[05] Agent

166 27 11
                                    

Ting!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ting!

Suara bel membuat kegiatan Sena yang semula sedang bersantai menjadi terganggu.Dia berjalan ke arah pintu dan membukanya perlahan.

Betapa terkejutnya Sena karena Sehun kini tiba-tiba Sehun sudah berada didepan apartemennya.

"Selamat pagi"sapa Sehun.

"Apa yang kau lakukan disini?"

Sehun tersenyum tipis."Tentu saja mengunjungimu"

"Jika kau lupa,kita hanya memiliki hubungan antara rekan kerja.Lebih baik jika ingin mendiskusikan tentang pekerjaan,hubungi terlebih dahulu dan jangan tiba-tiba muncul seperti ini"

"Lupakan.Aku hanya ingin mengunjungi tempat tinggalmu ini"

"Tapi aku tidak pernah mengijinkan siapapun berkunjung,terlebih lagi orang sepertimu"ucap Sena dengan sarkastik,melupakan formalitas.

"Lihatlah.Kita bisa dikira pasangan yang sedang bertengkar"

Ucapanan Sehun itu membuat Sena mengedarkan pandangan ke sekeliling,beberapa orang tampak sedang mengamati mereka berdua.

Sena berdecak kesal lalu menggeser tubuhnya memberikan jalan.Sehun masuk seraya tersenyum kecil.Dengan santai ia membuka jaket kulitnya dan menyimpannya di atas sofa.

"Apa kau sedang libur bekerja?"

"Ya.Lebih tepatnya aku sengaja keluar dari pekerjaanku karenamu!"

"Dan lebih tepatnya lagi kau takut jika orang-orang yang berada dilingkungan tempat kerjamu itu juga ikut terkena ancamanku,bukan?"

Sena terdiam.Pertanda perkataan Sehun sepenuhnya benar.

Kemudian terlihat Sehun yang tengah berjalan pelan seraya mengamati setiap sudut kamar apartemen kecil Sena.

"Tunggu,kenapa kau mempunyai senjata tajam?Bukankah itu ilegal?"

Perkataan Sehun seketika membuat Sena dengan segera menyembunyikan benda-benda itu.

"Ah,tentu saja seharusnya aku tak menanyakan itu.Bukankah keluargamu dulu pemilik bisnis gelap?Tak kusangka ternyata seorang detektif kepolisian juga bisa menjadi orang jahat.Dia selalu mengungkap kejahatan,namun rupanya dialah penjahat yang sebenarnya"

Sena mengepalkan tangannya kuat-kuat berusaha menahan amarah.Dia sudah kebal mendengar celotehan hinaan seperti itu.Di cap sebagai anak penjahat adalah kehidupan yang dialaminya selama ini.

"Sudah bicaranya?Sekarang pergi!"

Yang dilakukan Sehun justru malah semakin membuat Sena seolah dibakar amarah.Dia dengan santainya mendudukkan diri.

"Pergilah!Pintu apartemenku terbuka untuk menendangmu keluar dari sini!"bentak Sena.

Sehun melihat ke arah pintu lalu menunjuknya."Lihat.Pintunya tertutup bukan terbuka"

VENGEANCEWhere stories live. Discover now