◉◕[52]◕◉

907 183 80
                                    

Hari Minggu tiba.

Ryujin sudah bersiap dengan sebuah paper bag berwarna merah muda yang ingin dia berikan untuk Sarang, adik Haechan.

Haechan datang tepat setelah Ryujin masuk ke dalam ruangan.

"Annyeong," sapa Haechan.

Ryujin menoleh terkejut, "Annyeong."

"Inseong Hyung belum datang ya?" tanya Haechan sembari meletakkan tas selempang nya.

Ryujin mengangguk, hanya ada mereka di dalam ruangan bersama dengan perias yang berlalu-lalang menyiapkan tempat.

"Sarang akan datang saat kita istirahat makan siang. Aku tidak ingin dia mengganggumu pagi-pagi," ujar Haechan.

Ryujin sedikit terkejut, "Ya! Aku tidak terganggu sama sekali. Astaga, kau mungkin menyakiti perasaannya."

"Tenang saja. Dia sekarang bahkan belum bangun. Semalaman terlalu sibuk memilih baju untuk bertemu denganmu hari ini," ujar Haechan.

Ryujin tertawa pelan mendengar penuturan Haechan yang malah men spill tingkah adiknya sendiri.

Haechan melihat paper bag yang berada di bawah meja dan bisa langsung menduga itu Ryujin bawakan untuk Sarang. "Ya! Itu apa? Darimu? Aigoo sudah aku bilang jangan bawa apa-apa, dia hanya ingin berfoto."

"Ini bukan apa-apa juga. Hanya benda-benda kecil yang ada di dorm."

"Jangan merepotkan dirimu sendiri Ryu-aa."

Ryujin tersenyum manis dan membuat simbol X dengan tangannya, "Aku tidak repot sama sekali."

Haechan hanya bisa menghembus nafas pasrah.

—•••—

Istirahat makan siang datang.

Ryujin, Haechan dan Inseong memilih untuk makan di ruangan, sehingga mereka memesan makanan.

"Hari ini Ryujin terlihat cerah sekali ya?" ujar Inseong.

Haechan menjadi ikut menoleh menatap Ryujin yang masih menyantap makan siangnya.

Benar kata Inseong. Haechan sendiri juga merasakan energi positif dari Ryujin yang seperti tidak ada habisnya hari ini. Sangat berbeda dengan minggu-minggu biasanya.

Ryujin tersenyum mendengar apa yang Inseong katakan, "Benarkah? Aku pikir biasa saja."

"Ani. Kau sungguh terlihat berbinar sekali. Auramu berbeda hari ini. Apa ada yang bagus hari ini?" tanya Haechan.

Ryujin hanya menggeleng sembari meneruskan makannya.

Padahal Ryujin hanya merasa senang saja mengetahui seseorang yang selama ini dia kira adalah kekasih Haechan sebenarnya adalah adik kandung Haechan sendiri.

Walaupun tahu dia dan Haechan juga agak tidak mungkin menjadi sepasang kekasih, tapi Ryujin senang saja.

Sehingga 2 hari belakangan dia menjalankan aktivitas nya dengan sangat bersemangat seolah energi nya tidak bisa habis.

Selesai mereka makan, Jaesu datang dengan Sarang, seseorang yang di tunggu-tunggu oleh Ryujin sedari tadi.

"Sarang-aa," sapa Haechan, "Kesinilah."

Down Up SkyWhere stories live. Discover now