Aku pernah mengenal, manusia dengan banyak warna pada dirinya.
Acap kali aku melihatnya dapat kulihat dia berbeda.
Dia dengan pikirannya
Dia dengan segala opininya
Dia dengan apapun yang melekat di dirinya.
Mampu membuat orang terpesona dengan caranya.
Dia bukan seorang yang pendiam atau banyak bicara. Bukan seorang yang mudah tersenyum atau cemberut.
Tanpa sengaja aku pernah memergokinya saat diam-diam ia memberi satu kresek bungkusan makanan pada orang jalanan.
Bahkan, tittle first impression buruk sudah dicap menjadi miliknya. Ah, pandangan manusia. Aku juga.
Heranku dia mampu menjungkirbalikkan pandangan orang kepadanya. Seakan dirinya memberi semangat sendiri. "Aku tak mampu menaklukan opinin manusia atas diriku, yang kubisa adalah membuktikan bahwa aku bukan seperti yang mereka lihat "
Rona bahagia selalu ia tampilkan dimuka. Seolah kehidupannya tenang, baik-baik saja. Namun tetap saja, mata manusialah sebagai penilai. Urusan benar salah itu belakangan. Yang terpenting apa yang ia lihat itulah yang ia anggap.
Tuhan, aku tahu dia tidak sedang baik-baik saja. Aku tahu senyumnya hanya topeng. Hatinya ingin memberontak menuntut kebebasan. Tapi logikanya masih berjalan. Nuraninya masih bekerja.
Tidak. Ia tak sanggup melihat orang lain dengan derita. Padahal ia sendiri sudah kesakitan. Batinnya.
Semoga hatinya selalu dikuatkan. Semoga hidupnya diberi keluasan. Aku tahu dia perempuan kuat. Perempuan hebat yang tangguh.
Ah, aku nyaris sering terperangah dengan kepiawaian nya bermain muka.
Satu,
Dua,
Tiga,
Bahkan berulangkali, dia dengan sejuta rona hidupnya. Mampu mewarnai orang-orang sekitarnya.
---------------
Masih pengen lanjut ?
Votement dulu dongg yuhuu😚😂
Salam,
Cipa 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
R O N A : A Thousand Reason Why
Fiksi PenggemarDalam hidup ada banyak warna di dalamnya. Manusia juga memiliki berbagai warna yang membuatnya berbeda. Adapula warna yang tak mampu dilihat oleh mata. Warna kasat mata yang begitu istimewa. ~** Lalu kira-kira warna apa yang kamu punya Kuning lamban...
