Part 13 {AKAN KUBERIKAN}

Start from the beginning
                                    

Setelah menempuh waktu beberapa menit untuk sampai di kostannya, ia segera mengganti pakaian yang terkena oli, dan merapikan penampilannya, lalu segera pergi untuk menemui dinda.

Saat aiza sudah sampai di pekarangan rumah dinda, dinda sudah menunggu di luar.

"Assalamualaikum din." ucap aiza sambil tersenyum.

"Waalaikumsallam za." ucap dinda sambil tersenyum.

"Maaf za sepertinya aku tidak bisa ikut, aku minta tolong ya kamu yang membeli bunganya, bagaimana mau?" tanya dinda.

"Oh iya ga papa din, nanti biar aiza saja yang belinya." ucap aiza.

"Maaf ya za, soalnya aku disuruh ke kampus." ucap dinda.

"Iya tidak apa-apa. " ucap akza sambil tersenyum.

"Yasudah ayuh, sekalian aku mau ke kampus, kamu naik mobil saja." ucap dinda.

"Ahh tidak din, aku naik gojek saja." ucap aiza.

"Tidak za, ayuh sekalian, masuklah." ucap dinda sambil menyuruh aiza duduk di kursi belakang.

Lalu dinda masuk kedalam mobil dan duduk disamping pengemudi, sedangkan aiza duduk di belakang.

Arsyad fokus memainkan hpnya. Ia tidak menyadari bahwa aiza kini ada di mobilnya.

"Arsyad kamu pergi bareng aiza ya, soalnya aku disuruh ke kampus." ucap dinda kearah pengemudi. Aiza terkejut ternyata pengemudi itu Arsyad dan dinda menyuruhnya pergi ke toko bunga dengan aiza. Begitupun dengan Arsyad, ia terkejut bahwa aiza ada di mobilnya dan mereka akan pergi bersama. Arsyad sekejap melihat aiza dari kaca mobil.

"Ah tidak usah din, aku pergi sendiri saja." ucap aiza.

"Tidak za, bareng arsyad saja, kalian kan teman SMP, biar tambah deket gitu." ucap dinda sambil tersenyum.

Aiza merasa tidak enak, begitupun dengan Arsyad. Dinda tidak mengetahui bahwa aiza pernah ada dikehidupan masa lalu Arsyad sebagai seseorang yang dicintainya.

"Aku sendiri saja din, tidak apa-apa." ucap aiza.

"Bareng saja, kamu tidak keberatankan syad? " tanya dinda pada Arsyad.

Arsyad seperti terkejut mendengar pertanyaan Dinda, "Tidak." ucap Arsyad.

"Tuhkan Arsyad juga tidak keberatan. " ucap dinda.

"Baiklah, terimakasih din, syad." ucap aiza sambil melirik kearah Arsyad.

Sebelum aiza dan Arsyad pergi ke toko bunga, dinda terlebih dulu diantarkan ke kampus.

"Hati hati ya." ucap dinda sambil melambaikan tangan pada aiza, aizapun tersenyum.

Keadaan di mobil hening, tidak ada yang memulai percakapan. Sekali kali Arsyad berdehem karena begitu heningnya keadaan di dalam mobil.

"Kita pergi ke toko bunga yang mana?" tanya Arsyad dengan nada yang dingin.

"Yang di dekat pasar saja." ucap aiza.

Arsyad pun menepikan mobilnya, mereka turun dari mobil dan berjalan kearah toko bunga. Aiza berjalan di depan Arsyad. Mereka masuk kedalam toko dan melihat bunga yang sangat cantik-cantik dan indah.

Aiza mengambil sebuah bingkisan bunga mawar yang sangat indah.

"Wanginya." ucap aiza sambil mengendus bau dari bunga tersebut.

"Kamu suka? " tanya Arsyad.

"Hah? " ucap aiza spontan. Aiza mencoba memperjelas pendengarannya.

"Maksudnya jika kamu suka berarti Dinda juga suka." ucap arsyad.

"Oh aku suka." ucap Aiza sambil memandangi bunga tersebut.

"Baiklah." ucap Arsyad.

"Kamu akan membelinya untuk dinda kan? Berikan saja yang ini." ucap Aiza menyodorkan bingkisan bunga yang ia pun menyukainya. Asyad menatap kedua mata aiza.

"Apakah memang benar ia melupakanku." batin Arsyad. Arsyad berpikir bahwa dengan bersikap seperti ini pada aiza, Arsyad akan mengetahui perasaan aiza padanya.

"Saya ingin membeli yang lebih cantik lagi untuk seseorang yang istimewa." ucap Arsyad.

"Emmm sebenar." ucap Aiza sambil mencari bunga yang lebih bagus dari yang tadi ia pegang.

"Sepertinya yang ini dinda akan menyukainya." ucap Aiza sambil tersenyum.

"Kenapa? Apa kau juga menyukainya? " tanya Arsyad.

"Sangat." ucap aiza sambil tersenyum melihat bunga yang begitu indah, berwarna merah muda. Aiza merasa tenang saat melihat bunga tersebut.

"Jadi berikanlah ini pada dinda, aiza yakin dinda akan menyukainya." ucap Aiza sambil tersenyum.

"Apakah kamu akan memberikan semua yang kamu sukai pada dinda? " tanya Arsyad sambil melihat kearah Aiza.

"Apa maksud kamu syad? " tanya Aiza sambil melihat kearah Arsyad.

"Tidak, sudahlah." ucap Arsyad sambil membawa bunga di tangan aiza dan pergi meninggalkan aiza untuk mencari bunga pesanan Dinda. Dinda memesan bunga mawar putih.

Aiza terdiam lalu menghampiri Arsyad yang sedang memilih bunga pesanan Dinda.

"Mau aiza bantu cari?" tanya Aiza.

"Iya." ucap Arsyad. Lalu aiza mencari bunga mawar putih, Aiza berdiri membelakangi Arsyad.

"Arsyad sepertinya yang ini cantik." ucap Aiza sambil membalikan tubuhnya. Begitupun dengan Arsyad, Arsyad membalikan tubuhnya menghadap aiza bersamaan. Tetapi tanpa disadari ternyata jarak mereka terlalu dekat. Mereka sama-sama terkejut, aiza mundur dari posisinya saat itu.

"Ini cantik kan? " tanya Aiza lagi dengan gugup.

"Sangat cantik." ucap Arsyad.

"Oh baiklah tadi dinda pesen 2 bunga kan, aiza kesana dulu, mau cari 1 lagi." ucap aiza gugup.

"Baiklah." ucap Arsyad.

"Ya allah." batin Aiza sambil memegang dadanya.

Setelah memilih bunga pesanan dinda, mereka ke kasir untuk membayarnya. Mba kasir memberitahukan harganya, Aiza dan Arsyad bersamaan menyodorkan uangnya. Aiza melihat kearah Arsyad, begitupun dengan Arsyad, ia melihat kearah aiza.

"Biar saya yang membayarnya." ucap Arsyad.

"Biar Aiza saja syad." ucap Aiza.

"Mba dan Mas ini pasangan yang serasi." ucap mba kasir sambil tersenyum.

"Pasangan?" tanya aiza tanpa disadari.

"Maaf mba ini teman saya." ucap Arsyad. Aiza melihat kearah Arsyad lalu mengalihkan lagi pandangannya.

"Oh iya maaf ya mas mba." ucap mba kasir tersebut.

"Tidak apa-apa mba." ucap Arsyad sambil tersenyum.

"Biar saya saja yang membayarnya, ini kan bunga untuk dinda jadi biar saya saja." ucap Arsyad.

"Ini mba uangnya, makasih ya mba." ucap Arsyad.

______________________________________

~Jazakumullah Khairan~

Assalamualaikum pembaca wattpad.
Bagaimana kabar kalian sehat sehatkan?
Alhamdulillah kalo sehat semua ya.
Oh iya mumpung #dirumahaja yuh mampir ke cerita yang satu ini.
"HAKIKAT CINTA"
Jangan lupa tinggalkan jejak ya, dengan memberi vote dan komen sebanyak banyaknya.

Selamat membaca

Hakikat CintaWhere stories live. Discover now