9

17.2K 2.2K 194
                                    

Remind me if there is/are typo(s) ✎✎




































Riena sedang menata rapi kertas-kertas formulir pendaftaran, lalu menghela capek.

Jelas, ia tidak menyangka yang mendaftar akan sebanyak ini. Ia sangat kewalahan melayani pendaftaran mereka semua.

Riena melirik ke Taeyong yang sedang memainkan hapenya di ujung sofa sana. Dia terlihat lelah juga.

"Yong," panggilnya.

Taeyong mengangkat kepalanya. "Hm?"

"Lo nggak makan?"

Ia menatap Riena datar. "Lo nanya gitu nyatanya lo sendiri nggak makan."

Riena berdecak. "Gue jaga sini. Lo makan dulu sana."

Taeyong menggeleng. "Nggak. Nanti aja."

"Ish, kebiasaan," gerutunya tak mau memperpanjang lagi. Ia menunduk memainkan hapenya.

Taeyong kembali melirik Riena, lalu tanpa sadar sudut bibirnya naik keatas. Ia diam-diam mengacungkan hapenya dan memotret Riena tanpa sepengetahuannya.

Setelah melihat hasilnya, senyumnya mengembang.

Imut.















"Udah, buruan daftar aja napa sih?"

"Nggak, Yen. Malu gue."

"Ck," Yena mendecak kesal, lalu menarik paksa Cherry menuju ruang osis.

"Yen!! Astaga! Gue nggak mau!"

"Tapi lo dari dulu ngincer osis kan?! Yaudah ayo!!"

Cherry sudah panik bukan main. Ya gimana? Disana dia bakal ketemu Taeyong!! Liat Taeyong aja udah kelabakan, apalagi kalo disuruh ngomong.

Belum lagi ada kak Riena yang disana, entah kenapa dia merasa ciut. Kak Riena itu baik, banget malah, terus dia tuh halus orangnya, sabar, ceria, penyayang. Mana ada yang ga sayang sama dia? Bahkan Taeyong yang dia kira dingin itu tatapannya berubah lembut kalo liat Riena.

Jelas tanpa penjelasan apapun, Cherry pasti kalah telak.

Sekarang Yena dan Cherry berada di depan ruang osis.

Cherry langsung mundur. "Yen, lo aja yang daftar. Gue nggak ikutan."

"Heh! Nggak!!" marah Yena kesal dan menarik tangan Cherry yang sudah ingin mundur selangkah.

Cherry ingin mengumpat sekeras-kerasnya saat Yena sudah mengetuk pintunya.

"Yenㅡ"

"Kalian ngapain berdiri disini?"

Cherry sekali lagi ingin mengumpat.

Yena menoleh. "Eh kak Taeyong. Ini mau daftar osis kak."

Taeyong mengangkat satu alis, membuat Cherry lagi-lagi jantungan.

"Yaudah, tinggal masuk aja," katanya sambil membukakan pintu. "Ayo."

Yena menoleh menatap Cherry dengan senyum penuh kemenangan. "Dibukain pintu tuh, Cher."

Cherry mendecak, lalu masuk ke ruang osis itu. Ia menghampiri Riena yang sedang menulis entah apa.

"Kak," panggil Riena.

Riena refleks mengangkat kepala. "Ya? Eh, Cherry ya? Mau daftar osis?"

Senyum Cherry langsung mengembang begitu saja saat mengetahui kakak kesayangannya mengingat namanya. "Iya, kak."

"Duduk, duduk dulu sini. Jangan berdiri gitu. Nih," Riena mengulurkan formulir, "itu formulirnya. Isi nama lengkap sama kelas aja ya. "

Cherry mengambil bolpen yang tersedia di meja itu dan menulis namanya.

Saat sedang menulis, Taeyong menghampiri Riena. "Nih."

Riena melihat uluran Taeyong. "Apa ini?"

"Makan. Lo belum makan."

Riena mengangkat alis. "Udah dibilangin nggak usah dibeliin juga."

"Lo nggak bakal makan kalo nggak gini."

Riena mendecak, lalu menerima kantongan berisi makanan dari Taeyong. "Thanks."

Taeyong hanya berdiri di samping Riena yang duduk, menatap Riena sedang membuka bungkusan makanannya.

"Lho? Ini gue mau beli tadi pagi katanya habis?"

"Ya tadi cepet-cepetan belinya," jawab Taeyong sambil memasukkan kedua tangannya didalam saku celananya.

Riena tersenyum kecil. "Thanks ya. Nggak sumpek? Biasanya juga ogah ngantri."

Taeyong hanya mengedikkan bahunya, tanpa menyadari Cherry yang sedari tadi mendengar percakapan mereka.

"Kak, udah nih," katanya.

Riena mengangkat kepala dari makan tadi, lalu tersenyum. "Makasih ya."

Cherry tersenyum kecil, lalu melirik Taeyong. Ia tersentak kaget saat Taeyong menatapnya dengan wajah datar.

Marah? Kesal? Entah. Cherry tidak tau arti dari tatapan itu. Tentu saja ia tidak nyaman ditatap begitu.

"Yauda, Cherry boleh balik kelas. Bentar lagi juga bel."

Cherry mengerjap. "I-iya kak. Cherry balik dulu."

Riena menjawabnya dengan senyuman hangatnya.

Saat keluar, ia langsung diserang banyak pertanyaan dari Yena.

"Gimana? Tadi udah ngobrol sama kak Taeyong? Dia gimana?"

Cherry hanya menatap Yena sebentar, lalu menghela. "Yen, gue mau nyerah aja."




























sekali lagi note dari aku (atau mungkin bakal kuulang tiap ch) kalian jangan cuma silent read dong, komen kek biar aku tau kalian rekasinya gimana

ngebuat aku bahagia itu sederhana banget kok. tinggal leave star and comment :)

1. Ketos | lee taeyong ✔Where stories live. Discover now