CHAPTER 21

131 32 7
                                    

Setelah dua hari berlalu. Yewon baru bisa menelpon Yoongi balik. Karena jadwalnya jadi asisten operasi sangat padat serta tiba-tiba banyak terjadi kecelakaan lalu lintas. Mewajibkan Yewon siaga setiap waktu.

"Lagi apa?" Tanya Yewon.

"Sarapan. Kamu udah sarapan?"

Yewon tersenyum, "Belum, maaf baru telpon balik. Kemarin banyak pasien."

"Yewon. Tanpa perlu kamu jelasin, aku sepenuhnya paham. Profesi kamu nggak gampang. You did a good job, sayang. Makasih udah mau hubungi duluan hari ini."

Tidak ada balasan sesaat karena Yewon hanya bisa senyum-senyum karena merasa terharu. "Makasih udah mengerti."

"Yewon, kamu cantik banget hari ini."

Alis wanita itu mengerut, "Hm? Tapi kamu kan gak liat aku?"

"Tahu. Aku lagi bayangin kamu. Habis ngurusin pasien, capek. Meski gitu kamu masih mikirin untuk hubungi aku, sambil duduk istirahat di wilayah rumah sakit. Beneran, duh, cantik banget."

Kalimat panjang berisi serangan afirmasi itu membuat kupu-kupu berterbangan di perut Yewon, "...Kita menikah aja, yuk." candanya.

Disana Yoongi terdiam sesaat karena cukup kaget. Nada bicara Yewon nampak bercanda, namun Yoongi pikir itu bukan ide yang buruk. Lantas dengan keseriusan Yoongi mengucapkan satu kata itu, "Ayo."

Wajah Yewon memerah mendengar keseriusan nada bicara Yoongi yang disertai deep voice miliknya. Ia tak pernah menduga bahwa Yoongi akan menjadikannya serius.

"Kalau begitu, temui orang tuaku."

---

Hari ini sudah sekitar seminggu sejak ia dan adiknya, Kai, berada di negara orang. Kai menjaga Yuna, Yoongi menjaga Kai. Ini memang gak nyambung, tapi ia kangen berat dengan Yewon.

"Kenapa bengong, Kak?"

"Enggak."

"Jujur aja. Kangen kakak ipar, kan? Dasar bucin."

Yoongi menjitak pelan kepala adiknya yang menyebalkan itu. Mereka kini tengah di taman belakang rumah sakit, mengajak Yuna jalan-jalan keluar kamarnya.

Gadis itu tersenyum melihat kakak-adik di hadapannya tengah bertengkar. Tapi Yuna juga jadi penasaran, "Udah lama banget gak denger kabar Dokter Yewon. Baik-baik aja, kan?"

Kekasih Yewon mengangguk, "Dia sehat disana."

"Udah jadian kayaknya, ya?" Tanya Yuna lagi.

Yoongi berdeham sebagai tanda 'iya' atas pertanyaan Yuna.

"Bucin," Goda Kai.

"Shut up, Kai."

Yuna dan Kai tertawa melihat pria yang dulu wajahnya amat datar. Kini bisa memerah ketika kekasihnya dijadikan topik pembicaraan.

Ibu Yuna datang membawa rantang makanan rumah sakit. Soalnya Yuna mengeluh bosan terus-terusan makan di kamarnya. Jadi sang ibu berinisiatif membawa rantang makanan agar anaknya dapat makan di luar kamar.

"Lagi ngobrolin apa nih?"

"Kakak yang bucin sama Dokter Yewon." Jawab Kai.

"Oh!" Ibu Yuna nampak ingat. "Yang bantuin kamu nyari Kai di halte bus waktu itu, ya? Berarti kalian lagi LDR dong?"

Ia mengangguk kaku, "Iya Tante. Sampai bocah ini terbiasa aja di sini." Yoongi mengacak rambut adiknya. "Niatnya bulan depan mau pulang. Biar Kai aja yang tetep disini."

a reason she love him. (kim yewon)Where stories live. Discover now