◕◉[18]◉◕

2.6K 275 32
                                    

Malam ini, Ryujin mencoba keluar diam diam dari dorm, tapi semua tak berjalan sesuai rencana nya.

Terjadi sedikit drama—ia ketahuan oleh Yuna, dan berujung Yuna melaporkan pada Yeji, kemudian mereka berdebat—sebentar, sampai Ryujin akhirnya diizinkan keluar.

Di malam yang sangat dingin ini mendadak ia sangat lapar, dan menginginkan sesuatu yang hangat untuk ia makan, sehingga ia memilih pergi ke cafe langganan nya.

Alasan lain sebenarnya adalah karena malam ini Idol Room episode ITZY akan keluar dan malam ini ITZY sedang tidak ada jadwal kemana mana.

Tentu saja mereka pasti akan menonton nya, dan Ryujin memilih lari dari dorm dari pada harus menonton nya bersama dan di goda goda lagi, lebih baik ia di goda saat tidak menonton dari pada saat menonton, itu akan sangat menyebalkan kalau terjadi.

Ia keluar dari dorm pukul 8 malam, setengah jam sebelum acara Idol Room itu di putar.

Begitu keluar Ryujin tidak segera pergi ke cafe yang ia tuju, sebelum itu ia menyempatkan pergi ke pusat perbelanjaan, bukan untuk berbelanja, tapi untuk cuci mata.

Syukur lah penyamaran nya tidak ketahuan, ia mengenakan hoodie dan menggunakan tudung nya, lalu menyerut dan menali tali tudung nya, juga menggunakan masker.

Setelah puas mencuci matanya, ia naik ke lantai 4, dimana di situ adalah pusat permainan, dan Ryujin bermain di sana.

Sekitar pukul setengah 10, Ryujin akhirnya turun, sebelum itu ia mampir ke sebuah toko, ia hendak membeli ikat rambut, stok ikat rambut nya benar benar menipis di dorm, karena satu persatu benda itu menjadi barang ghaib, yang suka hilang dengan sendirinya.

Ryujin menuju ke bagian belakang toko, dimana di situ menjual aksesoris wanita, Ryujin lalu mengambil 3 bungkus sekaligus ikat rambut, ia sedang tidak mau repot karena sepertinya dalam waktu dekat ini ia akan malas pergi ke pusat perbelanjaan.

Ryujin tidak segera membawa nya ke kasir, ia menyempatkan diri untuk melihat-lihat lebih jauh, walaupun sebenarnya ia sudah hafal isi toko ini.

Mata Ryujin menangkap sebuah benda yang membuat sudut bibirnya terangkat, "Kau masih disitu rupanya," gumamnya.

—•••—

Ryujin sampai ke cafe langganan nya.

Begitu masuk, matanya menangkap papan pemberitahuan yang membuat nya merasa sedikit sedih.

Ryujin melempar pandangan nya ke arah sebaliknya, dimana sekarang meja beberapa meja diisi oleh pengunjung, terlihat ramai.

Ryujin mengantri, lalu setelah itu ia maju saat giliran nya, beruntung nya hanya ada dia sendirian sisa pemesan nya.

"Annyeonghaseyo," sapa pelayan nya ramah.

"Annyeonghaseyo," jawab Ryujin.

Pelayan yang sedang melayani sekarang bukan yang biasanya Ryujin kenal, sehingga tidak bisa dipungkiri, Ryujin sedikit tidak nyaman karena takut ketahuan walau sudah menyamar.

Lalu tiba tiba muncul pelayan yang ia kenal dari arah belakang, terlihat ia mengenali Ryujin karena ia terlihat sempat terkejut sebentar, lalu kemudian tersenyum.

Ryujin membalasnya tersenyum, walaupun senyumannya tertutup dengan masker.

"Mau pesan–"

"Simchan, aku akan melayani nya. Kamu tolong bantu yang lainnya yah," pelayan yang Ryujin kenal tadi memotong ucapan pelayan yang sedang melayani Ryujin.

Down Up SkyWhere stories live. Discover now