Seokjin memijit pengkal hidungnya penat. "Apa Abeoji dan Eomma tahu mengenai hal ini?" tanyanya hati - hati.

"Tidak. Mereka belum tahu."

"Baguslah, jangan beritahu mereka. Lalu di mana Suamimu, Imo?"

Lirikan mata tertuju pada Jieun yang juga masih menatapnya. Ia memang sengaja memancing Jihyun untuk mengatakan keberadaan Changryuk saat ini. Karena Seokjin dan Jieun tahu, pria yang berstatuskan Paman mereka ini tidak sedang bersama dengannya.

Hening.

Seseorang di seberang sana terdiam begitu saja dikala mendengar pertanyaan dari keponakannya. Sehingga Seokjin menunggunya menjawab dengan sabar.

Terdengar helaan nafas di seberang sana. "Imo telah bercerai dengannya." jawabnya lirih.

'Sudah kuduga..' batin Seokjin.

Kini giliran Seokjin yang menghela nafas. "Imo tetap tenang di rumah. Aku akan menemukan Adik ke sayanganku itu secepatnya." ucapnya menenangkan.

"Gomawo Jin-a, kau memang keponakan Imo yang pengertian, walaupun sikapmu terbilang dingin pada siapapun. Ya sudah. Kalau begitu Imo tutup ya. Jikalau kau mendapatkan informasi tentang Putra Imo, cepat kabari Imo. Annyeong."

"Ne."

Bip

Baru saja dimatikan, Seokjin kembali menghela nafas lelah dan menyandarkan punggungnya di kursi meja makan. Memainkan ponselnya yang ia letakkan di meja makan. Jieun yang sedari tadi memperhatikan pembicaraan Seokjin dengan Jihyun, menghampiri Seokjin dan duduk di kursi depannya.

"Ada apa, Jin-a? Apa yang terjadi dengan si Anak bongsor itu?" tanyanya.

Lagi lagi Seokjin menghela nafas lelah. Selalu saja masalah keluarganya datang bertubi - tubi. Setelah dirinya di usir dari rumah, tiba - tiba mengingat kejadian kelamnya dan sekarang di tambah adik sepupunya yang kembar itu menghilang. Ia sangat yakin jika ini masih ada kaitannya dengan Pamannya alias Pria yang menjadi Ayahnya saat ini.

Ia menunduk dan memijit pelipisnya penat. Melihat betapa stress dan pusingnya sang Adik, Jieun menghampirinya dan duduk di sampingnya. Merangkulnya dan mengusap kedua lengan atas Seokjin.

"Kau tak perlu mengatakannya sekarang. Noona tak akan memaksamu." ucapnya lembut.

Suara derap langkah menghampiri keduanya mengalihkan atensi Jieun yang memang mendengarnya. Ia mendapati sang Suami berjalan menghampiri. Lalu duduk di hadapan Seokjin lantas bertanya, "Ada apa ini? Kenapa suasananya menjadi serius seperti ini?" Matanya menatap bergantian keduanya. Jieun hanya menggeleng tidak tahu.

Atensinya beralih pada presensi Adik iparnya. "Ada apa? Kenapa kau memijit kepalamu seperti itu? Apa kau pusing?" tanyanya.

"Soobin diculik.." sambar Seokjin lirih.

Detik itu juga tatapan sepasang Suami Istri ini langsung terpaku pada Seokjin yang tertunduk. "Mwo?!!" pekik keduanya.

"Baru saja Jihyun Imo menghubungiku dan mengatakan dia menghilang dan kemungkinan besar Soobin diculik," katanya seraya mengangkat kepalanya. Menatap kedua kakaknya bergantian.

Ada raut khawatir, cemas dan putus asa bercampur jadi satu di wajah Seokjin. Terlihat sekali ia menyerah dengan permainan sang Paman pada keluarganya. Dan itu tertangkap dengab jelas di mata Jieun.

The Twins ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang