CHAPTER 5

194 45 18
                                    

"Dok?"

Yoongi mengguncang pelan pundak Yewon agar ia terbangun. Pasalnya Yewon tidak terbangun hanya dengan memanggilnya. Setelah beberapa menit, Yoongi berhasil membuat Yewon bangun dari tidurnya.

"Ponsel anda... ada yang nelpon. Mungkin darurat...?"

Kesadaran Yewon melonjak hingga seratus persen. Setelah melihat Dokter Wooyoung tertera dilayar ponselnya.

"Yaampun! Dokter Wooyoung kenapa ini nelpon?!" Yewon melotot melihat panggilan itu, panik. Segera ia memakai sendalnya dan turun dari rooftop.

Kai yang juga tertidur karena angin yang membuatnya mengantuk juga dibangunkan oleh Yoongi.

"Kai. Ayo turun, istirahat di kamar aja." ajaknya.

Mata Yoongi mengikuti Yewon yang hampir tak terlihat karena semakin jauh. Ia coba memanggil, "DOK! DOKTER YEWON!" namun nihil. Dokter itu tak mendengarnya.

Yoongi menghela napas. Sementara Kai melihatinya curiga.

Ada apa dengan kakaknya ini?

▶▶▶


Pria itu—Yoongi, keluar dari ruang rawat Kai serta beberapa pasien lainnya. Kai melanjutkan tidurnya, mumpung adiknya masih mengantuk juga kebetulan belum jam makan dan minum obat adiknya.

Ia ingin menuju ke lobi namun betapa kaget Yoongi melihat penuhnya UGD. Terlihat sekitar 10 pasien dengan pakaian jas hitam dan dress. Yoongi segera berasumsi bahwa ada kecelakaan sehingga UGD penuh seperti ini.

Matanya risih melihat Dokter wanita itu memakai sepasang sendal yang salah— tertukar dengannya. Ini saja Yoongi memakai sendal milik Kai karena adiknya itu sudah tertidur. Untung Kai tidak menyadari pasal sendal. Apa yang Yoongi maksud itu, seharian dia bisa jadi sasaran untuk dicomblangkan dengan Dokter Yewon oleh adiknya itu.

Masalah sendal ini gara-gara Kai yang iseng melempar lempar sendalnya sendiri, Yoongi, dan dokter muda itu dengan jari-jari kakinya. Yoongi diam saja karena tidak pernah menduga akan ada acara salah pakai sendal.

Badannya berbalik dan kembali menuju kamar Kai, mengembalikan sendal adiknya dan memakai sendal yang berlainan satu sama lain— sendalnya dan Yewon untuk pulang dengannya. Membiarkan Yewon berkutik dengan pekerjaan miliknya, tidak ingin mengganggu. Dan akhirnya Ia hanya mengirim pesan kepada Yewon mengenai sendal.

Di dalam kendaraan umum ia masih memikirkan tentang lagu—pekerjaan tercintanya. Ini sudah menjadi separuh dari hidupnya. Yoongi mencintai musik, hujan, dan Kai.

Pikirannya ringan. Tidak ingin menjadi pusing mengenai Kai. Semua masa itu sudah berlalu, tentang pelaku tabrak lari yang kabur, gimana gak adilnya dunia sampai adiknya harus mendapatkan semua hal ini, bahkan sampai hal ekonomi mereka yang sulit untuk biaya operasi.

Tapi kini Yoongi sudah dapat tumpukan pekerjaan. Hanya dalam beberapa minggu lagi, semua biaya akan cukup untuk pengobatan Kai— transpaltasi usus.

Dan yang perlu dilakukan Yoongi hanyalah bersabar dan bekerja keras. Ia ingin adiknya itu tersenyum seperti dulu lagi. Meski semua melihat senyum Kai, namun bagi Yoongi, ada yang berbeda dari senyumnya.

Ia memasuki kamarnya dan duduk dikasurnya, tidak ingin makan ataupun mandi. Yoongi ingin segera tidur istirahat. Dalam tiga hari ia harus balik ke luar kota dengan pekerjaan lengkapnya.

•••

"Mie lagi?"

Sanha berdecak-decak melihat Yewon yang memakan mie lagi dan lagi. Yewon tidak menghiraukan keberadaan Sanha. Dipikirannya hanya makan agar ada tenaga untuk mengobati pasien.

a reason she love him. (kim yewon)Where stories live. Discover now