Chapter 20

181 26 0
                                    

Mina berdiri didepan apartemen seseorang sekarang. Sudah sangat lama sekali ia tidak pernah mendatangi apartemen ini.

Mina tidak tahu mengapa dia memilih untuk mendatangi tempat ini. Tapi yang pasti ia ingin bertemu dengan Mingyu. Dia ingin memaafkan Mingyu, dia ingin menarik kata-katanya yang pernah ia bilang kepada Mingyu. Jujur, dia membutuhkan Mingyu.

Mina menekan tombol bel perlahan. Hingga ia menunggu sebentar. Namun tak kunjung terdengar ada seseorang didalam apartemen.

Mina menekan bel kembali.

Pintu masih tidak terbuka, sampai ia melihat tombol kode pintu. Dia masih mengingat kode pintu Mingyu. Tidak ada yang Mina lupakan tentangnya.

Dia menekan kode perlahan hingga pintu itu terbuka dengan kode yang lama milik Mingyu. Dia pun membuka perlahan pintu.

Ia masuk melihat kedalam hingga ia tersentak melihat banyak barang Mingyu yang tertutup oleh kain putih, mulai dari sofanya dan hampir seluruh barangnya. Mina berjalan disekitar dan membuka kamar tidak ada barang yang tersisa. Dia pun membuka studio Mingyu tempatnya bekerja. Mina masih dapat melihat masih ada beberapa alat musik didalam sana.

Dia perlahan masuk dan melihat sekitarnya hingga ia duduk dikursi Mingyu yang selalu menjadi tempat duduknya ketika ia sibuk dengan kerjanya. Pikiran Mina tidak tenang sekarang, dia pun ingin mengambil hpnya untuk menelfon Mingyu namun..

Sebuah bingkai foto berada tertutup diatas meja komputer dan terdapat sebuah kertas yang sudah berdebu. Mina pun mengambil kertas itu perlahan, perasaannya masih tidak tenang.

*Flashback*

"Aku menulis ini karena aku berharap sahabatku Mina datang dan melihat tulisan ini. Karena aku yakin pasti dia akan mendatangiku dan ingin memaafkan ku.
Tapi.. Maafkan aku Mina, mungkin kau kaget melihat apartemenku sekarang. Aku meninggalkan Seoul untuk sementara waktu untuk meraih mimpiku.

Jika kau membaca tulisan ini, aku yakin pasti kau sudah bertemu dengan Suzy-ssi. Apakah kau mendapatkan kesempatan lagi? Jika kesempatan itu ada untukmu semoga kau bisa melanjutkan mimpimu. Karena kesempatan kedua tidak selalu ada.

Saat itu aku mencari informasi kompetisimu dan aku memberikan semua video baletmu yang aku simpan lalu aku bertemu dengan Suzy-ssi.

Kejarlah mimpimu Mina.. aku bukan tidak suka melihat mu memakai jas putih itu tapi ini adalah mimpimu. Kejarlah selagi kau masih mempunyai kesempatan. Maafkan aku tidak menjadi pendukung nomor satu mu lagi, tapi aku tahu seseorang yang sudah menggantikanku untuk mendukungmu.

Mina.. aku merindukanmu, ketika pertemuan terakhir di rumah sakit saat itu aku merasa tenang bisa melihat mu kembali. Walaupun hanya sebentar tapi bisa mengobati rasa rinduku selama ini. Aku selalu berharap akan ada kesempatan lagi untukku memperbaiki kesalahanku dengan itulah aku bertemu dengan Suzy-ssi memberikan rekamanmu dan jika kau mendapatkan kesempatan aku berharap bisa menebus kesalahanku.

Kau belum gagal Mina, kompetisi yang lalu bukan yang terakhir. Hwaiting!"

"Dari sahabatmu yang bodoh" ucap Mingyu sambil menulis disebuah kertas itu.

Hingga tak sadar ia meneteskan airmatanya. Mingyu pun meletakkan kertas itu disamping bingkai foto mereka berdua yang berada di studio.

Dia pun beranjak dari kursinya dan melihat kembali studionya sebentar lalu mematikan lampunya dan menutup pintu.

Dia meninggalkan apartemennya untuk berangkat ke Amerika mengejar mimpinya.

*End of flashback*

Mina menangis isak setelah membaca isi tulisan dikertas itu hingga ia perlahan mengambil bingkai foto yang tertutup dan melihatnya. 

•••

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.



Publish dua chapter hari ini semoga sukaa😍

Our Times ✔️Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz