23

12.5K 1.4K 89
                                    

Remind me if there is/are typo(s) ✎✎








































"Nggak gitu, Yong! Astaga!"

"Ya gimana dong?"

Riena gemas sendiri melihat Taeyong yang terus-terusan nggak mengerti cara pake filter snapchat.

"Makanya itu otak jangan diisiin materi sekolah mulu. Gini aja gangerti kan malu!"

Taeyong tertawa. "Tapi lo suka kan?"

"Ha?! Ngaco!!"

Taeyong mengerucutkan bibirnya, kembali memainkan ponsel Riena dengan segala filter yang ada.

"Ini apaan pula? Jelek!"

Riena memukul lengan Taeyong. "Gausa otak atik hape gue!"

"Kan lo yang nawarin."

"Tapi lo yang maksa minta diajarin kan?"

Taeyong kembali menciut. Sudah tidak bisa berkutik lagi kalau Riena udah dalam mode ngotot gini, apalagi kalau dirinya yang salah.

"Akhir minggu ini udah gaada ulangan lagi. Mau jalan nggak? Ada film baru."

Mata Riena berbinar. "Boleh. Ajak skalian Eunha, Jae--"

"Gausa! Berdua aja!"

Riena mengernyit. Ia menunjuk Taeyong lalu dirinya. "Lo? Gue? Berdua doang. Gitu?"

Taeyong mengangguk antusias. Sudahlah, imej bucinnya udah keliatan kalau gini.

Mana Lee Taeyong yang dingin? Riena cuma kenal Lee Taeyong yang kayak anak anjing.

"Iya deh."

Taeyong mengepalkan tangannya, lalu kembali memainkan hape Riena.

"Ih, udah! Jangan dimainin terus. Mana sini!"

Riena tersenyum saat hapenya dikembalikan. Ia mulai memainkan aplikasi lain.

Taeyong bergeser lebih dekat, mengintip apa yang dilakukan Riena.

"Ngapain?"

"Mau nonton drakor hehe."

Taeyong mengernyit. "Ga belajar?"

Riena melengos. "Belajar sendiri sana.  Gue mau nonton. Bye."





















Cherry berjalan melewati ruang OSIS. Ia mengintip di dalamnya, lalu mengerjap.

"Ah iya, bukan kak Taeyong lagi ya. Dia udah vakum."

Cherry menatap lantai lalu menggeleng. "Udahlah, ah--!"

"Eh, sorry, sorry. Gue ga liat. Maaf ya. Ada yang sakit nggak?"

Cherry mengusap hidungnya, menggeleng. "Nggak, nggak papa."

Mark terdiam, merasa sedikit bersalah karena tadi jelas-jelas tangannya bukan hanya menyenggol, tapi menghantam muka Cherry.

"Beneran gapapa? UKS masih tutup sih. Gue beliin es batu aja ya? Di kantin, ayo."

Cherry terdiam, mengompres hidungnya dengan es batu yang barusan dibeliin Mark.

"Makasih, kak."

Mark tersenyum. "Gapapa. Gue juga minta maaf ya. Bener-bener ga liat tadi. Lagian, lo lagi piket ya?"

Cherry mengangguk. "Tadi keliling bentar. Bosen di satu tempat terus."

"Jalan-jalan aja gapapa kok. Tapi kalau capek, bisa ke ruang OSIS juga."

"Iya kak."

Cherry menatap jendela yang menyambung kearah perpustakaan. Matanya memicing saat melihat dua sosok di meja sedang berbicara.

"Kak Taeyong?"

Mark menoleh. "Mana?"

"Ng-nggak. Gapapa."

Mark melirik Cherry sekilas lalu kembali melihat kearah perpustakaan. "Suka ya?"

Cherry terbatuk. "Ha?! Eh--nggak, aduh!"

Mark tertawa saat Cherry tidak sengaja membenturkan tangannya di meja kantin. Suara benturannya sangat keras hingga Mark sendiri kaget. Iya, kaget tapi ketawa.

"Kalau suka juga gapapa kok, Cher."

Cherry tersenyum getir. "Kak Taeyong sama kak Riena kan?"

Kali ini Mark terdiam.


































aku mencium bau" kapal baruu

heheheheeeee :D

betewe hari ini aku ultah😢 iya samaan sama hari dream kambek reload😭😭😭😭 mo nangis pas denger britanya😭😭😭

1. Ketos | lee taeyong ✔Where stories live. Discover now