CHAPTER 2

174 14 11
                                    

- IT HURTS ME -

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

- IT HURTS ME -

Ketika Mencintaimu Adalah Luka Untukku

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

[KOMEN KOMEN KOMEN YANG BANYAK]

[RAME GA RAME TETEP GUE LANJUT KOK]

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

- Happy reading -

🌲

❤❤❤

Kinan menatap cermin di depannya yang menampakkan kedua matanya yang sembab dan sedikit memerah. Semalam ia bermimpi lagi tentang kejadian satu tahun yang lalu saat dia harus melepaskan seseorang yang sangat disayanginya. Meski tak sepenuhnya lupa, Kinan bisa melalui hari-harinya dengan baik.

Dia mencoba membasuh wajahnya agar terlihat lebih segar. Hari ini adalah hari petama dia kembali berkuliah setelah dua bulan libur. Kini dia memasuki semester tiga di jurusan sastra dan bahasa asing salah satu universitas di Jogja. Kinan harus terlihat segar di hari yang baru. Ia pun bersiap-siap mandi lalu bergegas pergi ke kampus.

Kinan berangkat ke kampus dengan masih memikirkan mimpinya semalam, teringat dengan jelas saat dimana mantan kekasihnya ingin mengakhiri hubungan mereka. Dia hanya bisa menghela nafas dan mencoba melupakan kejadian semalam.

➖➖➖

Setibanya di kampus, Kinan tak langsung menuju kelasnya. Dia berjalan ke arah kantin untuk membeli segelas cappucino hangat. Rutinitasnya ketika memulai pagi di hari barunya.

"KINANNN!!!"

Seseorang meneriakkan namanya saat lelaki mungil itu hendak mengambil cappucino nya. Kinan pun membalikkan badannya kearah datangnya suara, dan mendapati temannya sedang berlari kearahnya.

"Harum bisa gak sih, nggak usah teriak-teriak? Ini masih pagi, malu-maluin tau," ujar Kinan sambil menghampiri Harum, sahabatnya sejak SMA, yang tadi memanggilnya dengan teriakkan. Ia pun mengajak temannya untuk duduk di bangku kantin.

"Nggak bisa nan. Lu kan kalo dipanggil pelan suka budek, makanya gue teriak biar lu denger. Iyakan? I know you so well-lah. Hehehe."

"Dih, enggak ya!"

Kinan yang sedikit kesal pun memilih meminum cappucino nya daripada berdebat dengan temannya itu. Matanya ia bawa untuk membaca jadwal kuliah yang sudah dicetak di selembar kertas.

"Hari ini kuliah lu penuh nan?"

"Iya nih rum, sampe sore. Tapi, paling Cuma sebentar. Baru hari pertama kuliah ini."

IT HURTS MEWhere stories live. Discover now