Takdir?/2/Kesialan?

5 1 0
                                    

"Heei Axel" Panggil lelaki yang bisa dibilang ingin tua.

"Eehh heii Toom" Jawab Axel

"Duduk duduk" Pinta Tommy

"Haii Adel" Sapa Adel

"Dela" Sapa balik Dela

"Eh gel kenalan doong" Suruh Dela

"Apa kalian udah kenal" Tanya Adel

"Haii Abel" Sapa Abel

"Tau gw" Jawab migel datar

"Oh kalian udah kenal ya"  Ucap Adel

"Eeem Abel belom kok mi. Mungkin dia tau nama Abel doang" Enyah Abel ke maminya

"Yaudah kita makan dulu yaa" Ajak Dela

Mereka memakan dengan Tentram dan sedikit Berbincang.

"Ekhem jadi gini gel bel maksud kita pertemuan tuh bukan sekedar Silahturahmi, tapi kita juga akan menjodohkan kalian" Ucap Tommy panjang lebar. Dan membuat seoorang Miguel terkejut. Sedangkan Abel asik memakan pizza nya. Kan Abel dibilang dah tauu

"maksud papa jodohin aku sama bocil kaya gini" Ucap Migel pedas

"Jangan liat buku dari sampul nya doang gel" Ucap Dela

"Hehehe" Kekeh Migel

"APANYA MAH YANG SAMPUL NYA DOANG, NI CEWE YANG BIKIN AKU DIHUKUM SAMA KALIAN. DIA YANG NGERUSAKIN HP KU. TRUS NGOTORIN SEPATU KESAYANG KU MAH PAH" Ucap Migel yang emosi

"Maksud kamu apa gel" Tanya Adel

"Jadi gini nih om tante.. " Jelas Abel menjelaskan apa yang terjadi tampa ada yang terlewat maupun ditambahi

"Ooh gitu" Jawab semua terkecuali Migel dan Abel

"Yaudah berarti tugas kamu mendidik dia" Jawab Tommy

"Pah masa iya aku dijodohin pas umurku 17 tahun" Jawab Migel

"Gini gini nak Migel, sesuai undang undang juga menikah boleh diuumur 17 atau atas. Dan perjodohan ini sudah direncanakan sejak kalian belom lahir juga" Jelas Axel

"Umurku Abel 16" Sahut Abel

"Menurut agama perempuan yang boleh di nikahi adalah perempuan sudah balik atau meranjak dewasa" Jelas Tommy

"Intinya kalian gak ada alasan untuk nolak" Sahut Adel dan Dela.

"Sorry abel izin toilet dulu" Misi Abel

"Jangan kabur" Printah Axel

"Gak tau" Jawab Abel.

Abel pun beraknjak keluar dari ruangan dengan muka yang sangat serius.

"Woi" Panggil Migel di belakang Abel

Abel yang merasa di lorong gak ada siapa siapa pun membalik kan badan dan menghebus kan nafas

"Apa" Jawab Abel

"Lo mau jawab apa" Tanya Migel

"Kita gak guna jawab kita gak punya  pilihan jawab gak jawab mereka bakal ngelakuin percaya sama gw" Jawab Abel

"Gw gak mau sama lo. Gw gak suka sama lo" Ucap Migel

"Gw gak nyuruh lu suka sama gw apa enggak, emang kenapa si" Kekeh Abel

"Okay semoga lo bisa ngerti kalo gw cerita" Jawab Migel

"Apaan" Tanya Abel

"Gw tuh suka sama temen masa kecil gw sampe sekarang juga temen gw sahabat gw" Jawab Migel

The Diary her LifeWhere stories live. Discover now