menyiksanya lagi

15.2K 508 14
                                    

"Papah" panggil dhifa yang melihat papahnya ada di dapur untuk mengambil minum dikulkas, hari ini benar-benar kezel dengan istrinya lagi enak-enaknya tidur malah dibangunkannya.

"Hey kamu sudah bangun" tanya Reynand melihat anaknya sudah keluar dari kamarnya.

"Udah pah, mamah kemana pah" ujar dhifa.

"Hmm masih dikamar sayang" balas Reynand dengan mendaratkan tubuhnya di kursi makan.

"Papah kok tumben bangunnya pagi banget"

"Gara-gara mamah kamu tuh bangunin papah" adu Reynand pada anaknya.

"Mamah baik yah bangunin papah pagi-pagi gini" Hasna mendekati papahnya lalu duduk di kursi makan menghadap papahnya.

"Mamah maira lebih baik dari pada dia"

"Papah kenapa sih kaya gak suka sama mamah" tanya dhifa.

"Sudah lah lebih baik kamu mandi sana" perintah Reynand.

"Aku maunya dimandiin mamah"

"Jangan manja dhif" sahut Reynand.

"Emangnya aku gak boleh manja sama mamah, aku pengen dimanjakan mamah, sekali seumur hidup aku belum pernah dimanjain oleh mamah kandung ku sendiri"

"Dhifa jangan bahas itu lagi" bentak Reynand ia paling tidak suka jika alm istrinya disebut namanya.

"Papah gak pernah ngertiin aku sama sekali! Aku benci papah" dhifa meninggalkan ruang makan, kakinya berlari ke arah kamar mamahnya untuk mengadu padanya.

"Mamah" teriak dengan mengeluarkan air matanya yang sudah mengalir.

"Ada apa sayang" tanya Hasna yang sudah berganti pakaian tadi, pakaian tadi basah karena oleh suaminya yang menyiram dirinya dengan air shower yang begitu dingin.

"Mamah papah jahat" dhifa memeluk mamahnya dengan erat.

"Kenapa kamu bicara begitu" ujar Hasna yang mengangkat tubuhnya untuk duduk dipangkuannya, dengan memeluk dirinya.

"Masa aku gak boleh dimandiin sama mamah, aku kan pengen dimandiin sama mamah" dhifa mengadu pada dirinya jika papahnya melarang untuk dimandikan olehnya.

"Papah itu sayang sama kamu kok" Hasna mengusap rambut anaknya menasihati bahawa papahnya sayang pada dirinya.

"Kalo papah sayang sama aku, dia gak bakal bentak aku mah"

"Sudah yah jangan nangis lagi nanti cantiknya hilang loh" Hasna menghapuskan kedua air matanya yang mengalir dipipinya

"Ayo sini mah mandikan mau" tawaran Hasna pada anaknya dengan membelai rambut kepalanya

"Mau mah" sorak gembira dhifa

"Kalo kaya gini kan cantik" ujar Hasna

"Aku kan selalu cantik seperti mamah" balas dhifa dengan menderetkan giginya

"Pintar anak mamah ayo kita mandi" ajak Hasna kemudian ia pun memandikan anaknya

Setelah memandikan anaknya Hasna pun berjalan menuju dapur untuk membuatkan sarapan untuk anak-anaknya dan juga suaminya baru saja ia sedang masak suaminya datang memarahi Hasna dengan mencengkram tangannya kuat sampai ia meringis kesakitan

"Awhh sakit mas" Hasna merintih kesakitan akibat tangannya dicengkeram oleh suaminya

"Kamu bilang apa saja sama anak saya hah" Reynand menatap tajam ke arah istrinya

"Aaa...aaku gak bilang apa-apa kok" Hasna menundukkan kepalanya ia takut jika melihat wajha suaminya yang sudah marah seperti ini

"Mas lepasin tanganku sakit" Reynad masih tetap mencengkram kuat tangannya membuat Hasna kesakitan

"Ini belum seberapa dibandingkan nanti saya akan membuat hidupmu menderita" apa yang di maksud dengan suaminya berbicara seperti itu apa ia bakal mati ditangannya

"Mas kenapa gak suka sama aku apa salahku" Hasna mencoba mengangkat wajahnya dengan menatap ke arah suaminya

Dia Bukan Istriku Tapi Pembantuku (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang