[02] Willpower

220 30 10
                                    

"Kita perlu bicara!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kita perlu bicara!"

Gerakan tangan Sena yang semula tengah merapikan deretan pakaian-pakaian menjadi terhenti ketika mendengar nada suara perintah dari bosnya itu.

Lalu dia mulai mengikuti langkah gadis cantik bertubuh semampai yang memerintahkannya tadi.Berjalan menuju sebuah ruangan yang lumayan cukup jauh dari keramaian.

"Kau terlambat lagi,huh?"tanya Bae Yeonhee,seseorang yang sangat dia kenal sekaligus pemilik butik tempatnya bekerja sekarang ini.

Sena hanya mampu bisa tertunduk.Tidak berani menatap Yeonhee yang berdiri di hadapannya seraya berkecak pinggang.

"Aku terlambat bangun"jawab Sena pelan.

"Alasannya?"

"Karena aku menonton drama favoritku hingga larut malam"dusta Sena.

Yeonhee menggelengkan kepalanya tidak percaya.Dia tahu jika ucapan Sena tadi sepenuhnya adalah kebohongan.

"Jangan berbohong padaku.Kau terlambat bangun pasti karena semalaman penuhnya kau gunakan untuk membunuh seseorang seperti biasanya,kan?"

Pada akhirnya Sena mengaku.Kepalanya mengangguk pelan.Sebesar apapun usahanya untuk berbohong,Yeonhee adalah satu-satunya orang yang begitu mengerti dirinya dan tidak akan mungkin bisa dia bohongi.Hubungan mereka bisa dikatakan sudah seperti kakak beradik karena saking dekatnya.

"Mau sampai kapan kau akan hidup terus seperti ini?Sampai kapan kau akan terus hidup sebagai pendendam?"

Tentu Yeonhee sudah sangat lelah melihat Sena yang begitu disayanginya seperti adik kandungnya sendiri ini terus membalaskan dendam atas kejadian yang sudah terjadi di masa lampau.

"Mulai sekarang berhentilah.Cari kesibukan lain yang berguna untuk kehidupanmu di masa yang akan datang"bujuk Yeonhee.

"Bagaimana dengan melanjutkan pendidikanmu?Tenang saja aku yang akan membiayai kebutuhanmu sepenuhnya"

Sena menggeleng enggan.

"Menjadi pengelola cabang butikku yang akan dibuka sebentar lagi?"

Lagi-lagi Sena menggeleng.

"Lalu bagaimana jika mengisi waktu dengan berkencan?Mau aku carikan?Kau cantik,pintar,sopan dan memiliki jiwa sosial yang tinggi.Lelaki manapun pasti terpikat dan ingin menjadi kekasihmu"

Sena menghela nafasnya gusar."Sudah lebih dari cukup ketika dulu kau membiayaiku hingga selesai sekolah menengah atas,dan aku tidak ingin kau membiayaiku hingga jenjang yang lebih tinggi.Kemudian kau juga memberiku pekerjaan sebagai karyawan,dan aku tidak ingin kau memberikan tanggung jawab besar sebagai pengelola.Lalu untuk berkencan,aku ingin menikmati masa mudaku dengan kebebasan dan bukan soal percintaan yang memusingkan.Bagiku semua yang berikan selama ini sudah lebih dari cukup.Aku sangat berterima kasih padamu dan tidak ingin kembali merepotkanmu"

VENGEANCEWhere stories live. Discover now