17

2.6K 258 41
                                    

VOTE DULU!
-----------------------------------------------------------

Yeji membuka matanya, terekspos dada bidang Jeno dengan banyak tanda kepemilikan yang di tinggalkannya di sana.

Menatap lamat-lamat wajah tenang Jeno saat tidur. Yeji tersenyum kecil saat mendapati bibir Jeno yang kini sedikit menebal.

Jeno membuka matanya. "Kenapa ketawa ehm?" dengan suara khas ngantuknya.

Yeji menggeleng kecil. Jeno kembali merapatkan pelukannya, mendekap Yeji semakin dalam.
------------------------------




"Kak! Lo bohong kan ke Papa! Kemarin perasaan lo di kamarnya bang Jeno, kenapa tadi bilangnya nginep di rumah kak Lia?" tanya Yuna yang mencium bau-bau kebohongan.

"Udah deh, bocah gak usah ikut-ikutan." Yeji kemudian meninggalkan Yuna dan senyum-senyum sendiri. Sungguh Yeji sedang kasmaran sekarang.

Yeji merebahkan diri di ranjang saat baru saja selesai membersihkan diri.

Drrtt... Drrttt..

"Belum beberapa jam udah kangen aja sayangnya gue." Monolog Yeji saat mendengar hpnya berbunyi, Yeji meraih hpnya yang terletak di atas nakas.

Lucas : Jangan kemana-mana, gue otw rumah lo.

Yeji yang tadi sangat antusias mengira kalo Jeno pelaku dari hpnya berbunyi berubah jadi bete, karna manusia kerdus itu yang mengabarinya.

Cukup lama Yeji bermain game di hpnya, Lucas memasuki kamarnya. Merebahkan dirinya di sebelah Yeji. Yeji masih fokus memainkan battle roundnya.

"Ji! Anjir ya lo! Gue disini malah di kacangin." gerutu Lucas di belakang Yeji. Iya, posisi Yeji tidur menyamping membelakangi Lucas.

"Tunggu bentar elah! Nanggung ni." cemo'oh Yeji.

Tangan Lucas terulur pada pinggang Yeji hingga perutnya. Yeji langsung reflek melepas hpnya dan memegangi tangan Lucas dan akan membalikkan pandangannya namun tertahan oleh ucapan Lucas.

"Bentar aja. Biarin posisi ini lima menit aja."

Yeji menahan tangannya enggan untuk melepas pelukan yang Lucas lakukan. Mungkin Lucas sedang ada masalah.

Lucas semakin menelisikan tangannya dan mendekatkan tubuhnya pada punggung Yeji, menenggelamkan wajahnya pada tulang selangka bahu Yeji.

"Lo sebenernya kenapa? Gak biasanya kaya gini." tanya Yeji pelan sambil mengusap punggung tangan Lucas.

"Mama tiri gue di rumah." sahut Lucas.

Yeji membulatkan matanya. Pantas saja tingkah Lucas aneh, ternyata Mama tirinya sekarang berada di rumahnya.

Yeji tahu betul kalo Lucas sangat membenci Mama tirinya. Karna, hubungan itu membuat Mama kandung Lucas meninggal dunia. Mamanya terserang serangan jantung saat tahu Papa Lucas sedang meniduri Mama tirinya saat ini.

Yeji menggenggam tangan Lucas. "Udah jangan di pikirin."

Lucas melepas pelukannya dan membalikkan tubuh Yeji menghadapnya. Meremat tangan Yeji. "Cuman lo. Cuman lo yang ngertiin perasaan gue. Gue gak tahu lagi ke siapa gue harus kaya gini selain lo, Ji."

Yeji mengusap kepala Lucas pelan. "Gue bakal selalu ada buat lo. Susah ataupun senang. Itukan yang namanya sahabat?" Yeji tersenyum menyipitkan matanya.

Deg!

'gak Ji! Gue maunya lebih dari itu.'

"Iya, Ji. Sahabat." sahut Lucas dengan senyumannya.

The Reason • JENO [✔️] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang