Chapter 25

221 25 3
                                    

"Dia terkena serangan jantung dan kondisinya masih kritis, karena itu dia dipindahkan ke ruangan khusus" ucap Dokter Park

Mina mengalihkan pandangannya lemah.

"Dokter Mina kau kenal dengan pasien tersebut?" Tanya Dokter Park

Mina melihatnya dan mengangguk.

"Dia adalah Ayah dari sahabatku, aku mengenalinya." Jawab Mina

"Aku harap dia bisa cepat sadar dan aku juga akan berusaha untuk terus mengecek kondisinya"

"Ya. Terimakasih dokter Park" ucap Mina

Dokter Park mengangguk tersenyum kecil.

"Aku akan kembali kedalam ruangan untuk mengeceknya. Permisi"

Dokter Park meninggalkannya dan masuk kembali kedalam ruangan. Mina pun berjalan di koridor perlahan menuju keluar dari rumah sakit dengan memikirkan seseorang.

"Dia harus tahu kondisi Ayahnya sekarang" sendu Mina

"Tapi bagaimana aku mengatakan kepadanya sedangkan dia sama sekali tidak bisa dihubungi"

"Aku tidak tahu bagaimana kau sekarang Mingyu-ah"

"Tolong pulanglah.." lanjutnya

~

Mingyu tengah berada di studionya mengerjakan sebuah lagu. Namun ditengah pekerjaannya dia merasa perasaannya tidak tenang.

Ia pun melepaskan earphone yang berada ditelinganya sedari tadi lalu bersender lemah dikursi.

"Aku tidak biasanya seperti ini" gumam Mingyu

Tak lama,

*dering hp berbunyi*

Mingyu langsung melihat ke arah hpnya lalu mengambilnya. Ia pun melihat dari layar dan dapat melihat bahwa Ibu tirinya menelfon.

"Mengapa dia menelfonku? Aku bahkan tidak pernah berbicara dengannya" gumam Mingyu

Mingyu mematikan telfon itu. Ia ingin meletakkan kembali hpnya namun dering panggilan berbunyi kembali.

"Tsk. Ada apa dengan wanita ini?"

Mingyu pun menjawab telfonnya.


Pagi hari.

Terlihat seorang lelaki berjalan memasuki rumah sakit dan menanyakan ruang rawat Ayahnya. Setelah berfikir panjang Mingyu memutuskan untuk mendatangi rumah sakit yang pernah memberikan kenangan terakhir kali ia bertemu dengan Mina.

Kali ini dia hanya ingin fokus melihat kondisi Ayahnya ia tidak perduli jika bertemu kembali dengan Mina atau tidak di rumah sakit ini. Namun yang ada didalam fikiran Mingyu, apa yang akan ia katakan apabila ia bertemu kembali dengan seseorang yang sangat ia rindukan itu.

Mingyu membuka perlahan pintu ruang rawat Ayahnya. Dia pun melihat Ibu tirinya tengah duduk disamping Ayahnya yang belum sadarkan diri terlihat menggunakan alat bantu pernapasan.

"Mingyu-ah" ucap Ibu tirinya beranjak dari duduknya.

Mingyu mengalihkan pandangannya. Ia tidak pernah menatap Ibu tirinya itu ataupun berbicara dengannya. Ia hanya masih belum bisa menerima pernikahan mereka walaupun itu sudah 10 tahun lamanya.

"Kau datang akhirnya" lanjutnya tersenyum kecil.

Mingyu hanya diam melihat Ayahnya.

"Penyakit jantungnya kambuh karena terlalu lelah bekerja. Akhir-akhir ini dia jarang tidur karena mengurus perusahaannya"

Our Times ✔️Where stories live. Discover now