CHAPTER 1

400 53 8
                                    

"IYA! SAYA KESANA!"

Sudah sejak subuh Yewon berlari kesana kemari membantu para dokter senior di UGD yang seperti biasanya penuh dan melelahkan.

Yewon mengikuti dokter yang mendorong brankar dan membantu membaringkan pasien pada kasur. Ia berlari setelah mendapat arahan dari dokter untuk segera menyiapkan ruang operasi.

Tepat di depan ruang operasi, kepalanya terasa pening sehingga ia harus berpegangan pada gagang pintu. Satu tangan lainnya yang tadi memegang ponsel ia jauhkan dari telinganya.

Sebuah tangan menghentikannya. Ia adalah teman seangkatannya, Sanha. "Lu duduk, gua yang bilangin."

Yewon hanya bisa tersenyum, "Thanks San." ucapnya lalu memegangi keningnya, menggelengkan pelan untuk mengurangi pandangan kaburnya.

Tak lama beberapa dokter datang dengan pasien. Mereka melewati Yewon dan memasuki ruangan. Namun salah satunya berhenti dan menanyakan keadaan Yewon.

"Yewon, kamu gapapa?"

Yewon mengangguk, "tadi kepala saya pening, jadi Sanha gantiin saya di ruangan, tapi udah saya informasiin orang-orang di dalem." ucapnya melaporkan.

Dokter seniornya, Jieun, menyuruh Yewon untuk pergi ke ruang staff wanita untuk sekedar tidur sebentar. Dokter muda itu sudah 3 hari 3 malam membantu mengurus UGD, takut-takut ia pingsan karena kelelahan, lihat saja wajahnya sudah pucat.

Yewon tentu berterimakasih dan akhirnya berjalan menuju ruang staff untuk sekadar tidur. Namun kakinya berhenti melangkah saat seseorang memanggilnya.

Pria dengan baju pasien itu berjalan menggunakan kruk menghampirinya. Jujur ia sedikit bingung apakah pria itu pasien, karena terlihat cukup sehat.

"Ada yang bisa dibantu?"

"Ponsel saya jatuh di sebuah ruangan. Bisa bantu?"

Dalam hati ia menghela nafas, waktu istirahatnya hilang karenanya. Mau ngeluh juga gabisa.

Di sampingnya, Yewon mengikuti pasien dengan kruk itu. Mereka berbelok memasuki  bagian rumah sakit yang gak pernah Yewon tau.

Tak terlalu terkejut karena Yewon sendiri juga baru beberapa bulan pindah kesini.

"Di ruangan itu." Remaja itu menunjuk sebuah ruangan. Dan Yewon hanya mengangguk mencoba membuka pintu tersebut.

"DOKTER YEWON!" panggil dokter wanita yang suaranya tak terdengar asing didengar.

Dokter Mina menarik tangannya menjauh dari ruangan itu, dan dengan galak meminta pasien itu juga menjauh darisana.

"Kamu ngapain ke ruangan VIP?" omel Mina yang kini bertolak pinggang kepada Yewon.

Yewon menunjuk pasien pria yang memintanya tadi, "katanya hp dia jatuh di ruangan itu." jawabnya jujur.

Pasien bernama Kai itu tertawa melihat Yewon yang seperti orang linglung. Namun setelahnya mendapatkan tatapan sinis dari Mina.

"Kamu juga Kai! Gak capek apa ngerjain dokter lagi." Mina mencoel-coel pundak Kai dan menyuruhnya untuk balik ke kamarnya. "Udah sana balik ke kamar kamu, main sama yang lain."

"Iya, iya!" malas Kai.

▶▶▶

Yewon akhirnya bisa tidur setelah 3 hari 3 malam terjaga. Ia hanya bisa makan mie, namun setidaknya bersyukur bisa tidur.

Ia terbangun karena panggilan telpon dari Dokter Jieun. Saat membuka matanya ia melihat jam, tiga jam berlalu, ia bergegas menemui Dokter Jieun.

Bruk.

a reason she love him. (kim yewon)Where stories live. Discover now