Chapter 2

806 43 0
                                    

Klik..

Aku menutup pintu dibelakangku, samar - samar aku mendengar suasana kelas menjadi riuh, suara tawa dan bisikan mereka memenuhi ruangan itu. Kemudian..

Brakkk.!!

Terdengar suara Mrs. Eva yang menggebrak meja, seketika kelas menjadi hening.

Aku menatap tanganku yang masih setia memegang kenop pintu, ada apa denganku? Kenapa tiba - tiba ada rasa mengganjal yang memaksaku untuk kembali masuk?  Aku segera menyadarkan diriku lalu pergi menuruni tangga yang ada disampingku.

                              @@@

Aku berjalan melewati trotoar yang setengah jam lalu juga kulewati. Aku menunduk memperhatikan tiap langkah kakiku tanpa mendongak.

Bukkk!! oh, aku menbrak sesuatu.. lebih tepatnya seseorang.

Aku mendongakkan kepala, kulihat seorang pria seusiaku sedang mengusap - usap dadanya yang baru saja kutabrak. Aku hanya diam, tidak ada niat sedikitpun untuk bicara. Ia membalas tatapanku, lalu kedua sudut bibirnya terangkat. Apakah ia sedang tersenyum?

Aku mencoba mengabaikan pria dihadapanku, lalu bergeser sedikit untuk melewatinya. Tapi ia menahan tanganku.

"Akhirnya, aku menemukanmu." gumamnya.

"Menemukanku?" tanyaku datar.

"Ya, kukira aku tidak akan pernah menemukanmu. Tapi sekarang aku berhasil, ini kau Eleanor." balasnya sambil tersenyum padaku.

"Untuk apa kau mencariku?" tanyaku.

"Untuk membawamu kembali ke Ammournest."

"Ammour..?"

"Ammournest, portalnya akan terbuka 29 hari lagi tepat dihari ulang tahunmu yang ke 17."

Oh god, siapakah pria aneh dihadapanku sekarang ini. Dia tahu namaku, bahkan hari ulang tahunku... dan dia akan membawaku ke Ammournest?

Aku menarik tanganku dari cengkramannya.

"Are you crazy?" balasku.

"Okay, aku pikir ini memang sulit dimengerti tapi kau dan aku, kita adalah kaum Fortlyn." ucapnya meyakinkanku.

Aku menggelengkan kepalaku, lalu mundur selangkah dan pergi meninggalkan pria itu.

Aku berjalan menjauh sambil menoleh kearahnya, tapi ia tidak mengejarku. Ia hanya memperhatikanku dengan tatapan kecewa. Ada apa denganya? Aku juga tidak tahu, tapi yang jelas dia adalah orang yang lebih aneh dariku.

                               @@@

Aku melangkahkan kaki memasuki rumahku, tidak biasanya pintu terbuka seperti saat ini, apakah mom ada dirumah?

"Mom? Where are you?" panggilku.

hening..

"Mom??"

"Oh, kau sudah pulang?" ucap mom yang tiba - tiba muncul dari dapur sambil membawa kantong berisi sayuran. Aku hanya mengangguk pelan, lalu mom meletakkan kantong itu dan menghampiriku.

"Apa yang terjadi?" tanya mom sambil menggiringku duduk disofa.

"Hanya ada masalah kecil, dan aku memutuskan untuk pulang." balasku sambil menatap mom yang khawatir.

"Apa kau mau menceritakan masalah itu pada mom?" ucap mom sambil mengelus punggungku.

Menceritakannya pada mom? Maksudku haruskah aku menceritakan tentang pria aneh yang kutemui tadi? Kurasa tidak, aku tidak bisa.. mom akan menganggapku aneh.

Mom masih menunggu jawaban dariku, lalu aku hanya menggelengkan kepala.

"Kurasa aku butuh istirahat." balasku sambil menunduk karena tak mau melihat ekspresi kecewa mom.

"Ya, mom rasa juga begitu." ucap mom sambil memelukku, lalu mom berdiri mengambil kantong yang ia letakkan dilantai tadi.

"Kau boleh memanggil mom kapanpun kau mau." ucap mom sambil menoleh ke arahku, kemudian ia kembali kedapur.

Setelah mom meninggalkanku, aku pun pergi menaiki tangga dan masuk kedalam kamarku.

Aku menghempaskan tubuhku keatas kasur, lalu memasang headset. Aku menatap kosong kearah langit - langit kamarku sambil mendengarkan lagu - lagu dari handphone yang bergantian mengalun ditelingaku.

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali namun kelopak mataku terasa semakin berat, dan benar saja hanya dalam hitungan detik semuanya menjadi gelap. Aku tertidur.

                                 @@@

Tok.tok.tokk..

"Eleanor? Apa kau masih tidur?"

Aku mendengar suara mom samar - samar memanggilku, aku mulai membuka mataku yang terasa lengket. Lalu duduk diatas kasur sambil melepaskan headset dari telingaku.

Aku melirik jam dinding yang terpasang tepat diatas sebuah cermin oval.

"Oh, aku tidur terlalu lama." ucapku sambil mengusap wajahku.

Tok.tok.tokkk..

"El, kau harus bangun sekarang, mom akan menunggumu dibawah untuk makan malam." Kali ini aku sudah bisa mendengar suara mom dengan jelas.

"Ya, mom aku akan segera turun." balasku sambil berjalan kearah pintu.

Aku menuruni anak tangga dan berjalan menghampiri mom yang sudah duduk manis menungguku.

"Sepertinya kau sangat lelah." ucap mom tersenyum sambil menyodorkan semangkuk sup yang masih hangat padaku.

Aku mengangguk lalu mengambil sendok dan langsung menyuapkan sup hangat buatan mom kedalam mulutku.

"Kau tahu, El bahwa mom sangat menyayangimu. Bagaimanapun orang lain mengaggapmu, mom tidak peduli." ucap mom sambil menatapku, ia diam sejenak lalu mehembuskan napas pelan.

"Mom hanya ingin melindungimu, mom tidak mau siapapun menyakitimu.. Kau tahu Mom tidak mau kehilanganmu" lanjut mom sambil menunduk, kurasa ia sedang menangis sekarang.

Aku hanya diam menatap mom yang sedang menangis dihadapanku, entah kenapa tidak ada sedikitpun rasa sedih didalam diriku setelah mendengar ucapan mom barusan. Aku benar - benar tidak memiliki perasaan, aku bukan manusia,  padahal aku tahu selama ini mom sudah menderita membesarkanku tanpa dad. Dad? Mengingat dad yang sudah meninggal saja tidak membuatku sedih.

"Apa kau sudah selesai?" tanya mom sambil memegang bahuku. Ternyata sedari tadi aku melamun sehingga tidak menyadari kalau mom sudah mengeringkan air matanya. Aku mengangguk dan mom tersenyum sambil mengambil mangkuk kotor dihadapanku.

"Mom, biar aku saja." ucapku sambil mengambil tumpukan piring kotor dari tangan mom.

Mom hanya tersenyum dan membiarkanku membawa piring - piring kotor itu kedapur.

Setidaknya dengan membantu mom membuatku merasa seperti manusia.

>>>>>>>>>>>>>>♥♥♥<<<<<<<<<<<<<<

Note: jadilah reader yg baik, tinggalkan jejak (vote & comment).

Diary of The WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang