Chapter 5

484 35 0
                                    

Aku berjalan mendekati Jade yang masih setia menatap langit lewat jendela kamarku.

"Jika aku pergi ke Ammournest, bisakah aku kembali lagi kesini?"

Jade mengalihkan pandangannya padaku lalu menggelengkan kepalanya pelan.

"Kelihatannya kau bisa." kataku sambil membalas tatapannya dengan tajam untuk menuntut penjelasan.

"Aku seorang patron dan kau penyihir." balas Jade.

"Patron?"

"Ya, patron sepertiku bertugas membawa para penyihir kembali ke Ammournest."

Jade kembali menatap langit "Kami tidak dilahirkan seperti penyihir." sambungnya.

"Lalu dari mana kalian berasal?"

"Kalian, para penyihirlah yang menciptakan kami."

Aku mengangguk - angguk lalu berbalik menghampiri sebuah meja kecil disudut kamar.

"Bagaimana jika nanti saat portalnya terbuka aku menolak untuk ke Ammournest ?" tanyaku pada Jade sambil mengambil sebuah bingkai foto dari atas meja itu.

Jade menoleh kearahku dengan wajah kaget kemudian ia berjalan mendekat.

"Kau harus ikut apapun yang terjadi." ucap Jade sambil mengambil bingkai foto dari tanganku.

"Memangnya, apa yang akan terjadi jika aku tidak ikut denganmu?"

Jade hanya diam sambil menatap bingkai foto yang baru saja diambilnya dari tanganku.

"Ini siapa?" tanya Jade sambil menunjuk seorang laki - laki di foto.

"Itu dad, tapi sudah meninggal waktu umurku masih 4 tahun."

Jade tersenyum "Kalau begitu, ini kau?" ia menunjuk seorang anak kecil yang sedang duduk dipangkuan mom.

Aku mengangguk, lalu menatap Jade dengan jutaan pertanyaan membanjiri kepalaku. Ada yang dia sembunyikan.

Tok.tok.tokkk..

Tiba - tiba terdengar seseorang mengetuk pintu, aku dan Jade langsung menoleh.

"Eleanor?" panggil mom.

Aku berjalan kearah pintu sambil melirik Jade.

Wushh..Jade merubah dirinya menjadi anjing.

Aku pun membuka pintu dan mendapati mom berdiri disana sambil tersenyum.

"Waktunya, makan siang. Dimana Jade?" ucap mom sambil melihat kedalam kamarku.

Guk.guk.gukkk..

Jade muncul dari dalam kamarku lalu berputar - putar dikaki mom.

"Oh, Jade." ucap mom sambil mengelus kepalanya.

Mom kembali berdiri lalu menggiring aku dan Jade menuruni tangga menuju ruang makan.

@@@

Kurasakan sebuah tangan mengguncangkan bahuku pelan sehingga membuatku terjaga dari tidur.

"Eleanor?" panggil seseorang sambil duduk disebelah tubuhku yang masih terbaring diatas kasur.

Aku mengusap - usap mataku dan segera menoleh kesumber suara itu.

"Jade?"

"Sejak tadi benda ini terus mengeluarkan suara yang nyaring." ucap Jade sambil memberikan ponselku.

Aku segera menerima ponsel yang diberikan Jade dan mematikan alarmnya.

"Aku harus kesekolah." kataku sambil melirik Jade.

"I know." balas Jade singkat.

Aku menganggukkan kepala dan berjalan memasuki kamar mandi.

Sekitar 15 menit kemudian aku telah selesai mandi, dan Jade sudah menghilang. Mungkin ia sudah turun.

Aku pun bergegas menuju keruang makan sambil menggendong sebuah ransel dibahu kanan. Kulihat mom dan Jade sudah duduk disana.

"Hai, mom." sapaku sambil menarik kursi disebelah mom.

"Hai, El. Bagaimana tidurmu?" tanya mom

"Aku rasa cukup nyenyak." balasku sambil memasukkan wortel yang sudah dipotong mom kedalam mangkuk Jade.

Guk..gukk.. Jade menggonggong kearahku.

"You're welcome." ucapku pada Jade.

Mom melihat aku dan Jade secara bergantian lalu tertawa kecil.

"Kalian terlihat sangat akrab." ucap mom.

"Yup." Kataku sambil mengunyah roti panggang buatan mom.

"By the way, mom rasa kau harus berangkat sekarang." mom melirik jam dinding yang ada dibelakang kami..

Aku pun ikut melirik jam itu...

What? Oh, god aku terlambat.

Aku segera berdiri dan mencium pipi mom.

"Bye mom." ucapku sambil melambaikan tangan.

"Hati - hati dijalan, El." balas mom yang juga melambaikan tangan.

>>>>>>>>>>>>>>♥♥♥<<<<<<<<<<<<<

Maaf ya kalo chapter ini lebih pendek dari biasanya, soalnya gk tau mau nulis apa..

Oh, iya liat mulmed dong, ada Eleanor sm Jade :)

Note: jadilah readers yg baik tinggalkan jejak (vote & comment)

Diary of The WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang