07

73 5 0
                                    

"Apa maksudnya tadi?" gumam hye ra pelan. sekarang ini yeoja itu sedang di kursi singgasanannya sedang menopang dagunya. pemandangan tadi membuat hye ra kaget seketika. tetapi tidak bisa juga dikatakan kalau mereka itu sedang memadu kasih. demi apapun mereka sama-sama laki-laki dan itu pasti menyalahi kodrat. tidak ada cara lagi. untuk memastikan sesuatu.

"aku terpaksa" hye ra melongok kanan-kirinya memastika tidak ada orang-orang yang lewat. sepi. dan segera yeoja itu mengeluarkan kekuatannya.

"time controler" langsung saja hye ra menghitung mundur kejadian saat ini. yeoja itu memejamkan matanya erat dan berusaha mengendalikan kekuatannya itu. dirinya harus dapat penglihatan tentang suaminya itu mengenai hubungannya dengan baekhyun. meskipun ini sedikit menguras tenaganya, tapi dirinya harus mendapatkannya.

ah dapat!!

ini dia!!

yeoja itu langsung membuka matanya. ah pemandangan ini. ternyata hye ra memutar mundur waktu saat chanyeol masih berumur 12 tahun. terlihat disana namja jangkung yang pastinya itu suaminya dan di depannya itu seorang namja paruh baya yang mungkin hye ra menerka itu adalah appanya chanyeol. pada waktu dirinya dijodohkan, dirinya sama sekali tidak mengetahui appa dari chanyeol karena sudah meninggal.

"appa tidak mau tahu jangan dekati namja desa itu atau appa akan mencarinya dan segera membunuhnya"

"TIDAK APPA! JANGAN! tolong appa kumohon jangan sakiti baekhyun. aku akan lakukan apa saja asalkan baekhyun selamat" ucap chanyeol sambil bersimpuh di kakinya sang appa.

"anak baik" ucap sang appa sambil meninggalkan namja tinggi itu yang sedang terisak pelan.

ah! ternyata ini!

tanpa sadar hye ra menitihkan air matanya. melihat kisah cintanya yang begitu tragis. dan hye ra sadar-sesadarnya kalau dirinyalah yang menjadi penghalang cinta mereka.

kenapa?

kenapa ini harus terjadi?

"hiks.. kenapa aku harus menjadi penghalang cinta mereka? hiks.. a-aku harus bagaimana? a-aku juga sangat cinta dengan chanyeol" isak hye ra sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya. dan hye ra menoleh kesebelahnya dan pemandangan langsung berubah menjadi ladang-ladang yang luas dan hijau dengan pohon yang besar nan tinggi. terdapat namja mungil yang hye ra yakin itu baekhyun yang sedang terisak pelan.

"chan hiks.. berapa lama lagi aku harus menunggu cintamu? ini sudah setahun lebih aku menunggu dirimu. apa aku masih sanggup untuk menunggu cintamu? rasanya aku tidak sanggup chan hiks.. rasanya sakit. sangat sakit sampai rasanya aku ingin mati" isak baekhyun sambil mencengkram dadanya kirinya erat.

pemandangan itu sangatlah menyakitkan. isakan baekhyun sangatlah jelas untuk didengar. sangat pilu. serasa, hye ra lah menjadi penyebab perpisahan kedua kekasih ini.

"bagaimana denganku chan? aku sangat mencintaimu. mungkin cintaku ini tidak ada bandingannya dengan cinta baekhyun, tapi tak bisakah kau memberikan sedikit rasa cintamu untukku? aku mohon chan hiks.." isak hye ra pilu. dan akhirnya...

"baginda? baginda ratu, tolong bangunlah! CEPAT PANGGILKAN TABIB D.O.!!" lama-lama waktu berganti dan bergulir kembali ke asal. pelan-pelan hye ra membuka matanya dan ternyata baekhyun yang sekarang ini sedang menangis sesegukan sambil memeluk dirinya. dan terlihat tabib D.O. yang langsung bergegas mengecek keadaan hye ra.

"ayo kita pindahkan ke kamar" langsung saja baekhyun dan kyungsoo mengangkat hye ra dan langsung menuju kamar hye ra.









"bagaimana keadaan baginda ratu hyung?" nampak baekhyun cemas sambil menggenggam tangan lentik hye ra. karena demi apapun namja itu melihat sang ratu tiba-tiba pingsan dan jatuh dari singgasananya sesekali hidung bangir sang ratu mengeluarkan darah yang cukup banyak. tentu saja melihat itu baekhyun langsung panik.

"ini tidak apa-apa. baginda ratu cuma kelelahan saja. jadi kau tidak perlu panik" tapi tetap saja baekhyun masih panik dengan kejadian tadi.

"lalu kemana baginda raja?" tanya kyungsoo kepada baekhyun.

"itu baginda sekarang ini masih mengawasi tambang berlian di hulu timur"

"kenapa kau tidak ikut baginda raja? kau kan pengawal pribadinya?"

"maunya begitu tadi, tapi kata baginda raja aku tidak boleh kemana-mana. aku harus disini menemani sang ratu. kalau aku ikut kata baginda raja akan sangat berbahaya bagiku" mendengar itu kyungsoo mengeryit heran. perlakuan sang raja itu bukan seperti terhadap pengawal pribadi tapi mengarah ke ah!! bicara apa kau ini kyungsoo?? namja owl itu langsung menepis pikiran buruk itu. tidak mungkin apa yang dipikirkan namja owl itu. tetapi kenapa seperti ada yang mengganjal?

"kalau begitu hyung harus kembali ke rumah obat. karena hyung harus membuat obat untuk baginda ratu. kalau begitu permisi"

"ne hyung. gomawo" setelah kyungsoo pergi, baekhyun masih tidak bergeming dari sana. masih saja menggenggami tangan yeoja yang masih terpejam erat itu.

"noona, jangan membuatku menjadi khawatir. kau adalah teman yang baik. dan sekaligus kakak untukku. semoga kau cepat sembuh"












yeoja yang bernama rose itu sekarang ini sedang mondar-mandir bingung di kamarnya. bingung bagaimana caranya mengatur siasat ini agar bisa berjalan dengan lancar.

"siapa dulu ya? hye ra atau baekhyun? kalau aku melenyapkan hye ra, percuma saja karena masih ada satu kekuatan yang belum melekat di tubuhnya dan itu tidak bisa membuatku abadi. kalau begitu-" rose langsung menyeringai seram. sepertinya dirinya punya cara yang sangat menarik.

"aku akan segera mendapatkanmu baekhyun!! tapi pertama-tama, aku harus menyingkirkan yeoja itu agar dia tidak bisa melindungimu. dan setelah itu aku akan segera mendapatkan kekuatan abadi itu. sepertinya aku tidak perlu mengambil paksa kekuatan yeoja bodoh itu karena yang aku butuhkan hanyalah keabadian" gumam rose sambil menyeringai seram. tangan yeoja itu menguatkan genggamannya dan seketika itu muncullah akar-akar berduri disekitar lengan tangan itu dan serta dikelilingi bunga mawar berwarna hitam.












"ada apa ini?" tanya sang raja setelah dirinya mendapati para panglima sedih dan terutama baekhyun yang sekarang ini duduk di singgasana kursi pengawal pribadi dengan tatapan sendu. segeralah mereka berdiri memberi hormat kepada sang raja yang baru saja kembali dari tambang. chanyeol hanya melewati saja dan berjalan menuju baekhyun.

"ada apa baek, kenapa kau sedih seperti itu?" tanya chanyeol sambil menyentuh bahu namja mungil itu. sepertinya sang raja merasakan suasana sedih itu. dan rasanya baekhyun tidak bisa menjawab pertanyaan itu karena terlalu berat atas kesedihannya.

"maaf baginda" salah satu panglima mulai angkat bicara.

"bicaralah!" titah sang raja

"maaf tadi ada sedikit insiden mengenai baginda ratu"

"ada apa dengannya?" tanya chanyeol mulai penasaran.

"baginda ratu tiba-tiba pingsan dan jatuh dari singgasananya serta hidungnya mengeluarkan darah yang sangat banyak" ucapan panglima tersebut membuat chanyeol tersentak kaget.

DEG!!

'ah ada apa dengan jantungku?' batin chanyeol sambil meraba dada kirinya. baekhyun tahu kalau sang raja yang ada di hadapannya kini sedikit ada rasa panik meskipun chanyeol berusaha untuk tetap menampilkan wajah datar.

"lalu dimana dia sekarang?"

"di kamarnya baginda" langsung saja chanyeol berjalan kearah kamar hye ra dengan sedikit panik.









Di kamar hye ra

chanyeol menatap yeoja yang kini sedang terbaring lemah di tempat tidur. entah kenapa dirinya ada sedikit perasaan takut. dan chanyeol rasa ini seperti pernah terjadi, tapi siapa?. kini jantung chanyeol mulai berdetak kencang lagi.

"ada apa denganmu hye ra? kenapa dirimu membuat diriku takut?" chanyeol sangat yakin ini bukan rasa cinta. tapi hanya rasa kasihan saja. karena cintanya itu sudah ada pada baekhyun seorang. chanyeol segera menepis rasa itu segera. dan diam-diam baekhyun mengetahui kejadian itu dengan tatapan nanar dan cemburu.

"seharusnya aku tidak pantas untuk cemburu seperti ini. mereka adalah sepasang suami istri" dan baekhyun langsung meninggalkan mereka.








next...

plisss follow and vote...

WHY DID YOU CHOOSE IT? (END)Where stories live. Discover now