Berbalas

1.1K 159 5
                                    

Setelah ada satu lagi pasangan yang cinlok di kosan 0327, Jimy dan Rosie, membuat yang masih jomblo gigit jari. Mungkin mikirin kisah cinta mereka yang gak berujung atau mereka aja yang belum nemuin tambatan hatinya atau juga kayak Wenda dan Svarga.

Mereka mah benar-benar beda dunia, beda perasaan. Yang satu mati-matian berjuang buat dapet perhatian, yang diperhatiin malah adem ayem aja gak tahu pura-pura atau emang masa bodoh dengan perasaan lawan jenisnya itu.

Tapi kayaknya Wenda benar-benar udah malas banget sama Svarga yang cuek sama dia. Savage nya itu lho, gak tahan. Wenda bisa jadi perawan tua kalau ngarepin terus tuh manusia es kayak Svarga. Dengan niat untuk mencari laki-laki buat masa depannya, Wenda memutuskan untuk berhenti jadi bucinnya Svarga. Biarin aja tuh cowok jadi batu selamanya kalau terus perlakuin cewek kayak gitu.

"Wen, lo mau nemenin gue ke acara pembukaan cafe temen gue gak?"

Wenda memutar kepalanya ke arah Svarga yang baru datang dan langsung duduk di sebelahnya di teras. Wenda harus bisa nolak ajakan Svarga nih, pokoknya dia harus bisa nahan perasaan senangnya ketika Svarga seolah-olah butuh dia.

"Kapan?"

"Lusa."

"Gue gak bisa, gue ada acara." Sahut Wenda.

"Oh ya udah kalau gitu..."

Hening

Wenda melirik ke arah Svarga, sebenarnya dia pingin banget bilang oke, tapi Svarga juga gak nunjukin rasa kecewa di wajahnya dengan penolakan dia. Malah asik aja mainin hape ditanganya.

Wenda jadi kesal sendiri, berharap Svarga akan memohon-mohon padanya. Tapi cowok yang di sebelahnya gak nunjukin respon apa-apa. Ya sudah, berarti sekarang memang sudah saatnya untuk melupakan perasaanya pada Svarga. Dia sudah harus mikirin masa depan kisah cintanya sendiri.

Wenda berdiri, memantapkan diri untuk meninggalkan rasa sukanya sampe disini. Cukup baginya ngejar-ngejar cinta yang gak pasti. Kakinya melangkah pasti, melangkah menuju kamarnya.

"Wenda..."

Belum dua langkah kakinya berjalan, Svarga memanggilnya. Wenda bimbang tapi nada suara Svarga terdengar beda banget ditelinganya.

"Gue, boleh ngomong sesuatu sama lo gak?"

Wenda memaksakan tubuhnya berbalik, liatin wajah dengan senyum kecil yang gak pernah dia liat seumur dia kenal dengan makhluk dingin di depannya ini.

"Gue...gue mau minta maaf."

Jidat Wenda berkerut, masih bingung dengan ucapan Svarga.

Cowok di depannya menghela napas, kemudian menghampiri Wenda yang masih berdiri di dekat pintu masuk kosan.

"Lo mau nolongin gue gak?...buat ngilangin rasa suka sama seseorang yang gak mungkin gue miliki."

Wenda masih diam, samar-samar sepertinya dia tahu siapa seseorang yang diomongin Svarga.

"Gue...pingin lebih deket lagi sama lo. Gue pingin ngebangun perasaan yang sama itu ke elo. Gue tahu lo banyak berharap sama gue, kalau gue punya perasaan yang sama ke elo. Sekarang...boleh kan kalau gue mulai dengan belajar buat ngebales perasaan elo ke gue?"

Wenda gak bisa gerak, sumpah dia kaget dengan ucapan Svarga yang panjang dan berarti buat dia. Dia gak salah denger kan, ini bukan mimpi kan.  Ruang di hatinya seketika menghangat. Setelah berbagai pertimbangan yang dilakukan hati dan perasaanya, dia akhirnya mengangguk dan tersenyum.

...


Joya dijemput sama Tendra di kampus, terus ikut Joya ke kosan.

"Aku mandi dulu ya..." Joya masuk ke kamar mandi, ninggalin cowoknya yang lagi rebahan di kasur.

Tendra menoleh ke arah pintu yang terbuka dan melihat seseorang yang dikenalnya berjalan melewati kamar Joya. Dia kemudian keluar kamar, setelah menutup pintu dia mengikuti Lisa yang naik ke lantai atas.

Lisa berjalan ke rooftop sambil bawa segelas kopi, sore ini habis hujan kayaknya enak ngadem di atas sambil ngopi.

"Lisa." 

Gelas ditangannya hampir jatuh denger suara di belakangnya, tanpa noleh dia ngebiarin Tendra berjalan ke arahnya lalu duduk di sebelahnya. 

"Apa kabar Lis?"

Lisa meletakkan gelasnya di meja.

"Ngapain ke sini?" Tanyanya datar.

"Gue abis jemput Joya, terus nanti mau keluar cari makan."

"Oh..."

"Sa...gue mau minta maaf." Tendra deketin Lisa, buat Lisa gak nyaman.

Lisa berdiri, terlalu malas dengerin cowok ini yang mau ngebual kayaknya. 

"Sa...gue masih cinta sama lo." Tendra memegang lengan Lisa, menahannya biar gak pergi dari sana.

Lisa menepis tangan Tendra dengan kasar, berusaha menahan emosi yang mulai merambat ke kepalanya.

"Gue gak ngerti sama lo, masih punya otak gak sih? atau perasaan gitu?"

"Gue sama Joya dijodohin sama bokap...gue masih sayang sama elo Sa."

"Bukan urusan gue...gue udah buang jauh-jauh lo dari hidup gue. Jadi jangan ganggu gue lagi!"

Tendra menggeram liatin Lisa yang ninggalin darinya sendiri di rooftop. 

Rusak sudah mood Lisa gara-gara Tendra, dia pingin nyantai menyenangkan dirinya sendiri di rooftop malah buat panas kepalanya. 

Di hampir masuk ke kamarnya, ketika diliatnya Jimy baru aja keluar kamar.

"Jim...gue pinjam motor lo."

"Mau kemana?" Tanya Jimy heran.

"Jalan lah..."

Jimy ngasih kunci motornya ke Lisa.

Jeka papasan sama Lisa di tangga, dia liat mukanya Lisa kayak lagi emosi gitu. Dia nanya sama Jimy yang masih berdiri di depan kamarnya.

"Mau kemana dia?"

"Gak tahu, tadi dia pinjem motor gue katanya mau jalan."

Tangan Jeka gak jadi buka pintu kamarnya, dia malah balik lagi ke bawah nyusulin Lisa.

Lisa udah make helm, siap-siap nyalain mesin motor ketika badan Jeka udah berdiri aja ngalangin jalannya.

"Lo mau kemana?" Tanyanya dingin.

"Jalan."

"Turun!"

"Apaan sih?" Lisa molotot ke arah Jeka.

Jeka ngambil kunci motor lalu natap Lisa.

"Perginya sama gue, lo mau kemana? gue anter."

"Gue lagi mau sendiri Jeka."

"Gak, gue tahu lo lagi emosi. Bahaya ngebiarin lo sendiri naik motor gede kayak gini." Jeka make helmnya, lalu mulai naik ke motor.

Lisa mendengus kesal, dia mundurin badannya ke belakang jok ngebiarin Jeka ambil alih motornya.

"Pegangan..." ucap Jeka.

Pingin banget Lisa mukulin kepalanya Jeka saat ini, tapi tangannya melingkar juga di perutnya Jeka. Sepertinya ucapan Jeka kayak perintah yang gak bisa dibantah sama Lisa. Dia nurut aja, pelan-pelan Lisa mulai meletakkan kepalanya di punggung tegap cowok itu mencari kenyamanan yang dia cari.

...



Yuhuu jgn lupa stream terus lagunya Lady Gaga x Blackpink ya ^_^

luv u

"0327"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang