•| Chapter 8 |•

84 6 0
                                        

Bel istirahat masih lama berbunyi, tapi Pak Rama sudah memberikan anak muridnya dari dua kelas yang berbeda istirahat dengan syarat tidak berisik setelah mengembalikan bola ke tempat asalnya, yaitu tempat penyimpanan barang-barang untuk olahraga.

Kantin Aregas kini diisi oleh siswa siswi dari kelas XI IPA 1 dan kelas XI IPA 4. Ada yang masih pakai baju olahraga dan ada yang sudah menggantinya dengan batik kebanggaan Aregas yang berwarna biru muda.

Lesya, Naura dan Riana sudah mengganti baju olahraga mereka sebelum pergi ke kantin karena tubuh mereka sempat berkeringat saat bermain voli tadi. Mereka bertiga berjalan memasuki kantin dan langsung menghampiri Haidar dan Danny yang sudah menempati salah satu meja sambil makan bakso.

"Kok, lo pada nggak ganti baju dulu, sih?" Naura bergidik jijik melihat Haidar dan Danny masih mengenakan kaos olahraga.

"Ngapa sih, emang?" tanya Danny sewot.

"Lagian kita nggak keringetan, ya. Nggak kayak lo bertiga," timpal Haidar yang diangguki setuju oleh Danny.

Naura memutar bola matanya malas sambil menghempaskan tubuhnya di kursi. "Tapi, seenggaknya ganti baju dululah sebelum ke sini. Enakan makan kalo udah ganti baju tau. Seger."

"Sama aja, anjir," balas Haidar.

"Heyooo, gue baru sadar kita beda. Gue selalu bersih dan lo suka kotor," Naura langsung julid.

"Jijik lo sama gue?"

Naura menganggukan kepalanya dengan gaya sok cantik.

"Jijik kok deket-deket?" Haidar tersenyum meledek membuat Danny, Riana dan Lesya tertawa. Sementara, Naura bersungut kesal.

"Dah, ah! Gue mau pesen makan." Naura beranjak berdiri, lalu menoleh pada Lesya. "Yuk, Sya!" ajaknya.

"Yeu yeu yeu, emang Lesyanya mau?" ledek Haidar membuat Naura mendelik kesal.

Naura menatap Lesya. "Mau 'kan, Sya?"

Lesya menganggukan kepalanya. "Mau, kok."

"Wle," Naura menjulurkan lidahnya sebelum berjalan pergi bersama Lesya. Mendatangi salah satu stand.

"Ah, Lesya nggak seru, nich!" kata Haidar.

"Apa apa nggak seru?!" sahut Naura sambil melotot galak.

"Naura! Gue mau nasi goreng, dong!" seru Riana yang langsung dibalas ancungan jempol oleh Naura.

"Gue pesen nasi goreng dulu ya, Sya," ucap Naura sebelum pergi meninggalkan Lesya setelah mendapat anggukan kepala dari temannya.

Lesya berdiri di depan stand penjual bubur kacang hijau, ketan hitam dan bubur ayam. Gadis itu memesan bubur kacang hijau campur ketan hitam sambil melihat-lihat roti yang dipajang.

Lesya melihat ada roti isi cokelat. Gadis itu hendak mengambilnya. Bersamaan dengan itu tangan seseorang juga hendak mengambil roti yang sama membuat mereka menoleh kompak.

Mata Lesya melebar kaget, sementara Xavier dengan santainya hanya menaikan satu alis.

Lesya segera menjauhkan tubuhnya dan berdiri tegap disusul Xavier yang sudah mengambil roti yang sempat diinginkan Lesya.

"Buat lo," ucap Xavier sambil memberikan roti tersebut pada Lesya.

Lesya menggelengkan kepalanya kaku. "Buat lo aja. Tinggal satu lagian."

"Karena tinggal satu buat lo aja. Lo 'kan tadi yang duluan," balas Xavier.

"Nggak papa buat lo aja." Lesya melirik roti isi keju. Dengan cepat gadis itu mengambilnya. "Gue yang ini aja. Tadi cuman mau liat-liat doang."

Dangerous NerdWhere stories live. Discover now