Chapter 10

536 41 5
                                    

Jantungku masih berdetak dengan kecepatan yang tidak wajar membuat dadaku serasa akan meledak. Apa yang terjadi? Apakah aku terkena serangan jantung?

Tiba — tiba Jade mendongak menatapku sambil memamerkan sebuah senyuman.

"Kenapa?"

Jade terlihat bingung "Apa yang kenapa?" tanyanya sambil mengerutkan dahi.

"Kenapa kau tersenyum?"

"Aku hanya senang melihat hasil kerjaku, maksudku aku berhasil." balas Jade sambil menunjuk lututku.

Aku melihat lututku dan benar saja lukanya sudah hilang tanpa bekas sedikit pun.

"Oh-" ucapku sambil memegangi lutut.

Jade mengangguk sambil tersenyum lalu ia berdiri dan berubah menjadi anjing.

Ia berjalan menjauhiku, kemudian membaringkan tubuhnya diatas sebuah karpet bulat yang ada ditengah kamarku. Aku menatapnya sambil menghela napas, kurasa ia sudah mulai terlelap.

Aku berbaring diatas kasur kemudian menarik selimut hingga menutupi tubuhku. Aku memejamkan mataku, tapi beberapa menit kemudian aku terbangun. Oh, aku terkena insomnia mendadak sepertinya.

                         @@@

"Eleanor, cepatlah turun ada temanmu!" terdengar teriakan mom dari lantai bawah.

"Ya, tunggu sebentar mom!"

Aku segera mengambil ranselku lalu melihat sekilas pantulan wajahku dicermin "Tidak buruk... emm tunggu dulu, apa tadi mom baru saja mengatakan bahwa ada temanku?"

Baiklah siapa pun teman yang sedang menunggu dibawah sana, aku akan segera turun.

Aku meraih kenop pintu kamarku lalu memutarnya, kemudian dengan secepat kilat aku menuruni anak tangga satu per satu hingga akhirnya aku sampai kelantai bawah. Aku kaget saat melihat Baxter sedang duduk manis diatas sofa menunggu kedatanganku.

"Hai, Bax." sapaku sambil tersenyum.

"Hai."

"Kau menjemputku?"

"Hmm, tidak ada salahnya bukan?"

Aku hanya tertawa kecil sambil mengangguk.

"Oh, bisakah kita pergi sekarang?" pintanya sambil berdiri dari sofa.

"Tentu saja, lagipula kita bisa terlambat jika tidak bergegas."

Baxter tersenyum kemudian berjalan kearahku "Dimana ibumu? Kita harus berpamitan."

"Ya, aku hampir lupa."

Aku berjalan memasuki dapur, tidak lama kemudian aku kembali keruang tengah bersama mom.

"Mom, kami harus pergi sekarang."

Mom tersenyum "Begitukah? Kalau begitu berhati — hatilah dijalan."

"Oh iya, namaku Baxter, sebenarnya aku baru mengenal Eleanor tapi kurasa dia orang yang sangat baik." ucap Baxter sambil mengulurkan tangan.

"Ya, senang berkenalan denganmu." balas mom sambil berjabat tangan dengan Baxter.

Aku melirik jam tanganku sekilas "Maaf, tapi kami harus pergi sekarang mom."

"Ya, hati — hati, El."

Setelah berpamitan pada mom, aku dan Baxter segera bergegas pergi kesekolah.

Pagi ini cuaca terasa lebih hangat dari biasanya, tidak terlalu banyak angin yang berhembus sehingga aku tidak perlu memakai mantel bulu yang sangat menggelikan itu.

Diary of The WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang