Sembilan

15 2 0
                                    

Ternyata bahagia itu sederhana, saat kamu bersamaku. Aku bahagia.

••

Melia yang baru saja bangun dari tidurnya, ia berusaha menetralkan pandangannya yang terasa silau karna paparan sinar matahari yang memasuki celah jendela kamarnya. Ternyata gadis itu bangun sesiang ini, pukul 10.22 sungguh luar biasa.

Melia meraba sisi kanannya, mencoba mencari ponsel miliknya.

Gotcha!

Dapet!

Gadis itu mengubah posisinya menjadi tengkurap, ia hanya mengenakan tangtop crop dan cd berwarna hitam senada dengan atasannya. Entahlah, kebiasaan buruk itu selalu saja menjadi hobinya.

Beberapa pesan masuk kedalam ponselnya.

Riza
Baby, are you okay?
Aku telfon semalaman gak kamu angkat.
Ada apa?

(Just read)

Melia mengabaikannya, selalu saja begitu. Sudah Melia bilang,jika gadis itu tidak ingin menjalin hubungan lebih dari sekedar teman!

Farah cantikkk
Mel, lo gapapa kan? Rangga nyariin lo semalaman gila!

Lo kenapa lagi? Cerita sama gue babi!

Apartmen lo ganti pw ya??

Mel!!

Meliaa babiii ishh!

Besok siang mumpung kantor libur, gue ke rumah lo!

Gapake bacot!

Gue bakal cerita, sini. Gue d apart!

(Send)

Gadis itu terkekeh membaca pesan dari sahabatnya. Ia tau,pasti banyak orang yang menghawatirkannya.

Satu pesan yang membuat ia kelimpungan.

Rangga:)

Mel, kamu dimana?

(38 panggilan tak terjawab)

Mell!!

Mel, aku ke apartmen kamu tadi, tapi pw nya kamu ganti.

Kamu gapapa kan?

Mel please!!

Meliaaaaa!

Mel,jangan bikin gue khawatir.

(Just read)

Entahlah, Melia tak terlalu minat membalasnya saat ini. Mungkin ia akan membalasnya nanti setelah ia membersihkan dirinya.

Dengan gerakan malas, gadis itu berlari menuju kamar mandi. Melakukan ritual mandinya, hingga memakan waktu 30 menit. Cewek mah mandinya gitu.

Tentang Sebuah Rasa [[On Going]] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang