35

10.5K 1.2K 76
                                    

Remind me if there is/are typo(s) ✎✎



























Beberapa saat sebelum ledakan terjadi..








"Taeyong, kamu sudah belajar sebisamu, bapak yakin kamu pasti bisa mengerjakan tes nanti. Semangat."

Taeyong tersenyum, menjabat tangan gurunya yang sudah membimbingnya selama 2 tahun terakhir. Akhirnya, impian Taeyong akan tercapai. Sedikit lagi.

Taeyong memeluk kedua orangtuanya, lalu beralih ke kakaknya. Ia tersenyum. "Kak."

Kakak perempuannya itu tersenyum, menyeka airmatanya. "Sumpah, perasaan gue masih ingat gue ajak lo jalan tapi lo nangis mulu. Sekarang ga kerasa lo udah dewasa sekarang, mau ambil beasiswa di Jerman. Gue bangga sama lo, Yong. Bangga banget."

Taeyong terkekeh kecil, lalu maju untuk memeluk kakaknya itu. "Kak, terimakasih udah mau dukung gue ya."

"Semangat disana, jangan lupa kita-kita disini."

"Nanti kan juga balik kak. Itu pun belum tentu lulus," ucap Taeyong melepas pelukannya.

Kakaknya melotot, lalu memukul lengan Taeyong keras, membuat Taeyong meringis sakit. "Lo tuh! Jaga omongan, duh. Pasti lulus kok. Kakak doain dari sini."

Taeyong mengangguk kecil, lalu mengecek jam tangannya. Sudah waktunya ia pergi. "Gue─"

"MINGGIR!!! MINGGIR!!!"

Taeyong berjengit kaget, lalu berdecak kesal saat ia terdorong orang lain karena keributan itu. Ia mendengus, lalu merapikan kembali jaketnya. Apa-apaan orang itu?

Baru saja Taeyong ingin menarik kopernya, suara siaran terdengar.




"Mohon perhatiannya. Bagi penumpang pesawat XX nomor XX sementara jangan memasuki pesawat dahulu, karena ada kendala. Saya ulangi lagi, dimohon bagi penumpang pesawat XX nomor XX untuk tidak masuk ke dalam pesawat tersebut, karena ada kendala. Terimakasih."


Taeyong mengernyit. Ia yakin tidak salah dengar. Itu pesawatnya. Lalu apa? Dia harus masuk, dia harus ke Jerman. Kalau tidak sekarang, kapan lagi?

Taeyong menoleh ingin bertanya kepada kakaknya. "Kak─"

"Taeyong!!!"

Untuk kedua kalinya, Taeyong berjengit kaget. Sungguh, kenapa gari ini dia sering dikagetkan begini sih? Apakah untuk pemanasan sebelum tes beasiswa nanti? Tidak masuk akal.

"Ck, apasih─ loh, Jaehyun? Kenapa?"

Jaehyun mengangkat tangannya dahulu, lalu mengatur nafasnya. "Yong, kakaknya Riena berulah lagi."

Taeyong membulatkan matanya. "Terus? Riena?"

Jaehyun menggeleng. "Bukan, bukan Riena. Tapi lo. Dia pasang bom disana, di pesawat yang akan lo tumpangi."

Taeyong kembali mengernyit. "Tau darimana lo?"

"Gue mau nyamperin lo, buat kasi semangat setidaknya, tapi saat di parkir tadi, gue liat orang mencurigakan di sebelah mobil gue. Dia lagi telfom sama orang, gue gatau siapa. Sampai dia nyebut nama Jihyo, dan soal bom itu. Gue lapor barusan, baru ke lo ini sekarang."

Taeyong tergagap. "Jae, gue harus ke─"

DHUAARRRR

Semua pengunjung di bandara itu refleks berteriak kaget.

"Itu bomnya," ucap Jaehyun sambil melihat luar bandara itu dari dalam. Taeyong mengikuti arah pandang Jaehyun lalu melotot.

"Jae, kalau Riena sampai tau─"

Kata-kata Taeyong terputus saat ponselnya berdering. Sialan, kenapa sejak tadi saat dia ingin bersuara, akhirnya selalu terpotong oleh kejadian yang tidak diduganya?! Taeyong mendecak kesal lalu mengecek ponselnya. Matanya membulat.

Riena is calling...

"Riena nelfon? Cepet angkat, Yong!"

Taeyong melepas sarung tangannya lalu menerima panggilannya. "Halo..? ... Na?"

Tidak terdengar suara apapun selain suara benda jatuh yang tak karuan, dan suara mesin mobil yang.... terdengar rusak.

"Na?" panggil Taeyong lagi. Ia mengecek ponselnya. Tidak, ini masih tersambung. Riena pasti mendengarnya kecuali... terjadi sesuatu padanya.

Taeyong mengernyit lagi saat sayup-sayup ia mendemgar suara kegaduhan di seberang telfon.

"Oi, ada tabrakan. Panggil ambulans! Cepat!"

Taeyong membeku. Pikirannya melayang ke satu nama, Riena. Beberapa kemungkinan ia gambarkan di kepalanya, namun semua hasilnya masih saja hanya merujuk ke satu kemungkinan. Riena kecelakaan.

"Jaehyun!! Riena kecelakaan!!"















mari kita menengok ke POV orang lain......

sekarang... gimana???? :) udh jelas banget taeyong masih hidup...

"tapi kalau riena yang mati?"

lah... yg buat crita sapa? aku kan :3 suka suka aku donggg HAHAHAHAHAHAHAHAH

semangat bersabar, akhir akhir ini aku merasa rajin update ㅠㅠ entah kenapa bahagia banget gitu ㅠㅠ makasih udh mau baca, walau pendek mohon maklum guyss

bubai ;3

see ya! 💚💚💚💚💚💚

1. Ketos | lee taeyong ✔Where stories live. Discover now