Gak apa-apa

1.3K 164 0
                                    

Lisa lagi nungguin Rosie sama Jenata di teras buat berangkat kuliah, datang Sehan deketin Lisa.

"Lis, lo udah baikan?"

"Udah mas, lagian sakitnya gak seberapa kok." Banyak yang perhatian sama Lisa, dia jadi gak enak sendiri padahal sih sakit kayak gini mah bukan masalah besar buat dia.

"Gak seberapa tapi bikin pingsan." Sehan nunjukin senyum mautnya.

Lisa nyengir sambil garuk-garuk kepala. Chando muncul sama Baema.

"Udah sehat lo Lis?" Tanya Baema.

"Udah mas..."

"Masa sih, gue liat pipinya masih bengkak kok." Chando maju ke depan, merhatiin mukanya Lisa.

"Ini pipi gue yang tembem mas Chando." Lisa merenggut lucu, mundur selangkah karena diliatin Chando.

"Mana sini gue cubit, itu pipi apa bengkak." Tangan Chando siap-siap buat nyubit pipi Lisa, tapi tangannya keburu ditarik Sehan.

"Ayo cepetan, nanti telat." 

Chando sama Baema ketawa-ketawa, dasar duo aneh.

"Dah Lisa..." Baema melambaikan tangannya sambil nyengir ke arah Lisa.

Mereka bertiga menuju ke mobil Sehan meninggalkan Lisa yang megangin pipinya. Sesekali Lisa nengok ke dalam, bukan nungguin Rosie dan Jenata. Tapi orang yang belum kelihatan sama matanya dari tadi. 

...


Di kantin, Rosie liat gelagat Lisa yang aneh. Dari pertama masuk kelas, tuh anak jadi banyak diam gak seperti biasanya. Jenata lagi asik ngobrol sama Julia di depannya.

"Sa..."

"Hmm..." Lisa lagi maen game di hapenya.

"Lo kenapa sih, dari tadi diem terus? lo lagi pms ya?"

"Gue gak apa-apa..." Jawab Lisa tanpa mengalihkan perhatiannya dari game yang lagi dia mainin.

Rosie cuma ngaduk-ngaduk minumannya, dia ngelirik makanan Lisa yang belum habis. Tumben, Lisa biasanya suka habis gak bersisa kalau makan. Rosie dari kejauhan ngeliat Jimy sama Jeka berjalan ke arah dia sambil ketawa-ketawa.

"Eh, udah pada ngumpul aja." Jimy duduk di sebelah Rosie, sedangkan Jeka ngambil tempat duduk di sebelah Lisa. Dia ngelirik Lisa yang lagi fokus sama gamenya.

"Lah, ada cowok ganteng gini gak disambut malah dicuekin..."

 Lisa menggerakkan bola matanya malas ke arah Jeka, He's back.

"Lagi main apaan sih neng?" Jeka ngintip hapenya Lisa.

"Lah si Onet, itu mah game anak tk."

"Biarin, daripada mainin perasaan orang mending mainin ini..."

"Njiirr, bahasa lo Sa..." Sahut Jenata.

Lisa hanya mengangkat bahu acuh, tapi entah kenapa hatinya perlahan menghangat.

...


 Habis ketemu dosen pembimbing buat ngajuin judul skripsi, Wenda sama Sella baca-baca buku di perpus sekalian nyari-nyari referensi buat bahan materi skripsinya. Joya sama Sella datang lalu gabung di satu meja sama mereka. 

"Kalian belum pada makan?" Tanya Joya.

"Bentar lagi..." Jawab Wenda sambil terus baca buku yang dipegangnya.

Yera merhatiin judul buku yang dipegang Wenda.

"Kiat-kiat mendekati cowok idaman." Yera baca judulnya lalu terkekeh, Wenda cuma mendelik.

"Kirain mba Wenda baca apaan."

"Belum berhasil juga lo dapetin hatinya mas Svarga?" tanya Sella to the point.

"Hmm..." Jawab Wenda cuek sambil terus baca bukunya.

"Eh mas Juna kan sekampus sama Mas Svarga ya, satu fakultas kan?" Tanya Yera.

"Ho oh, emang kenapa?" Joya liatin Yera.

"Kalau gue ada kesulitan mata kuliah, gue bisa minta tolong sama mas Namjuna dong." Yera senyum-senyum sendiri yang membuat Sella, Joya menatapnya heran.

"Kayaknya ada lagi nih satu bucin anak-anak kosan." Ujar Sella sambil nyengir.

Joya sama Wenda ketawa ngakak, Yera sadar kalau kata-kata itu buat dia, diapun hanya senyum malu-malu.

"Woi, kalau mau berisik jangan disini!" Waduh yang jaga perpus kayaknya kesel tuh denger suara mereka.

Joya sama Wenda nutup mulutnya.

"Kita nyari makan aja yukk..." Ucap Yera pelan yang diangguki Joya, Wenda dan Sella lalu keluar perpus dengan pelan-pelan.

...

"0327"Where stories live. Discover now