◕◉[03]◉◕

4.5K 455 46
                                    

"Matamu sangat jeli Ryujin-aa," ujar Yeji.

Mereka sedang berada di dalam mobil sekarang, dalam perjalanan kembali ke dorm.

"Aish, biasa saja, aku tadi sedang melihat kebawah, dan kebetulan saja melihatnya," jawab Ryujin.

"Jujur aku terkejut saat Eonni tiba tiba berlari mengikuti NCT Dream Sunbae-nim, aku kira ada apa," sahut Yuna.

"Kalau itu adalah aku mungkin aku akan pura pura tidak melihat nya, aku terlalu takut," sahut Chaeryeong.

"Aku tadi bergerak refleks begitu saja, benar benar tidak memikirkan apa apa, saat sampai di hadapan mereka baru aku sedikit gugup," jawab Ryujin.

"Saat mereka berlari melewati kita saja aku sudah gugup, mereka senior kita," sahut Lia.

"Wah, aku masih tidak habis pikir bagaimana bisa NCT Dream Sunbae-nim tadi mengajak kita turun bersama, bukankah mereka sangat baik," ujar Yuna.

"Eung. Sebenarnya saat di dalam lift rasanya aku tidak bisa bernafas karena gugup," balas Lia.

"Ya! Tapi tadi Eonni ikut bertanya pada mereka saat kita mengobrol," sahut Chaeryeong.

"Entahlah, itu seperti terjadi begitu saja, seperti saat kita mengobrol," jawab Lia.

"Aku pikir tadi kita akan saling diam saja di dalam lift, ternyata Lee Haechan Sunbae-nim membuka obrolan terlebih dulu untuk kita, aku bersyukur. Karena sungguh aku takut bagaimana cara bersikap tadi agar terlihat sopan," sahut Yeji.

"Eung, benar, perbedaan junior dan senior benar benar membunuh kita," Ryujin mengeluh.

"Aku jadi teringat saat saat dulu dengan senior yang lain, wah, betapa gugup sekali kita," Lia bergumam.

Pikiran nya memutar memori masa dulu saat mereka baru debut, lalu saat mereka bertemu dengan banyak senior mereka.

"Oh tunggu, kenapa kita jadi membahas ini?" Tanya Yeji.

"Yak! Eonni, kamu dulu yang memulai nya," sahut Yuna kesal.

"Jinjja?" Yeji meringis melihat tatapan kesal anak anaknya pada nya.

—•••—

NCT Dream baru kembali ke dorm malam hari pukul setengah 12.

Mereka lalu membersihkan diri dan melakukan kegiatan masing masing.

Haechan selesai mandi langsung menuju kamar, lalu membersihkan perlengkapan nya.

Ia mengeluarkan satu persatu barang nya dari dalam tas.

Kegiatan nya berhenti saat ia mengambil airpods dari dalam tasnya.

Ia menjadi teringat Ryujin yang tadi mengambilkan airpods itu untuknya.

Sebenarnya ia tak mengenal Ryujin awalnya, sampai Jaemin memanggil namanya, 'Ryujin' walau dengan ragu ragu.

Haechan juga masih ingat, Ryujin adalah orang yang sama yang memberinya ucapan selamat atas kemenangan nya tadi di atas panggung.

Perempuan dengan rambut bergelombang yang ada di belakang Yeji.

Sejauh ini Haechan memang hanya bisa mengenal Yeji, karena dia memiliki ciri khusus tersendiri, yaitu mata kucing nya.

Down Up SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang