong, sampai saat ini, aku masih menunggumu dengan jujur, sejujur perasaanku padamu
Cirebon
Dini hari 2.53
14 Juni 2020
YOU ARE READING
Pearl
PoetrySecuil asa seorang gadis biasa -rf Lebih mirip cerita singkat, tapi aku lebih suka menyebutnya sajak #184 may 5 17