CHAPTER 5

191 12 6
                                    

- IT HURTS ME -

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

- IT HURTS ME -

Ketika Mencintaimu Adalah Luka Untukku

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

[KOMEN KOMEN KOMEN YANG BANYAK]

[CAKRA-KINAN]

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

- Happy reading -

🍒

❤❤❤

Kinan berjalan dengan memandang lurus jalanan yang dilewatinya. Kanan kiri jalan setapak yang dilewatinya terdapat pohon-pohon pinus yang menjulang tinggi.

Dulu saat Kinan dan Cakra masih menjalin hubungan, mereka sering berjalan berdampingan di jalan ini, bersendau gurau dan tertawa bersama.

Bahkan masih basah diingatan Kinan, dulu saat sore hari mereka berkencan di taman ini, Cakra dan Kinan merayakan anniversary mereka yang ke empat dengan menerbangkan sepasang merpati putih berharap kisah cinta mereka akan abadi dan setia dengan satu pasangan seperti halnya merpati.

Taman ini tampak cukup ramai dengan anak-anak yang berlarian, sepasang muda mudi yang sedang bercengkrama dan tertawa, juga pasangan lansia yang masih tampak mesra diumur mereka yang tak lagi muda.

Kinan menatap haru sepasang kakek nenek itu, dulu ia bermimpi Cakra akan menjadi pendamping hidupnya hingga hari tua menjemput mereka, namun semua keinginan itu menguap dan hilang sejak Cakra memutuskan hubungan mereka.

Lama berjalan dan melamunkan masa lalu, tanpa disadari Kinan sejak dia memasuki taman, ada seseorang yang menatap lekat dirinya dengan pandangan rindu.

Seseorang itu ingin menghampiri Kinan dan memeluk lelaki mungil itu dengan erat dan enggan untuk melepasnya lagi, namun dirinya masih merasa malu dengan ulahnya dulu meskipun beberapa hari lalu dia sempat bertemu dengan Kinan.

Orang yang menatap Kinan tadi mengalihkan pandangannya saat dirasa Kinan akan menatap ke arahnya, dia bingung harus menghampiri Kinan atau menunggu Kinan menyadari kehadirannya.

Merasa diperhatikan seseorang, Kinan menatap sekeliling untuk mencari tahu orang itu, dari kejauhan Kinan dapat melihat laki-laki yang dipikirkannya beberapa waktu lalu duduk di kursi kayu yang panjang dan terlihat sedang memikirkan sesuatu.

Kinan berhenti melangkah, dia memperhatikan laki-laki dengan tinggi diatas rata-rata itu yang pernah mengisi hari-harinya dulu itu dari kejauhan.

Tidak ada yang berubah dari Cakra, kecuali kumis tipis yang mulai tumbuh di atas bibirnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 16, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

IT HURTS MEWhere stories live. Discover now